18. Kode.

40 38 9
                                    

Rey merasa ponselnya bergetar sejak tadi. Maka ia memutuskan untuk membuka ponselnya, melihat ada nontifikasi apa.

Telegram Joy's joined
Instagram hari ini Maureen mengikuti....
Whatsapp 08123xxxxx
Brayen is calling (3)

Melihat nontifikasi whatsapp dari nomer tak dikenal Rey langsung membukanya.

🎴🎴🎴

08123xxxxx
Rey ini Gw Jihan, gw nitip Acha ya.
Tadi Gw gak sempet ke perpus lagi,
karena harus anter
Kila ke rumah, kakinya
masih lemes
makasih.

Rey tak membalas apapun, tanpa dia mintapun Rey pasti akan membantu Acha. Mana tega Rey meninggalkan Acha seperti ini.

Diapun langsung menghubungi seseorang...

Panggilan terhubung

'(...)'

'Gw mau minta tolong dengan lo....'

'(...)'

'Oke terimakasih.'

Setelah menelpon seseorang Rey langsung memasukkan barang-barang Acha ke dalam tas perempuan itu, sambil menunggu orang yang dia telfon tadi.

Sudah 30 menit Rey menunggu akhirnya orang yang di tuju muncul juga.

"Reyy." Ujar Sasa.

Ya tadi Rey menelpon Sasa, untuk meminta tolongnya menghantar Acha pulang. Karena Sasa bilang dia tau rumah Acha kebetulan Rey juga tak bisa menghantar Acha karena ia tak di jemput sopir pribadinya.

Rey langsung menunjuk ke arah Acha, orang tersebut paham karena tadi mereka telah membicarakannya di telfon.

"Gw titip." Ujar Rey lalu meninggalkan mereka.

Sasa mengangguk lalu menggendol tas Acha, dan memapah Acha untuk naik ke mobilnya di bantu sopir pribadi Sasa. Karena tak mungkin Sasa memapang Acha sendirian dari perpus ke parkiran.

Akhirnya mereka sampai di parkiran, dimana tempat mobil avanza putih milik Sasa terparkir. Buru-buru dia masuk dan mendudukkan Acha dengan nyaman sesuai perintah Rey tadi.

Tanpa Rey mintapun Sasa akan melakukannya bagaimanapun Acha ini juga teman Sasa, karena Acha teman Jihan.

Saat mereka telah berada di dalam mobil, tiba-tiba Acha mulai terbangun perlahan.

Acha mulai memejamkan matanya sedikit demi sedikit.

Setelah memejamkan matanya sedikit, Acha membenarkan posisi tubuhnya untuk duduk dengan keadaan belum sadar seutuhnya.

"L-loh A-acha ada dimana, huahh..." Ucapnya terbata-bata sambil menguap.

"Kamu ada di mobil aku, Cha." Ucap Sasa berusaha menjelaskan.

Tersadar akan ada suara selain dirinya, Acha langsung menengok ke arah orang tersebut.

"L-loh S-sasa kok kamu ada di sini?" Ucap Acha tak sadar akan apa yg di bicarakan Sasa tadi.

Sasa terkekeh, padahal tadi Sasa sudah menjelaskannya mungkin Acha tak dengar. Karena dia baru saja sadar dari dunia mimpinya.

"Inikan mobil aku, Cha."

Acha merasa terpekur atas penuturan Sasa dia heran bukankah tadi ia sedang berada di perpus menunggu Shakila dan Jihan.

Melihat ekspresi Acha yang melongo, Sasa berusaha untuk menjelaskannya.

karena sebelumnya Rey sudah memberi tahu semuanya, dan Sasa juga telah berjanji tidak memberitahu Acha bahwa yang tadi membantunya, dan meminta Sasa menghantar Acha pulang adalah Rey.

"Emmm.., Cha sebenernya tadi Jihan sama Shakila nitip kamu ke aku, mereka sepertinya sudah di jemput dan tadi kamu juga tidur makanya aku langsung aja bawa kamu ke mobil aku sama sopir aku. Karena gak mau ganggu tidur kamu." Jelas Sasa pada Acha meski ada sebagian yang berbohong.

Acha tertegun dengan penuturan Sasa dia merasa sangat merepotkan, dan dia juga mengerti kenapa Jihan dan Kila pulang duluan karena tadi Shakila kakinya sedang sakit dan Jihan juga terlihat kelelahan.

***

Melihat kondisi Jihan yang khawatir ini membuat Aidan merasa bersalah telah mengusulkan untuk pergi ke cafe.

"Han mau pulang sekarang aja?Atau mau ngecek ke perpus?" Tawar Aidan yang terlihat ikut cemas.

Jihan masih diam pikirannya saat ini sedang bercabang 'takut Acha marah, takut Acha kenapa-napa, takut dia di marahi Jiddahnya dll'

"Pepet terus Dan, pepet ampe dapet ehh itu juga kalo Jihannya mao sama lo, hahaha." Ujar Ken sambil tertawa meledek Aidan.

"Sialan lo Ken, Gw lagi panik nih dari tadi Jihan diem aja." Jelas Aidan.

Melihat hal itu Shakila langsung menyarankan, agar Jihan balik ke perpus. Untuk memastikan apakah Acha sudah pulang, baru ia ke sini lagi.

Karena Shakila rasa, itu mampu menghilangkan sedikit rasa khawatir Jihan.

"Je mending kalo penasaran kamu samperin aja ke perpus, cek Acha ada apa engga!" Tegasnya.

Jihan yang sedari tadi diam langsung menoleh ke arah Shakila dan mengangguki sarannya, itu cara agar ke khawatirannya hilang dan pikiran negatifnya hilang.

"Han kita ikut gak?" Ujar Ken.

Jihan menggeleng lalu pergi meninggalkan cafe, di ikuti Aidan dari belakang.

"Gw temenin Jihan dulu ya, takut tuh bocah ngapa-ngapa." Ujar Aidan saat Jihan sudah lumayan jauh.

Shakila dan Ken hanya bisa menghempas napas kasar, nekat sekali anak ini memang.

***

Akhirnya Jihan sampai di jalan raya di depan cafe, bertujuan untuk nyebrang. Karena sekolah mereka ada di sebrang cafe.

Tiba-tiba saat Jihan ingin menyebrang ada mobil yang melaju begitu kencang.

"JIHAAAN!"

Jihan tak bisa membawa dirinya ke pinggir dia merasa lemas, melihat hal itu Aidan langsung buru-buru menarik badan Jihan mendekatinya agar tak terserempet mobil.

Aidan menghembuskan nafas lega, untung dia tepat waktu menyelamatkan gadis ini. Jika tidak Aidan tak tau apa yang akan terjadi padanya.

Saat ini Jihan masih sangat lemas dan syok, sampai dia masih memejamkan matanya. Pikirannya kemana-mana 'apa ini pertanda buruk?' 'apakah dia masih hidup?' 'siapa yang menolongnya?'

Aidan masih menahan badan Jihan karena kelihatannya dia lemas sekali, Aidan mana tega melepaskannya paling-paling Aidan sekalian modus, apalagi?

"Han udah aman kok, buka matanya." Ujar Aidan lembut.

Mendengar suara yang tak asing itu, Jihan langsung membuka matanya sedikit. Saat melihat sosok Aidan ia kaget, dan langsung menjauhkan dirinya dari Aidan.

"A-aidan ngapain lo?gausah deket-deket." Usir Jihan.

"G-gu.."

____________ NEXT PART _____________

Hi guys, how are you?

Semoga kalian semua sehat selalu ya makasi yang udah mau baca sampe part 20 hehehe kisahnya akan lebih menarik lagi setiap partnya lohh!!

Jangan sampe ketinggalan.

Komen '❤' dlu dong biar makin seruu dan cepet update.

all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang