19. Berjuang.

40 36 11
                                    

"G-gu.." belum sempat Aidan melanjutkan bicaranya.

Tiba-tiba saja, Jihan pingsan. Untung saja Aidan cepat menangkapnya.

"J-jiih..."

Anjirr, rejeki nomplok banget nih gua. Batin Aidan.

Masih aja sempet-sempetnya modus lagi genting gini, dasar Aidan.

Dengan cepat Aidan membawa Jihan menuju ke sekolah, untung jaraknya tidak jauh kalo jauh bisa encok pinggang Aidan.

| Biarin aja rasain siapa suruh modus.~Jihan.

| Sialan.

Akhirnya Aidan sampai di depan UKS, dengan cepat ia menendang pintu UKS. Untung saja pintunya tak terkunci.

Lalu, membaringkan tubuh Jihan di kasur. Kemudian mengambil kotak P3K, untuk mengambil minyak.

Dengan cepat Aidan mendekatkan minyak kayuputih ke hidung Jihan.

| Untung bukan minyak bensin.

| Emang lo pikir hidung Jihan senalpot bemo apa?

| Iya.

| Euanjer.

Kemudian setelah itu dia bermain games di handphonenya, sambil menunggu Jihan sadar.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Jihan mulai sadar.

"G-gue a-ada dimana?" Ujarnya terbata-bata sambil berusaha membuka matanya.

Menyadari bahwa Jihan sudah sadar, Aidan langsung menghampirinya.

"Eh, Han akhirnya lo sadar juga. Lo ada di UKS."

Menyadari bahwa apa yang di katakan Aidan, Jihan mulai merubah posisinya duduk.

"Lo mau ngapain, heh?"

Buru-buru Aidan membantunya.

Bilang kek kalo mau di tolongin. Batin Aidan.

"Kenapa gw bisa ada di sini?"

"Lo tadi pingsan, mungkin lemes abis keserempet tadi."

Jihan mengangguk, kemudian mulai tersadar bahwa tujuannya me sini untuk memastikan Acha.

Lalu, Jihan langsung menurunkan kakinya untuk berdiri mengecek ke perpus. Kebetulan jaraknya tak terlalu jauh.

"Han, lo mau kemana?Lo kan baru sadar wehh." Ujar Aidan heboh.

"Gw Mau ke perpus, bisa bantuin gw gak?"

Aidan mengangguk kemudian membantu Jihan berdiri menuju perpus.

Sampainya di perpus, ternyata sepi menandakan sudah tak ada orang yang berada di sini.

Melihat itu Jihan merasa tenang berarti benar Acha sudah pulang.

"Udahkan?Ayo balik lagi ke caffe." Rengek Aidan.

Jihan mengangguk.

○○○

"La kok si Aidan ama Jihan belom balik-balik ya?" Ujar Ken gelisah.

"Mung..."

Belum sempat Shakila menjawab, muncullah sosok Jihan dan Aidan dari sisi depan.

"E-eh?Je, kamu kenapa?" Ujar Kila cemas.

Karena melihat jihan yang di bopong.

"Ini tadi dia abis pingsan, jadi lemes." Bukan Jihan yang menjawab malah Aidan yang mewakilinya.

"Udah jangan banyak tanya dulu, kasih dia duduk."

Aidan buru-buru medudukkan Jihan di bangku dekat Shakila.

"Acha gimana, Dan?"

Aidan tak merespond Ken, ia masih asyik mengaduk-aduk soft drink miliknya.

"Woi anjir, gue di cuekin nih ceritanya?"

"Ganggu aja lo, akh."

Buru-buru Ken merampas soft drink milik Aidan, dan meminumnya tanpa dosa.

"Woiii anjirr Ken, sialan lo itu minuman gue ehhh." Teriak Aidan.

Ken tak menghiraukannya, malah dia menghabiskan setengah gelas soft drink itu. Kemudian, baru memberikannya pada si pemilik.

Sontak itu membuat Aidan naik pitam.

"Tuh gua balikin."

"Cih, ogah gak mao tau gue beliin lagi gak."

"Lo morotin gua?"

"Gak."

"Terus?"

"Nodong lo!!" Teriak Aidan lagi.

"Sialan."

Ken ini memang tak pekka ya sudah jelas-jelas Aidan minta di traktir malah ngira morotin.

○○○

"NAMA KU BENTO, BAPAKKU PEKO PACARKU BANYAKK WOAHH."

Pagi-pagi begini Aidan sudah berisik saja itu membuat telinga Ken yang sedang ngobrol dengan Rey ingin pecah.

"Woi monyet bisa gak lo gausah teriak-teriak, gendang telinga gua robek woiii." Ujar Ken kesal.

"Akh, sirik aja lo gw tau suara gue udah mirip 'Judika' segala ngatain gw monyet lagi. Lu tuh beruk!"

"Apa kata lo?"

"Beruk item."

"Monyet burik."

"Ber..."

"Sesama spesies gak usah saling menghina." Ujar Rey memotong ucapan Aidan.

Mendengar ujaran Rey, Aidan dan Ken cengengesan.

"Mending lo siap-siap." Ujar Rey.

Aidan mulai melongo, dengan polosnya bertanya.

"Siap-siap ngatain?"

"Besok ambil rapot." Semprot Rey.

"WHAT THE FUCK!"

"Mamam lo, hahaha."

"Lo juga."

Ken bingung kenapa jadi dirinya yang di bawa-bawa.

"Apaan lo, Dan?"

"Nyontek aja belagu."

"Sialan loo." Teriak Ken.

Aidan pun langsung ngibrit, di ikuti Ken yang mengejarnya.

"Woii jangan lari lo."

Tiba-tiba saja saat sampai di belokkan tangga Aidan menabrak seseorang.

BRAKK

"AIDAN!"

____________   NEXT PART _____________

Don't forget comen '❤'
See you

all about usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang