Bab 18

130 15 0
                                    

"Tumben makananya beda. Lagi cheating day, ya? Emang weekend kemarin gak dipakai buat ini aja harusnya?"

Hari ini Julio melihat Kesya makan sedikit berlemak karena membawa daging rendang dari rumah. Ditambah dengan nasi yang tidak terlalu memenuhi kotak makan dan capcay menjadi lauk tambahan lain membuat Kesya terlihat membawa makanan yang berbeda dari biasanya.

Semenjak kejadian menimpa Kesya yang menyebabkan alerginya kambuh, Julio memutuskan untuk tidak memberikan makanan kepada Kesya. Tetapi, Kesya juga merasa tidak enak karena membuat Julio merasa bersalah. Jadi, ia memutuskan membawa makanan dari rumah sendiri beberapa waktu dulu.

Cheating day adalah hari dimana dia bisa makan makanan yang bebas dimakan, asalkan tidak terlalu tinggi lemak ataupun gula. Tidak boleh gorengan yang minyaknya belum ditiriskan atau jus dengan gula lebih dari 2 sendok.

"Sebetulnya sih, iya dan enggak. Kebetulan disuruh Mama buat bawa makanan ini biar aku gak melulu makanan yang rasanya hambar-kata Mama. Dan di rumah emang ada rendang banyak," ucap Kesya menjelaskan.

"Oh gitu, syukur deh. Lumayan tuh makan masakan mama sendiri, apalagi rendang. Masa masak rendang harus nunggu Lebaran Haji," tukas Julio.

Kesya terkekeh. Hari raya Idul Adha atau dikenal dengan Lebaran Haji sudah lewat beberapa bulan yang lalu, dan makan rendang tidak harus menunggu hari raya itu. Untungnya bumbu siap saji juga banyak terjual di swalayan.

"Oh iya, nanti habis ini ke kelasku dulu ya, Sya. Sore ini kamu gak ada jadwal les 'kan? Kita jalan-jalan ke kota sambil nikmatin angin sore. Kamu ambil helm cadangan di kelasku, pas pulang langsung ke parkiran aja," ujar Julio diangguki Kesya.

"Aku pakai pakai masker biasa. Kamu tunggu aja di jalan samping lapangan basket biar deket," timpal Kesya.

"Oke siap. Jangan sampai salah bonceng motor ya!"

"Iya, Julio."

Percakapan mereka tanpa disadari terdengar sampai ke telinga Marsha. Oke, dia ada rencana baru agar bisa bersama dengan Julio dan menggantikan posisi Kesya. Bayangan ketika berada diboncengan Julio sambil memeluknya dari belakang sudah dapat dia rasakan dalam pikirannya.

Gue gak bakal biarin itu!

***

K

esya langsung mengemasi buku-bukunya ke dalam tas setelah guru Bahasa Indonesia keluar usai dongeng panjang yang membuat sebagian anak tertidur tanpa sengaja. Dia mengecek ponselnya dan satu pesan dari Julio masuk untuk mengingatkannya agar tidak lupa mengenai jalan-jalan kali ini.

Julio
Jangan lupa ya, Sya
Ditunggu di lap. Basket

Selesai mengemasi seluruh buku dan perlengkapan, meja yang dia tempati sudah bersih. Dia sudah bersial untuk keluar dan mengambil helm Julio yang berada di bawah mejanya.

Begitu keluar dari kelas, bahunya tak sengaja menabrak Marsha yang tiba-tiba saja lewat di depannya dan mengaduh kesakitan. Kesya terkejut dan meminta maaf karena tidak melihat Marsha sehingga mereka saling bersinggungan.

"M-maaf, Sha. Aku gak sengaja," kata Kesya.

"Enak bener ya lo. Udah nabrak malah cuman minta maaf doang. Gue gak mau maafin lo," ketus Marsha enggan memaafkan.

Padahal Kesya benar-benar tidak sengaja menabrak bahunya, kenapa Marsha begitu keras hatinya? Setelah satu napas ia hembuskan, Kesya memberanikan diri bertanya"Gimana caranya biar kamu bisa maafin aku?"

DIETARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang