Hi guys ni dia lanjutan ceritanya!!
Happy reading😉
-------
"Cha woi Cha!! Lah salting tumben lo salting lucu, kalo lo salting"
Mendengar kata lucu yang di ucapkan Aidan, pipi Acha tambah memerah. Sungguh Acha sangat malu salting di depannya.
"Ihh Aidan, Acha bilangin Jeje loh entar!" Ancam Acha.
Mendengar nama Jeje membuat Aidan terdiam. Hal itu membuat Acha panik, apakah omongan Acha salah?
"A-aidan kenapa?Acha salah ngomong ya?"
Aidan menggeleng. Lalu, menaruh totebag yang Acha berikan di kolong meja Rey kemudian pergi.
Setelah kepergian Aidan yang tak di sangka-sangka Acha terdiam, dan duduk di bangku yang tadi di duduki Rey dan teman-temannya itu. Salah satunya manusia yang baru saja pergi. Aidan.
***
Di suasana belakang sekolah yang sepi banyak daun berterbangan. Saat ini seperti biasa di sinilah jihan berada.
Ia sedang duduk di pojokan yang kebetulan ada bangku, Jihan memang sering ke sini jika ia sedang ingin sendiri ataupun belajar dengan tenang, sampai membaca buku.
Hingga. Tiba-tiba Jihan mendengar suara langkah kaki menuju ke sini, merasakan hal itu Jihan langsung menutup suara.
"HAAAAHHH."
Saat ini Aidan sedang berteriak sendu. Ya sejak tadi dia meninggalkan Acha, dia memutuskan untuk ke sini. Karena Aidan ingin menenangkan diri.
Mendengar suara orang teriak Jihan. Perasaan yang tadi Jihan rasakan, ternyata benar ada orang yang menuju ke sini.
Jihan merasa penasaran akan sumber suara itu. Saat Jihan ingin melihatnya, ia mengurungkan niatnya. Karena, tiba-tiba suara itu muncul lagi maka dari itu dia tidak ingin menampakkan dirinya dulu.
Jika kalian Pikir Jihan takut?Tidak dia tak takut, dia hanya tak ingin mengganggu orang tersebut.
"Sumpah hati gua kerasa gak tenang anjir. Rasanya gua pen berubah jadi iron men huahhh, gua bingung jing harus ngapain." Lirihnya.
Di posisinya Jihan menahan tawa, akibat penuturan kata demi kata yang ia dengar.
Saat ini Aidan belum menyadari ada keberadaan orang lain di sini demain dirinya, maka dari itu dia memutuskan untuk bicara pada pohon.
"Pohon lo tau gak si?Rasanya mencintai tanpa dicintai itu gimana?Kok lo diem aja si bangsat."
Aidan ini sangat aneh memang, mana bisa pohon menjawab. Serem dong, hahaha.
Mendengar celotehan yang sangat kocak Jihan sudah tebak pasti ini. Aidan. Tapi di otaknya sekarang berputar sesuatu, tentang sejak kapan Aidan suka sama perempuan bukannya dia 'gay.'
Wkwkw bercanda ya Aidan.
Setelah sangat kesal tak ada respond berbicara dengan pohon, Aidan kelelahan sekarang dia duduk di kursi-kursi yang hampir patah tapi masih layak di duduki.
"Seret anjir gua teriak ama lu Hon gak ada respond, mending lu suntik odading dulu biar berubah jadi ironmen ngobroldah ama gua." Celotehnya ngaur, mungkin karena efek seret.
Mendengar celotehan Aidan yang terakhir Jihan tertawa sangat lepas tapi suaranya ia tahan, agar Aidan tak dengar. Karena kesian dengan Aidan, Jihan pun menghampirinya sambil membawakan sebotol air mineral.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about us
RomanceComing soon! Sedang ku revisi Jangan lupa sebelum baca kalo bisa follow akun author :) tinggal kan jejak kalian sebagai readers berupa comment dan vote, trmksh bnyk².