14. Pengungkapan

47 37 14
                                    

"Sebenarnya Gw bingung dengan rasa yang gw rasain sekarang, saat melihat dia jantung gw gak bisa di ajak
kerja sama. Apakah ini cinta?"
Reyhando syaputra

Tiba-tiba saat di tangga kaki Jihan tercengklak. Untung saja Aidan menahannya, jika tidak dia bisa jatuh di tangga.

"Akhhh."

Melihat Jihan yang hampir mau jatuh, Aidan buru-buru menangkapnya.

"Ehemm, cieee." Ledek Acha sambil cengengesan.

Sontak langsung saja Jihan melepaskan pertahanan Aidan darinya.

"Makasih." Ucap Jihan cuek.

"Biasa aja kali, Han jangan jutek gitu." Ujar Aidan cengengesan.

Bukannya meladeni Aidan, Jihan malah pergi sambil menarik tangan Acha.

"Cha ayo cepetan." Ujar Jeje, sambil menarik tangan Acha.

"Iyaiya, bye Aidan makanya jangan gitu Dan bikin ilfil tau gak." Ledek Acha cengengesan sambil melambaikan tangannya, yang tak di tarik Jeje.

"Trus Gw harus gimana woi, Cha."

"ACHA!"

Tak ada jawaban dari Acha malah Acha mempercepat jalannya.

"Shit, lah si Acha."

Setelah mengucapkan itu, Aidan langsung masuk ke kelasnya.

***

Kali ini Rey sedang melamun di depan kelasnya. Lalu, tiba-tiba Ken menghampirinya kebetulan dia juga habis basket maklum saja diakan ketua tim basket.

"WOI!" Ujar Ken sambil menepuk pundak Rey.

Rey masih belum menjawab maka dari itu Ken mulai membuka suara lagi.

"Kenapa lo?Tumben amat ngelamun."

Tiba-tiba mulut Rey membalas ucapan Ken. Tapi, saat ini Rey masih asik dari lamunanya belum sepenuhnya sadar.

"Sebenarnya gw bingung dengan rasa yang gw rasain sekarang, saat melihat dia jantung gw gak bisa di ajak kerja sama. Apakah ini cinta?"

Ken tak mengira Rey akan berbicara sepanjang itu, baru kali ini sahabatnya itu berbicara seperti ini.

"M-maksud lo bro?Acha?"

Mendengar nama itu Rey mulai tersadar dari lamunanya.

"Ck, b-bukanlah."

Perasaan Ken merasakan Rey sekarang sedang berbohong, terlihat sekali dari raut wajahnya tak terlihat ada kebenaran sedikitpun saat dia mengatakan itu.

Tapi mulut Rey justru mengucap hal sebaliknya.

"Oh, pastilah lo kan gak suka sama dia."

Tapi Ken tau yakin dengan ucapannya barusan.

Rey mengangguk. Lalu, pergi memasuki kelasnya.

Melihat ungkapan dan tingkah Rey tadi Ken berniatan untuk memberitahu Aidan, ingin memastikan apakah kesimpulannya itu sama seperti pendapat Aidan.

***

Saat ini Jihan sedang mengobrol bersama ketos. Karena tadi ia diminta tolong untuk menyetujui ajakan kepala sekolah agar mau mengikuti olimpiade.

Pada saat ketos itu memegang pundak Jihan. Tiba-tiba saja lewat Aidan dan Ken, mereka pasti salah paham.

Melihat kejadian di depan matanya jiwa alay Aidan meronta-ronta.

all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang