Jisung menundukan kepala, sebisa mungkin menghindari tatapan minho yang terus mendesak nya
Ia tau ini akan menjadi masalah baru. Cctv sengaja dinyalakan oleh sang pemilik, jisung paham. Minho sedang mengancam
"K-kamera. M-matikan kamera nya minho" bisik jisung dengan dua tangan yang terus mendorong sang atasan agar menjauhinya
"Tidak. Sebelum kau menjawabnya"
Sial nya tangan minho kini malah melucuti kancing kemeja dari bagian bawah. Jisung semakin panik, ia mencengkram tangan itu hingga buku jarinya memutih tapi minho tak juga melepas nya
"Minho!! Apa kau gila!! S-staff pasti melihat dan menyebarkan Akh—"
Tubuh jisung di banting hingga jatuh ke atas sofa. Tiga kancing terbawah nya lepas, membuat permukaan datar perut jisung terlihat karena minho menyingkap kemeja itu
"Menolak terus. Aku benar-benar akan melecehkan mu di hadapan kamera yang menyala"
Jisung berontak kuat walau dua tangan nya di tahan di atas kepala. Minho berdecak, kesal melihat sang kekasih yang cukup sulit diatur oleh nya
"A-ahhh minho!! S-sakith mmng!!"
Jisung melengkungkan tubuh nya, bagian selatan nya di tekan oleh minho dengan cukup kuat. Jisung meringis dan mengerinyit menahan nyeri
"A-ampun, minho— please ini menyakitkan"
Bahkan tungkai kecil nya bergetar karena tidak kuat menahan tenaga minho yang sedang tersulit emosi
"Aku ingin mendengar kata 'iya' dari mulut mu, baru lah aku akan melepas nya. "
Jisung mengigit bibir untuk menahan sakit. Kaki nya menggelung dan menekuk mencoba menghindari rematan kasar jemari minho pada bagian selatan nya yang terasa semakin nyeri
"A-ampun-" cicit nya dengan pandangan memburam karena air mata dan keringat.
Minho mengecup pipi jisung yang berwarna merah dan sedikit membengkak karena tamparan yang diberi changbin kemarin malam
"Han jisung, kau masih milik ku oke?"
Jisung mengangguk lemah. Mau bagaimana lagi, ia tidak bisa menahan lagi rasa sakit pada tubuh bagian bawah nya
Minho melonggarkan cengkraman nya, menyibak kemeja itu semakin tinggi dan mengusap-usap pinggul ramping jisung yang kembali dalam dekapan nya
Jisung terengah. Tangan nya yang semula tak henti berontak untuk melepas cengkraman minho kini hanya terkulai lemas tanpa tenaga
Sementara minho? Lelaki itu terus mengehujani nya dengan kecupan-kecupan pada wajah dan tubuh. Jisung hanya bisa terdiam dengan mata tertutup
Rasa sakit nya masih ada, tapi sesakit apapun tubuh nya. Jelas jauh lebih sakit hatinya, berita di luar sana pasti sudah menyebar. Mereka pasti akan menatap jisung dengan pandangan lain dari biasanya
Apa minho tidak tau tentang itu? Apa minho tidak perduli tentang berita itu?
Jisung menangis tanpa suara. Ia memalingkan wajah saat minho mengecupi pipi dan dahi nya
"Kenapa menangis?"
Jisung semakin menangis. Jelas-jelas itu karena ulah nya, minho malah masih bisa bertanya kenapa dirinya menangis
"A-aku takut hiks-"
"Apa yang kau takut kan"
"M-mereka, tatapan mereka padaku begitu tajam hiks- berita itu tersebar luas. A-aku takut minho"
KAMU SEDANG MEMBACA
[20] Agreement || Minsung
Fanfiction'kau perduli padaku, tapi mencintai seseorang lain- La Belle Personne jisung menatap minho di depan nya. dengan tangan saling genggam ia mengusap nya lembut "bukankah ini terdengar seperti diriku?" tanya jisung "tidak ji. aku tidak mencintainya" •S...