12. Satu langkah lagi menuju kamu

49 41 11
                                    

Halo-halo aku update lagi guyss !!

Happy reading 😊

------

Hal Itu sontak membuat Acha melototi Aidan. Lalu, memukulnya. Saat ini sedang adegan tom&jerry, dan Ken menjadi penontonnya.

"Woi kalian mao diskusi atau ribut si."

Acha sangat kesal lalu bergegas pergi.

"Ehh eeeh Acha mao kemana woii!"

"CHAA."

"ACHA. ANJIRLAH SI ACHA."

"Mampus lo Dan tanggung jawab ntar pawangnya tau abis lo."

Aidan membayangkan ucapan Ken. Lalu, bergedik ngeri. Tak bisa di bayangkan jika Rey marah besar. Tadi saja saat dia dan Acha merubah cara bicaranya ngamuknya begitu, apalagi haduhh bisa-bisa Aidan pulang tinggal nama.

***

Saat ini Acha sedang pura-pura marah pada Aidan. Karena Acha tak mau Aidan terus meledeknya. Bisa-bisa Acha salah tingkah di depan mereka terutama Aidan, Acha tak suka itu.

"IHHH AIDAN NGESELINN!!"

Sungguh saat ini Acha berteriak sangat kencang di koridor, sampai semua mata tertuju padanya saat ini.

"KENAPA KALIAN NGELIATIN ACHA GITU, HAH!?"

Saat mendengar teriakan Acha yang menyindir mereka. Mereka semua langsung kabur, hanya tersisa Acha saat ini dan seseorang di belakangnya.

Siapa ya?

"K-kok pada pergi si!K-kenapa A-acha merinding gini ya?"

Saat ini bulu-bulu rambut di tangan Acha sedang naik entah kenapa, mungkin karena Acha ketakutan.

Perasaan Acha saat ini sangat deg-degan ia merasa sangat takutt!! Sampai Acha memutuskan untuk pergi menengok ke belakang sumber ketakutannya.

Isi otak Acha sekarang adalah sebuah hal yang menyeramkan, orang bermuka seram, zombie, devil, atau apalah itu.

Acha mulai memberanikan diri dalam hitungan detik. Tiba-tiba saja Acha kaget sekali melihat sosok yang ia lihat sekarang sampai mengakibatkannya terpeleset.

Untung saja ada yang menahannya.

"AAAKHH."

Saat teriakan itu muncul dari mulut kecil Acha sontak membuatnya, terpeleset akibat minuman yang tadi ia tumpahi ke lantai.

Tiba-tiba Acha merasakan ada tangan kekar yang menahannya, itu adalah...

Saat ini Acha sedang memejamkan mata, pasrah jika ia akan terpeleset hebat. Tiba-tiba tubuhnya di tahan oleh tangan kekar milik seseorang...

"T-tangan s-siapa ini."

Achapun mulai memberanikan diri membuka matanya untuk melihat siapa yang menahannya, saat Acha membuka matanya....

"R-Rey!"

Rey tersenyum padanya, ini kedua kalinya Acha melihat senyuman Rey yang begitu langka. Dan bagi Acha ini adalah moment paling spesial.

Apalagi saat ini mereka hanya berdua dilorong. Achapun mulai tersadar dari lamunanya karena jarang, sangat jarang sedekat ini dengan Rey. Membuat jantung Acha menjadi berdetak sangat kencang.

"Semoga Rey tak mendengarnya." Batin Acha.

Dalam hitungan detik, Acha mulai melepaskan pertahanan tangan Rey pada tubuhnya.

all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang