all about us

6. Kenapa setelah dia kulupakan, sekarang dia?

Saat aku mulai suka sama dia, berbeda rasa nya saat aku menyukai orang lain sebelum nya.
~Shakila gladis nugroho.

💫💫💫

Semenjak kejadian waktu itu Shakila menjadi sering senyum-senyum sendiri, dan aku pasti tau itu karena dia! Shakila sempat cerita kalau dia menyukai nya.

Flashback on.

Saturday.

Akhirnya hari yang aku tunggu. Untuk pertama kali nya latihan basket di hari libur, tiba.

Aku pun mulai mengerja kan aktifitas yang biasa kulaku kan di rumah. Sebelum pergi eskul.

Setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah. Sekarang aku sedang bersiap untuk pergi eskul, sambil menunggu shakila datang.

Setelah beberapa menit.

Akhirnya Shakila sampai, dia sempat nyasar mencari rumah ku dan sampai akhirnya ketemu.

"Assalamualaikum, Jeje."

Mendengar suara seseorang di depan rumah ku, aku bergegas keluar untuk membuka kan pintu.

"Wa'alaikumsallam, eh, Shakila. Sini masuk aku mau pake sepatu dulu." Ujar ku.

"Oke, makasih." Respond nya.

Setelah selesai memakai sepatu aku, dan Shakila berpamitan dengan mama. Lalu, bergegas jalan untuk mencari angkot. Supaya tidak terlambat.

Hari ini Acha tidak ikut. Karena tidak di izin kan oleh Jiddah nya.

"Bang- angkot." Ujar ku.

Kami pun langsung naik, setelah itu ngobrol-ngobrol gak jelas membahas soal Razi, sampai kami tidak sadar angkot nya sudah melewati rute yang kami tuju.

Aku pun mulai tersadar akan jalanan yang tidak pernah ku lewati.

"Bang, ini sudah lewat belokan maut ya?" Tanya ku mulai panik.

"Ini sudah mau ke tanah abang neng! Belokan maut sudah lewat jauh." Ujar abang angkot.

Aku pun tersentak saat mendengar jawaban abang angkot tadi. Benar saja dugaan ku rute yang kami lewati salah.

"Ya sudah bang saya berhenti di sini aja, kira-kira ada angkot putar balik tidak ya bang?" Ujar ku sambil memberikan uang.

"Ada neng kadang-kadang, tunggu aja semoga sebentar lagi lewat!" Ucap nya dan langsung pergi meninggali kami.

"Je, gimana nih!" Ujar Shakila cemas.

Aku tak ingin memasang wajah panik. Jadi aku berusaha untuk tetap tenang, agar Shakila tak bertambah panik.

"Kila, itu dia angkot nya!" Ujar ku dengan hati senang.

Kami pun langsung memberhenti kan nya dan bergegas naik.

Akhirnya kamipun sampai, setelah panas-panas an di jalan cukup lama. Karena masalah angkot!

"Huft- akhirnya sampe juga. Capek banget gilak!" Ujar Shakila berbisik.