Bab 5

269 35 3
                                    

Kevin baru saja kembali dari kelas dan mengambil bekal makanannya lalu dia menghampiri kelas Keysa untuk mengajaknya makan bersama. Dia berpura-pura seakan tidak tahu apa yang terjadi tadi padahal di dalam hatinya dia sangat memendam kemarahan karena teman-teman Kesya.

Julio tidak bisa menemaninya karena dia dihukum oleh Pak Bagus. Kevin hanya pergi sendirian tanpa ditemani kawan baiknya itu. Kedatangannya di kelas MIPA membuatnya menjadi pusat perhatian beberapa anak karena anak MIPA dan anak IPS jarang akur dan kebanyakan dari mereka berdebat perihal perbedaan pendapat dan juga pandangan masing-masing.

Lebih anehnya lagi Kevin menenteng bekal makanan tersebut totebag atau sejenisnya sehingga ia menjadi benar-benar pusat perhatian oleh banyak orang.

Baru saja Kevin berada di depan kelas-masih belum di depan pintunya-dia melihat dari jendela kaca, Kesya berada di pojokan dan sedang diejek-ejek oleh teman-temannya. Sungguh emosi Kevin tidak bisa Tterpendam lagi. Tangannya terkepal erat ingin memukul pata penindas tersebut.

Kevin akhirnya berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu sebanyak 3 kali. Anak kelas tersebut mengalihkan perhatiannya ke arah Kevin dan Kevin bertanya, "di mana Kesya?"

Beberapa anak berbisik terheran kenapa Kevin menanyakan keberadaan Kesya. Padahal, mereka semua masih asyik mengejek Kesya dan enggan untuk membiarkan gadis tersebut pergi. Beberapa gadis menghampiri Kevin dan mencoba untuk mengalihkan perhatiannya.

Sayangnya Kevin tidak mempan untuk digoda seperti itu. Justru dia semakin menanyakan dimana keberadaan Kesya yang ditutupin oleh mereka dan akhirnya mereka membiarkan Kesya untuk berjalan ke arah Kevin dengan setengah takut.

Saat Kesya sudah berada di samping Kevin, Kevin menggenggam erat tangan gadis tersebut membuat mereka semakin terheran dan juga semakin aneh. Tidak hanya anak kelas tersebut, namun anak kelas samping yang sedang melihat mereka juga terheran. Masalah anehnya adalah Kevin dari kelas IPS dan tidak terlihat dekat dengan Kesya namun tiba-tiba memanggil cewek itu dan menggenggam tangannya.

Yang mereka tahu Kesya tidak pernah dipanggil oleh siapapun termasuk seorang cowok kecuali oleh guru untuk dipanggil mengenai lomba akademik sebagai perwakilan dari sekolah atau membantu guru dalam mengoreksi pekerjaan siswa.

"Lo Kevin dari kelas IPS 4 'kan? Kenapa lo kesini dan memanggil Kesya? Aneh banget tahu," tanya salah seorang anak menghampiri mereka.

"Sejak kapan kalian ada hubungan? Bahkan Keysa aja buat keluar malah nggak mau, dia kebanyakan diam di kelas tahu. Tapi kok lo main pegang tangan dia sih seolah deket banget," timpal yang lain.

Kevin tersenyum miring sambil memandang mereka dengan tatapan jijik. Yang dilihatnya adalah kumpulan para sampah yang beraninya membully Keysa di belakang guru. Kalau Kevin bisa melaporkan kejadian ini, sekelas akan kena imbasnya namun dia memilih untuk bermain-main dulu dengan mereka.

"Oh iya dong. Kita 'kan ada hubungan. Iya 'kan, Sya?" Kevin tersenyum manis, matanya mengisyaratkan Kesha agar menjawab 'iya'.

"I-iya, kita ada hubungan."

Mereka tercengang mendengar jawaban Kesya Beberapa cewek menjerit karena mereka salah satu penggemar Kevin secara diam-diam termasuk Heshi yang selama ini menindas Kesya selama 2 tahun.

Genggaman tangan Kevin semakin erat. Heshi yang melihat hal tersebut langsung menghentakkan kakinya sebal. Dia tidak rela jika Kesya dan Kevin memiliki sebuah hubungan di mana dia menyukai Kevin selama ini selama 3 tahun.

"Kalian benar-benar luar biasa banget, ya? Kelas ini dikenal sebagai kelas yang penuh dengan anak-anak pintar namun kelakuan kalian gak lebih dari setan. Gue tahu, sebenarnya kalian ini ini pura-pura baik 'kan sama Kesya di depan guru? Dan selama ini kalian menindas Kesya dan juga mengejeknya dengan kata-kata yang nggak pantas dan memanggilnya dengan panggilan yang gak seharusnya," jelas Kevin secara blak-blakan membuat hampir seluruh anak terdiam.

DIETARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang