"Ketika rasa sayang dan cinta sudah menjadi-jadi, maka akan selalu ada pihak ketiga yang hadir."
-Dipta
💙💙💙💙💙
Suatu hari ada mata pelajaran olahraga. Materi yang akan dipraktikkan yaitu shuttle run. Gampangannya lari bolak-balik dalam satu garis lurus berjarak 20 meter.
Aku tahu bahwa shuttle run ini akan menguras tenaga yang sangat banyak. Aku khawatir dengan kondisi Ayu, dia kuat atau tidak. Keadaan Ayu sudah membaik dan terlihat sehat bagi yang tidak tau jika dia menderita anemia. Guru olahraga pun membolehkan akhirnya.
Nama Ayu dipanggil beserta 3 teman lainnya. Mereka pun bersiap-siap.
Pak Guru menghitung sebagai aba-aba, "Satuuu! Duaaa! ... Tigaaa!"
Pandanganku tertuju pada Ayu, aku tidak yakin dia mampu hingga mendapat cukup banyak jumlah lap (jumlah kembali ke start awal).
Awalnya dia mampu berlari kencang. Setelah ia berlari 3 lap, kecepatan larinya melambat. Ayu pun berhenti di tengah jalur. Ia terlihat seperti sesak napas, dan tidak lama kemudian ... Brukk! Dia pingsan.
Semua anak terkejut. Pak Guru langsung berlari ke arah Ayu dan menggendongnya ke UKS. Giliran lari tetap dilanjutkan hingga waktu istirahat tiba.
Tiba waktu istirahat pukul 9, aku langsung menyegerakan untuk ganti seragam dan ke UKS untuk menjenguk Ayu sendirian.
Ayu terbaring di tempat tidur UKS. Ada beberapa teman dekatnya disana. Aku melihat Ayu belum memakai jilbabnya.
"Eeehh, bentar.. bentar..." mereka menutup gorden penghalang antar tempat tidur.
Tidak cukup lama, mereka membuka gordennya dan Ayu sudah memakai jilbabnya. Aku mengahampirinya, dan mereka langsung keluar UKS sambil sedikit tersenyum dan menahan tawa.
Ketika aku berada di samping Ayu, mereka langsung menutup gordennya sehingga hanya aku dan Ayu berdua di dalam.
"Ini pada kenapa sih? " batinku sambil menahan tawa.
Aku berlutut di sebelah kanan tempat tidur Ayu. Ayu masih berbaring dan tersenyum melihatku hadir.
"Alhamdulillah udah baikan." batinku.
"Kamu kenapa..? Udah maem belum..?" aku tersenyum.
Ayu membalasnya dengan menampar pelan-pelan pipiku sambil menahan tawa.
"Waduh." batinku. Aku membalasnya dengan senyuman.
"Mau tak beliin jajan po? Aku mau ke kantin ini."
Ayu hanya tersenyum tanpa berkata-kata apapun.
Tak lama kemudian bel masuk kelas berbunyi dan aku harus ke kelas. Terpaksa aku tidak jadi ke ka kantin.
"Eh.. udah masuk Yu. Aku ke kelas dulu ya."
Ayu mengangguk sambil tersenyum. Ayu ditemani pengurus UKS dan aku kembali ke kelas.
💙💙💙
Suatu hari di jam istirahat ke-2 pada pukul 11.15, aku dan teman-temanku tanding futsal dengan kelas 7D di lapangan tengah.
Saat ditengah permainan, Ayu dan beberapa teman dekatnya duduk di bangku depan kelas. Salah satu temannya bernama Sari memanggilku.
"Dip! Dipta! Sini..," melambaikan tangan ke arahku dan aku mendekatinya, "Ini Dip, tangannya Ayu dingin."
Aku berpikir ini karena anemianya. Aku langsung keluar lapangan dan meminta digantikan temanku. Aku menghampiri Ayu dan duduk di sebelah kanan Ayu.
"Sini mana tangannya..."
Ayu menyerahkan tangan kanannya sambil tersenyum.
Lantas ku genggam tangannya dan aku bisa merasakan tangannya, dingin sekali.
"Ciee.. ciee..." teman dekatnya meneriaki kami berdua.
Kami berdua hanya tersenyum ke mereka.
Tak lama kemudian, Fio berjalan hendak masuk ke kelas. Tidak ada wajah keceriaan sama sekali diwajahnya ketika dia melihat aku dan Ayu di depan kelas.
"Wah, cemburu ini." batinku.
"Dah ya.., udah anget to..?" Aku menatap Ayu dengan senyuman.
"Makasih ya Dip." tersenyum manis.
💙💙💙
Hari demi hari, kedekatanku dengan Ayu semakin diketahui oleh banyak orang. Kelas sebelah satu angkatan, bahkan wali kelasku, Bu Dwi, juga sudah tahu kalau aku sudah dekat dengan Ayu.
Aku dan Ayu pun juga sudah saling merasa nyaman satu sama lain. Aku bisa akui itu. Di sisi lain, rasa cemburu Fio semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kedekatanku bersama Ayu.
Suatu ketika sekitar bulan Maret, Fio sakit. Dia tidak masuk sekolah kira-kira selama seminggu atau lebih sedikit. Disitu aku mencoba untuk meng-SMS dia. Aku mengirim pesan setelah waktu maghrib.
Dipta : Met malem.
Fio : Juga.
Dipta : Aku mau nanya nih.
Dipta : Kamu udah nggak masuk seminggu kenapa?
Fio : Aku sakit Dip.
Dipta : Sakit apa Fi?
Fio : Aku sakit ngeliat kalian berdua."Waduh." batinku.
Selang 2 hari kemudian, aku dan seluruh temanku, begitu juga dengan wali kelas kami ke rumah Fio. Kebetulan rumah Fio bisa dijangkau dengan hanya berjalan kaki. Jarak dari sekolah ke rumahnya mungkin setengah kilometer ada.
Kami menuju ke rumah Fio setelah melaksanakan Salat Zuhur di mushola SMP. Lagi-lagi aku khawatir, apakah Ayu kuat untuk berjalan cukup jauh atau tidak.
Dia berjalan di belakangku. Pada awal perjalanan dia masih bersama beberapa teman dekatnya. Lama-lama dia jalan sendirian, seperti mengkode agar aku berjalan di sampingnya.
Saat akan menyebrang jalan yang cukup besar, penuh dengan mobil dan motor, aku menunggu Ayu untuk menemaninya menyebrang jalan. Saat kami menyebrang, dia memegangi kain lengan kiri seragamku.
Setelah menyebrang, kami berjalan berdua saling bersebelahan melalui gang menuju ke rumah Fio. Di sekitar gang ini lumayan banyak anjing ternyata.
"Hiii! Dip, aku takuut." menarik lenganku dan mendekat ke badanku.
"Nggak papa itu Yu, hehehe."
Sekitar 10 meter lagi kami mencapai rumah Fio.
Saat hampir tiba di rumah Fio, teman-teman dan wali kelas masuk ke rumahnya. Ayu lebih memilih tidak masuk dan menunggu di luar rumah. Menunggu pada tempat dimana tidak bisa terlihat oleh orang-orang dari dalam rumah Fio.
"Aku disini aja, nggak mau masuk." sedikit cemberut.
"Dip, temenin Ayu ya..." Sari berkata kepadaku.
Aku menemani Ayu di luar. Ayu terlihat kelelahan dan sedikit pucat. Aku khawatir saat balik ke sekolah dia sanggup atau tidak. Disitu ku tidak mau bertanya apapun, apalagi terkait Fio.
Selesai menjenguk, teman-teman dan Bu Dwi keluar dari rumah Fio. Ayu tahu jika mereka sudah mulai keluar, dia pun dengan cepat mengajakku untuk menemaninya balik ke sekolah.
"Ayo Dip... Balik ke sekolah." wajah cemberut.
"Yuk..."
Aku hanya menemaninya dan berbincang ringan hingga tiba di sekolah.
💙💙💙💙💙
Sebenarnya, apa yang terjadi di antara mereka berdua? 🤔
Komen di bawah ya.. Jangan lupa votenya..
![](https://img.wattpad.com/cover/225345159-288-k153646.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadir Sejenak {END}
RomanceSeorang laki-laki introvert yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, dia bernama Dipta. Hidupnya terasa lebih berwarna ketika bertemu Ayu, seorang perempuan bewajah manis dan berkarakter ceria, sosok yang melengkapinya. Hadirnya sempat merubah...