Bab 21

121 14 0
                                    

Kemarin

Kevin terbahak-bahak mendengar lelucon dari Izul tentang DPR, walau itu dark jokes tentang pemerintah tetap saja bisa mengundang gelak tawa. Apalagi dengan santainya, Izul tetap melanjutkan lawakan miliknya di depan teman-temannya. Bak sudah biasa menjadi hiburan, Izul tidak pusing jika ada temannya yang menanggapinya dengan kata-kata kasar.

"Bangke! Hahahaha lu kalau ikut Lawak Bersama DPR, DPR gak jadi ngusir tapi tetap aja mereka ketawa sambil kesindir," kata Kevin.

"Bener, Njir. Diangkat jadi pelawak pribadi salah satu anggota malah," timpal Kamal menggeplak teman di sebelahnya hingga temannya tersebut berteriak sambil mengumpat.

"Daripada diangkat sama sugar daddy," celetuk Jio dengan entengnya.

"Hahaha, sugar daddy dong. Gila lo Ji, sekali ngomong suka gak ketebak bener kayak Kepin," ucap Kamal masih tertawa.

Masih bercanda dengan teman-teman kelasnya, Kevin tidak sadar akan kedatangan Julio yang diseret paksa oleh Marsha karena posisinya membelakangi kawannya tersebut. Julio pun tidak tahu ada Kevin di sana karena Kevin mengenakan hoodie baru yang dibelinya kemarin.

Julio meruntuki kelakuan Marsha dan berharap ada Kevin di tempat yang sama dengannya. Sayangnya, dia hanya tahu teman-teman Kevin tanpa tahu ada kawannya itu yang sedang berkamuflase.

Ponsel milik Kevin bergetar dan mengeluarkan suara notifikasi yang berbeda. Ada pesan masuk yang tidak begitu penting untuk dibaca karena itu dari tempat les mengenai pelaksanaan tryout rutin. Lalu, ia memilih untuk memasukan ponselnya ke dalam saku hoodie dan kembali mengobrol dengan teman-temannya.

Berbeda dengan Kevin, Julio justru salah fokus saat mendengar suara notifikasi dari ponsel Kevin tersebut. Ia merasa ada Kevin di sekitarnya.

Tapi, dimana?

"Gue lempar lo pake buku adek gue," celetuk Kevin membuat Julio terkaget-kaget dan langsung menoleh ke belakang. Tidak salah lagi, orang yang memakai hoodie ini adalah Kevin dan suara tawa susulan menjadi ciri khas cowok itu.

Tangan Julio baru akan menepuk pundak Kevin, namun Marsha sudah datang dengan dua piring ayam geprek yang dipesan cewek itu tanpa meminta pendapat Julio sebelumnya. Sebelum disuruh makan, Julio mengirimkan pesan diam-diam kepada Kevin untuk menoleh ke belakang dan mengatakan bahwa ia ada di belakangnya tanpa sadar.

Setelah mendapatkan pesan tersebut, otomatis Kevin menoleh ke belakangnya. Hanya satu meja yang menjadi pemisah keduanya dan dari kursi yang ia duduki, Kevin melihat Julio sedang makan dengan Marsha dan bukannya dengan Kesya.

Kevin langsung kesal dan mengirimkan pesan balasan kepada Julio secepat angin.

Kevin
Maksuddddd? Jelasin gue kenapa lo sama dia???? TERUS KESYA DIMANAA??

Julio
Di gazebo sendirian.
Gue ditarik ini orang anjir
Tolongin gue Vinnn

Kevin langsung berdiri tiba-tiba dan hampir membuat teman sebelahnya terjungkal. Ia langsung keluar dari tempat duduk dan menghampiri meja Julio dan Marsha dengan raut datar.

"Punten ini mah, gue mau bawa Julio dulu ke suatu tempat." Kevin berucap begitu tiba di sana tanpa diminta sebelumnya. "Kalau gak diizinin, gue bakal tetep bawa dia karena ini urusan penting antara kita berdua aja."

Tanpa menunggu respons dari Marsha, Kevin langsung menarik tangan Julio dan membawanya ke tempat yang sepi. Satu-satunya tempat yang aman adalah perpustakaan sekolah karena Marsha tidak akan tahu kalau Julio berada di tempat tersebut. Karena biasanya dia tahunya Julio suka ke kantin, lapangan basket atau ke gazebo saja.

DIETARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang