Bagian 10

43 10 2
                                        

"Tidak semua perkataan yang ada di kepala itu harus selalu diucap, karena sakit hati dan masalah berkepanjangan itu bisa berasal dari perkataan yang banyak diucap itu sendiri."

- Dipta

💙💙💙💙💙


Tanggal 22 Juli 2013, satu hari setelah aku dan Fio jadian. Aku mendapat kiriman SMS dari Aini teman dekatnya Ayu. Dia mengirim SMS sekitar pukul 8 malam.

Aini : Dip, kamu udah punya pacar po?
Dipta : Belum ya.

Aku sengaja berbohong karena memang sudah kesepakatanku dan Fio untuk pacaran sembunyi-sembunyi. Akan tetapi anehnya Aini yang jarang sekali mengirim SMS ke nomerku, bisa tiba-tiba mengirim SMS dengan pertanyaan yang seperti itu. Aku pun akhirnya berfirasat bahwa Fio memberi tahu ke teman dekatnya, kemudian tersebar kemana-mana hingga ke Aini.

Sekitar pukul 10 malam aku sedang online Facebook. Fio terlihat sedang online, aku pun mencoba untuk chat dia dan ingin membahas apa yang ditanyakan Aini tadi.

Dipta : Hai sayang...
Fio : Hai juga sayang.
Dipta : Lagi apa sayang?
Fio : Lagi tiduran aja.
Dipta : Oh.. Belum ngantuk po say?
Fio : Belum.
Dipta : Eh sayang, Aini tanya kalo aku udah punya pacar.
Dipta : Terus aku jawab apa sayang?

Fio tidak membalas pertanyaanku sama sekali padahal ia masih online di Facebook. Aku jadi berpikiran aneh-aneh. Apa iya dia ini dulu suka aku sampai segitunya, cemburu kemudian sakit, dan sekarang malah tidak ada kejelasan? Ayu sudah merelakan aku untuk Fio, tapi nyatanya Fio rancu. Lama-lama hilang respect aku padanya.

💙💙💙

Seminggu sudah aku dan Fio berpacaran. Rasa sayang dan cinta pun tak ada pada diriku. Mungkin dia percaya kalau aku cinta padanya. Akan tetapi hati ini tidak bisa dibohongi. Ketika aku dan Fio berduaan saja saling diam. Apa itu yang disebut cinta?

Ketika aku bersama Fio, aku selalu melihat Ayu melihatku sambil berkaca-kaca menahan tangis pada matanya. Itu membuat hidupku merasa terbebani dan aku merasa bersalah pada Ayu. Karena aku tidak akan pernah rela orang yang aku cintai menangis.

Beberapa hari setelah jadian, aku mendengar sayup-sayup kabar bahwa Ayu sudah memiliki pacar.

Ah, bagiku itu tidak mungkin terjadi dan bagiku itu hanya ilusi. Aku tahu Ayu tidak mungkin secepat itu berganti haluan dariku.

Menyikapi kabar itu, aku pun tidak pernah ingin menanyakan hal itu pada Ayu. Kata hatiku menuntunku agar tidak menanyakan itu padanya.

Pada pukul setengah 12 siang aku mengirim chat Facebook ke Fio karena dia sedang online.

Dipta : Met siang sayang...
Fio : Met siang juga sayang ku. 😘
Dipta : Lagi apa sayang? 😊

Karena dia memakai emoticon, secara tidak langsung aku juga memakainya. Karena aku orangnya tidak enakan, ditambah lagi status kami yang sudah pacaran.

Fio : Lagi mikirin kamu say, emuaachh. 😘

"Waduh" batinku.

Dipta : Wah sama dong.
Dipta : Aku kangen kamu sayang... 😘

Rasa tidak seganku padanya, ku tutupi dengan kata-kata 'kangen' itu.

Fio : Aku juga kangen banget sama kamu.
Fio : Eh say kita jadian tanggal berapa to? Aku lupa e sayang.

"Walah lha kok lupa tu lho? Baru seminggu lho." batinku.

Dipta : Kita jadian kemarin minggu sayang... 😘

Agak gemas dan sebal rasanya, membuatku memakai emoticon seperti itu sebagai perlambangnya.

Fio : Eh sayang aku mau nanya, alesan kamu nembak aku kenapa?
Dipta : Aku nembak kamu karena aku suka, sayang, dan cinta sama kamu...
Fio : Bukannya dulu kamu cinta, suka, sayang sama Ayu ya?
Dipta : Itu kan dulu sayang...
Fio : Kalau seandainya Ayu masih sayang kamu gimana?
Dipta : Aku gak akan sayang sama dia lagi.

Aku sengaja berbohong agar dia percaya padaku.

Fio : Tapi Ayu itu udah cuantiik dan baaiikk lagi sama kamu?
Dipta : Masak Ayu baik?
Fio : Dulu kamu waktu sakit yang ngasih teh siapa kalo bukan Ayu?

"Sial, masih inget aja dia." ku berbicara dalam hati.

Dipta : Iya Ayu. Tapi dia baiknya dulu, sekarang enggak.
Fio : GAK BAIK GIMANA?
Dipta : Dia kan udah punya pacar.

Malah ngegas dia ini. Akhirnya kabar yang sayup-sayup terdengar bahwa Ayu sudah punya pacar itu ku jadikan alasan.

Dari bahasa chat darinya aku bisa tahu sifatnya seperti apa. Fio ini orangnya frontal, disitu yang aku tidak suka darinya.

💙💙💙

Seminggu kemudian libur mudik lebaran sudah dimulai, tepatnya tanggal 5 Agustus 2013. Tidak terasa sudah 2 hari lagi merupakan hari ulang tahunku.

Pada tanggal 7 Agustus, Fio sudah mengucapiku. Di sisi lain aku menanti apakah Ayu akan mengirim ucapan ulang tahun kepadaku atau tidak.

Ternyata sudah ku tunggu, dia tidak mengirim ucapan sama sekali.

Pikirku, mungkin dia sedang tidak ingin menggangguku karena posisiku sedang berpacaran dengan Fio. Takutnya malah masalahnya bertambah lagi ketika Fio tahu bahwa Ayu mengucapiku. Aku tidak mau ambil pusing dengan hal itu.

Libur lebaran sekitar 2 minggu sejak tanggal 5 Agustus. Di hari terakhir liburan tepatnya hari Minggu, tanggal 18 Agustus. Fio meminta putus dari ku melalui SMS.

Fio : Sayang.. aku mau kita putus...
Dipta : Kenapa putus? Alesannya apa?
Fio : Aku gak dibolehin ortuku pacaran.

Aku tahu, dia ini hanya cari-cari alasan.

Dipta : Oh ya udah kalo emang itu maumu.

Genap satu bulan aku berpacaran yang begitu menyiksa jiwa bersama Fio, pada akhirnya hubungan kami putus. Yang memutuskan hubungan kami adalah Fio sendiri.

Begitulah Fio, menjelekkan dengan mengkata-katai Ayu hanya untuk berpacaran denganku dan pada akhirnya setelah berpacaran malah dia sendiri yang mengakhiri.

Sungguh dia perusak hubungan orang. Namun, aku merasa sangat bersyukur karena sudah tidak bersama Fio lagi. Misiku sudah selesai.


💙💙💙💙💙

Akhirnyaaa.. Tapi belum selesai sampe disini lho.. 😂

Votenya jangan lupa.. Mau ngasih kritik atau saran ya monggo.. Biar tambah semangat ini.. 😁

See you next part.. 😉

Hadir Sejenak {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang