"Selama ini aku menahan diri karena aku menghargai mu sebagai saudara angkat jisung. Tapi saat tau jika kau sekasar ini pada jisung. Kenapa tidak sejak dulu saja ku bunuh dirimu"
Minho menatap sinis changbin. Lelaki itu kesusahan untuk mendongakan kepala karena tubuh nya yang terikat tali, tapi minho tidak perduli
Dalam hitungan detik, minho mengayunkan kaki nya menendang wajah changbin hingga lelaki itu jatuh ke lantai
Jisung tentu terkejut. Ia membantu changbin bangkit kembali, lelaki itu mengucurkan darah dari hidung nya membuat jisung semakin panik
"Minho berhenti kumohon!!" jisung menahan pergelangan kaki sang director.
Ia tau jika minho masih sangat ingin menghajar habis saudara nya, maka dari itu jisung beranjak untuk memeluk kaki minho dan memohon untuk berhenti melakukan kekerasan
"Berhenti. Aku mohon, kau bisa memukul ku, tapi jangan kakak ku. Dia tidak sepenuh nya salah"
Minho menggeram marah.
"Bawa pergi changbin sekarang juga dari hadapan ku." perintah nya langsung diangguki oleh kedua bawahan minho, mereka menyeret changbin pergi meninggalkan ruangan
"Tidak sepenuh nya salah? Lalu kesalahan siapa ini hm?"
Jisung meringis, minho memainkan kaki nya pada bagian dalam tubuh jisung karena posisi nya kini jisung sedang memeluk kaki minho
"S-salah ku"
Minho menarik jisung agar segera bangkit. Mendudukan lelaki itu di atas meja kerja dengan minho yang berdiri di antara kaki jisung
"Berhenti menyalahkan diri sendiri. Aku muak mendengar nya. Walau changbin saudara mu, kau tidak boleh terus membela nya. Dia bersalah, dia harus mendapat hukuman. Paham"
"Tapi dia—"
"Berhenti mengucap nama nya. Kau fikir aku tidak tau bagaimana changbin selama ini memperlakukan mu"
Jisung menunduk dalam. Changbin memang jarang bersikap baik padanya, tapi itu tidak membuat jisung membenci sosok nya
Changbin masih tetap menjadi seorang kakak bagi nya. Sekasar dan sejahat apapun kelakuan nya
"Kau tidak butuh changbin. Kau hanya membutuhkan ku di sini, aku bisa memperlakukan mu dengan baik"
"A-apa maksud mu minho"
Minho menarik ujung bibir nya. Ia menarik tubuh jisung ke dalam pelukan lalu menyandarkan kepala nya pada bahu sempit kekasih mungil nya
"Aku punya sesuatu untuk mu. Jauh sebelum semua ini terjadi, aku sudah menyiapkan nya untukmu"
Jisung hanya bisa diam melihat senyum minho yang terasa berbeda dari biasanya.
Apa ada yang sedang disembunyikan?
•••
Nyonya lee mengerinyit dari balik pintu. Niat awalnya ia ingin menjenguk heejin dan menengok cucu nya.
Namun gerakan nya terhenti saat dirinya melihat dari balik jendela pintu
Sunoo sedang menangis di ranjang kecil nya, sementara heejin sibuk dengan ponsel nya. Entah melakukan apa tapi yang jelas ia marah karena cucu nya di abaikan seperti itu
CKLEK—
"Apa fungsi telinga mu rusak hm? Tidak dengar sunoo menangis sejak tadi? Kau mengabaikan anak mu sendiri heejin. Bagaimana bisa, kau ini seorang ibu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[20] Agreement || Minsung
Fanfiction'kau perduli padaku, tapi mencintai seseorang lain- La Belle Personne jisung menatap minho di depan nya. dengan tangan saling genggam ia mengusap nya lembut "bukankah ini terdengar seperti diriku?" tanya jisung "tidak ji. aku tidak mencintainya" •S...