"Yaudah sana lo pergi, hus hus."
"Cih, ngusir emangnya gue kucing apa?"
"Bodo." Ujar Jihan sambil menjulurkan lidahnya, meledek Angel. Kemudian menutup pintu kamarnya kencang.
BRAKK!!
"Sialan, kaget gue." Ujar Angel lalu pergi meninggalkan kamar Jihan, dan mencari Amirah untuk pamit pulang.
Setelah cukup lama berkeliling mencari keberadaan Amirah...
Akhirnya ia menemukan sosok Amirah berada di dapur, buru-buru dia menghampirinya, "tante di cari-cari ternyata ada di sini."
"Kamu mau kemana?"
"Aku mau pamit pulang sama tante. Sebentar lagi bang Aldebaran mau jemput aku."
Amirah mengangguk, "Jihan mana? Kok dia gak anter kamu ke depan?"
"Engga papa kok tan akunya yang gak mau, hehehe." Ujar Angel.
Gak mungkinkan dia bilang kalo dia males sepupunya itu caper ke abangnya, bisa pegel kakinya lama nunggu Aldebaran dan Jihan yang mengobrol hanya karena Jihan yang manja dan caper dengan abangnya.
Meski Jihan sepupunya tapi Angel tak suka jika Jihan lebih dekat dengan abangnya, di banding dirinya. Angel saja sebagai adiknya tak pernah akur dengan mereka.
Setelah mengatakan itu Angel pun langsung pergi ke depan menunggu abangnya jemput. Sekitar satu jam Angel menunggu akhirnya Aldebaran sampai juga.
"Ih bang Al kebiasaan deh lama banget. Kalo tau gitu tadi gue minta jemput sama bang Aska aja." Grutu Angel.
Setelah satu jam akhirnya Aldebaran datang berlaga sok cool dengan motor ninja merahnya.
Bukan sok cool tapi emang cool.
"Cih, gaya lo. Lama banget si lo bang kemana aja lo, mulung?" Ujar Angel kesal.
Bukannya menjawab pertanyaan Angel, Aldebaran malah menanyakan Jihan. "Jihan mana Ngel?"
"Ya lo liat aja ada gak sama gue? Ditanya malah nanya balik ya mas yang satu ini." Ketus Angel, sambil melengoskan pandangan.
"Jutek amat lo, untung ade gue." Ujar Aldebaran sambil menyodorkan helm kepada Angel.
Angel memakainya, setelah itu naik ke motor abangnya yang super duper ngeselin itu. Untung ganteng ya Ngel?
○○○
Acha sejak tadi masih bengong di balkon kamarnya. Tiba-tiba Mia masuk.
"Cha, ayu makan dulu besok'kan kamu harus sekolah."
Acha mengangguk.
"Oke tante duluan ya."
Tak menunggu waktu lama Acha pun langsung ke ruang makan, kebetulan dia juga sedikit lapar.
Saat ini di ruang makan sudah ada Mia, Yusuf, Zhavira di tambah dengan kehadiran Acha.
"Hai Acha." Ujar Zhavira.
Ya memang Zhavirah seumuran dengan Acha maka dari itu dia memanggilnya tanpa embel-embel ka.
"Hai, abis dari mana Zhav?"
"Biasalah." Ujar Zhavira sambil tertawa renyah di ikut Acha.
Ya Acha duduk bersebelahan dengan Zhavira. Sedangkan Mia dan Yusuf berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
all about us
RomansaComing soon! Sedang ku revisi Jangan lupa sebelum baca kalo bisa follow akun author :) tinggal kan jejak kalian sebagai readers berupa comment dan vote, trmksh bnyk².