The Truth

7K 797 129
                                    

Tiga minggu berlalu..

Heejin sudah kembali pada aktifitas nya menjadi seorang model. Walau dengan jadwal yang tidak terlalu padat karena ia masih harus banyak beristirahat

Di sore hari yang cerah ini, heejin sudah membuat janji dengan jisung. Tepat setelah pemotretan nya selesai, ia bergegas pergi menuju cafe yang sudah di janjikan

Heejin melihat nya. Jisung sedang duduk di dalam cafe sambil memainkan ponsel

Wanita itu membuka pintu lalu berjalan ke arah jisung

"Hai" sapa nya. Heejin membalas nya dengan anggukan santai lalu mendudukan diri tepat di hadapan jisung

"Bagaimana kabar mu?" tanya jisung lalu heejin menjawab jika kondisi nya jauh lebih baik

"Jadi ada apa mengajak ku bertemu?"

"Hm. Hanya ingin bertanya, sudah sejak kapan?"

Hah? Jisung menaikan sebelah alis nya saat mendengar pertanyaan heejin yang membingungkan

"Ku tanya, hubungan mu dengan minho. Sudah berapa lama berjalan hm?"

DEG!

Jisung berdehem, ia menatap ke arah lain untuk menghilangkan gugup sejenak lalu kembali menatap wanita di hadapan nya

"A-apa maksud mu"

Heejin melempar sebuah amplop kecil, saat jisung melihat isinya. Ternyata adalah sekumpulan bukti foto dirinya dan minho yang sedang berciuman

"Masih mau mengelak? Jadi selama ini kau menyembunyikan nya dari ku?"

"....."

"Han jisung. Apa kau tidak punya hati? Merusak hubungan rumah tangga seseorang bukan lah hal baik"

Heejin melipat tangan nya di dada, menatap jisung dengan pandangan tidak mengenakan.

"Kau menjijikan. Merubah suamiku menjadi seorang gay. Sampah, kau sampah bajingan—"

"Minho adalah kekasihku sebelum dia menikahimu. Jika kau bicara tentang perusak hubungan orang, bukan kah kau sedang membicarakan dirimu?

Aku dan minho sudah menjalin hubungan sejak lama. Tapi sayang, kondisi mengharuskan dirinya menikah dengan seorang perempuan karena aku tidak bisa memiliki keturunan.

Kasihan minho, dari sekian banyak wanita kenapa harus kau yang menjadi istrinya."

Heejin meremat kain dresa yang di pakai nya. Menatap jisung bagai sesuatu yang menjijikan, di tambah ucapan-ucapan jisung yang membuat emosi nya naik meletup

"Aku kasih kau kesempatan kali ini. Berhenti menghubungi minho, berhenti bertemu dengan nya. Putuskan hubungan mu dengan suami ku—"

"Jika kau ingin tau kebenaran nya, aku sudah memutuskan minho jauh-jauh hari, bahkan sebelum sunoo lahir. Tapi kau mau tau apa yang minho katakan padaku?

Lelaki itu tidak mau berpisah dari ku. Minho bahkan berlutut di hadapan ku untuk tidak mengakhiri hubungan di belakang mu. Dia tetap ingin bersama dengan ku"

Heejin bangkit berdiri. Mengambil segelas jus dan menumpahkan nya di atas kepala jisung

Jisung tentu saja kaget, tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Bahkan saat heejin menampar pipi nya telak hingga memerah

"Brengsek. Gay menjijikan" kemudian wanita itu beranjak pergi meninggalkan cafe setelah membuat kekacauan di dalam ny

Seluruh pasang mata bahkan menatap jisung terkaget-kaget. Jisung malu, tentu saja! Mereka pasti akan salah paham padanya

Sepertinya ini memang sebagian dari rencana heejin. Mempermalukan nya di hadapan banyak orang

"Sial"

•••

Minho menatap bayi di hadapan nya dalam diam. Selama beberapa minggu ini dirinya lah yang mengurus sunoo

Heejin malah sibuk dengan pekerjaan dibanding mengurus bayi nya sendiri

Sungguh, sunoo yang malang. Kenapa harus lahir dari rahim seorang ibu yang jahat seperti heejin?

Sebenar nya ada alasan lain kenapa minho menikahi heejin. Selain karena ia menginginkan sunoo jatuh ketangan nya

Heejin sempat nekat untuk mengugurkan sunoo. Ia masih ingat saat heejin hendak meminum obat pengugur kandungan saat itu

Entah apa yang ada di dalam otak wanita picik itu, padahal saat itu mereka sudah terlibat janji

"Daa!daa~ papaa?—dadaa"

Minho tersenyum mendengar ocehan putra manis nya yang mengoceh dengan tangan yang di kulum

Manis sekali.

"Hm? Ini papa, kenapa?"

Sunoo mengerinyit aneh. Pipi gembul nya itu dihisap dari dalam hingga mencekung, lalu sunoo menghembuskan nafas nya membuat beberapa liur mengotori pipi

Sunoo tergelak melihat wajah kaget minho.

"Astaga, apa-apaan kau ini-"

Karena gemas, minho menggendong bayi nya. Membawa nya ke ruang tengah sambil mengayunkan tubuh kecil sunoo di udara

DRTT-

ponsel nya bergetar. Minho mengambil nya di dalam saku, masih dengan tangan menggendong sunoo

"Hallo?"

'Minho. Heejin sudah tau semua nya'

Minho mengerinyit mendengar suara sengau kekasih nya di sebrang telpon

Ada apa dengan jisung?

"Apa maksud mu, sayang? Tolong jelaskan dengan benar. Apa kau menangis?"

'Hiks, h-heejin memintaku untuk bertemu, ku kira ia akan mengatakan sesuatu tapi ternyata dia berkata jika ia sudah tau semuanya. Hubungan kita hikheejin mengetahuinya. Bagaimana ini, aku takut'

Minho terdiam, jisung nya menangis dan ia yakin jika saat ini kekasih nya pasti sedang kalut.

"Jangan khawatir tentang itu. Aku akan mengatasi nya, sayang. Jangan khawatir, sekarang kau pulang dan tenang kan diri"

'Kumohon. Bicara pada heejin, hiks- aku takut sesuatu buruk terjadi'

Minho menghela nafas, tentu saja ia akan bicara pada wanita itu. Heejin benar-benar membuat kesabaran nya habis

Setelah tidak mau menandatangani surat cerai yang sudah disepakati sebelumnya. Sekarang wanita itu malah mengancam jisung

"Aku akan bicara padanya. Tenang lah"

Sambungan di matikan. Minho berharap jisung tidak cemas dan terlalu khawatir. Karena ia takut terjadi sesuatu pada kekasih nya itu

"Dadaa dadaadaa"

Minho tersenyum menatap sunoo. Sepertinya ia harus menitipkan sunoo sejenak

•To be Continue•


Yey bntr lg ending sksksksks akhirnyaaaa 😭

[20] Agreement || MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang