"Ayah, aku minta maaf, ya."
Gio semakin bingung melihat tingkah istrinya itu. Tingkah Rara yang berdiam diri sejak sampai di makam ayahnya sejak 15 menit yang lalu saja sudah membuatnya bingung.
"Ayah, aku udah bahagia sekarang. Maaf kalau aku udah ngecewain Ayah. Terima kasih karna Ayah udah besarin aku sampe sekarang."
Setelah mengucapkan itu, air mata Rara mengalir di pipinya. Namun bibirnya menyunggingkan senyum.
Gio pun langsung memeluk istrinya, dan mereka menghabiskan waktu dalam keheningan untuk beberapa saat, sampai akhirnya Rara mengurai pelukannya.
"Ayo kita pulang, Mas."
--------
"Mas..."
"Hmm?"
"Aku mau ketemu sama Kak Mira, Mas. Boleh?"
Gio yang sedang mengetikkan sesuatu di gadgetnya pun menghentikan kegiatannya dan menatap istrinya bingung. "Hah? Ngapain?" tanyanya.
Rara membaringkan tubuhnya di samping Gio, di ranjang yang ada di kamar mereka. "Ya mau ngobrol-ngobrol doang."
Gio meringis. "Ih, ngapain sih, sayanggg..."
Rara cemberut. "Kenapa? Kamu takut nggak bisa move on? Takut keinget mantan kamu terus?"
"Ih, bukan gitu, sayang. Tapi ngapain juga coba kamu mau ketemu dia? Aku aja bahkan nggak punya kontak dia lagi," sahut Gio dengan sabar.
Mereka memang berniat untuk tetap berteman. Namun bagi Mira, lebih baik mereka tak menghubungi satu sama lain lagi dan hanya akan saling menyapa bila tak sengaja bertemu. Karena itu, Gio menghapus kontak Mira di ponselnya.
"Aku cuma mau sedikit kenal dia. Lagian, Kak Mira itu orang yang mencintai kamu dan kamu cintai."
"Dulu, sayang. Itu dulu," ralat Gio. Jelas ia tak terima, karena sekarang ia mencintai perempuan di sampingnya ini.
"Iyaaa, terserah. Jadi aku boleh kan ketemu dia? Aku cuma mau memantaskan diri aja."
"Ih ngapain jugaaa. Kamu kan udah jadi istri aku."
Rara semakin cemberut. "Jadi kamu nggak mau, Mas?" tanyanya dengan nada merajuk.
Gio akhirnya mengalah. "Iyaa deh ya udah. Nanti aku cari kontaknya. Kalo dia mau tapi, ya," sahutnya pasrah.
Rara tersenyum senang. "Makasih, Mas."
-------
Sekarang Rara sedang duduk di hadapan Mira. Rara juga tak tahu persis mengapa dirinya ingin bertemu Mira.
Apa karena ia penasaran dengan sosok yang dulunya begitu dicintai oleh Gio?
Gio berusaha menghubungi Mira melalui suami Mira, Andro. Untungnya, Mira setuju-setuju saja meskipun ia juga bingung mengapa istri dari mantan kekasihnya itu ingin bertemu.
Apa ia ingin melampiaskan amarahnya karena dulu Mira masih berhubungan dengan Gio saat mereka telah menikah?
"Oh, iya. Gimana kabar anak-anak kamu?"
Rara mendongak untuk menatap wajah cantik mantan kekasih dari suaminya itu. Mereka terjebak dalam keheningan beberapa menit belakangan ini, sehingga Mira mencoba memecahkan keheningan di antara mereka.
Mira pasti tak tahan dengan kecanggungan di antara mereka. Saat ini hanya ada mereka berdua. Rara lah yang ingin berbicara berdua saja dengan Mira. Namun sekarang, entah kenapa lidahnya terasa kelu.
![](https://img.wattpad.com/cover/143723499-288-k568535.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Forget You [2]
Roman d'amourBahkan setelah anak-anak mereka lahir, Gio masih menemui Mira dan Rara mengetahuinya. Rara semakin ragu untuk mempertahankan pernikahan mereka, terlebih seseorang dari masa lalunya kembali ke hidupnya, dan membuat hatinya selalu bertanya-tanya. Siap...