Semester baru sudah hadir, menjadikan semester terakhir bagi mereka yang sedang mempersiapkan diri untuk bertempur dengan berbagai ujian mulai bulan ini. Tampaknya, suasana ekolah tidak banyak berubah seperti sebelumnya, hanya mungkin sikap beberapa anak berubah menjadi lebih kalem.
Untuk semeater ini, Kesya sudah berhenti melakukan dietnya. Tubuhnya sudah dikatakan proporsional dengan berat badan ideal, tidak terlalu kurus maupun tidak terlihat gemuk. Ini sudah sangat pas. Ditambah sekarang pipinya mulai menirus dan wajahnya semakin hari semakin mulus saja. Gaya rambutnya juga sedikit berubah, mulanya hanya ikat satu terlalu tinggi menjadi terurai atau ikat rendah.
Oke, siapa yang tidak akan menaksir dia yang dari dikatakan gembel menjadi seorang primadona? Harusnya, dari awal ia memang merawat diri dengan cara yang tepat.
Bulan ini ada kegiatan rutin setiap tahunnya, yaitu School Edu Fair atau EXPO. Para penyelenggara kegiatan ini adalah alumni dari SMA mereka yang sudah berkuliah di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Event inilah yang menjadi salah satu pusat bertanya lebih mendalam karena akan ada berbagai stand perguruan tinggi yang berjejer di dalam aula.
Ini yang dinanti-nantikan oleh Kesya sebagai siswi kelas 12, ada banyak pertanyaan yang ia ingin ajukan ke salah satu universitas incarannya.
"Di sana ada asramanya ya, Kak?" tanya Kesya pada salah satu kakak tingkat dari alumni yang berbeda yang sedang ikut memeriahkan EXPO.
"Iya, Dek. Di sana mahasiswa tingkat pertama wajib masuk asrama di tahun pertama, selanjutnya boleh kos atau asrama lagi tapi harus mengajukan surat," jawab kakak tingkat tersebut.
Salah seorang kating cowok di belakang stand berbisik pada kawan di sebelahnya. "Cuy, lo tau dia gak? Kayaknya dulu gak ada yang sebening itu. Gak mungkin adek kelas 10 atau 11, dasinya ada garis tiga. Siswi pindahan?" tanyanya.
Agak tidak mungkin jika itu siswi pindahan, sekolah mereka biasanya membuka penerimaan siswi pindahan maksimal kelas 11 karena tidak ingin pusing jika ada nilai rapot dengan kkm yang jomplang.
Kawannya yang tidak tahu juga siapa itu pun menggelengkan kepala. Ia menghendikan bahu. "Mana gue tahu, coba lo pdkt jih sana," suruhnya lalu mendorong tubuh di sebelahnya-yang bertanya itu untuk berjalan ke depan. Daripada tanya-tanya mulu mending tanya aja sama yang bersangkutan. Betul?
Dengan gugup kating tadi pun mendekati Kesya yang masih bertanya asik pada kating cewek yang tengah berbagi pengalaman selama berkuliah. Tubuhnya sudah berdiri tepat di samping Kesya, cewek tersebut sedikit terkejut dengan kedatangan kating itu.
"Halo, Dek? Mau tanya-tanya apa nih di stand kita? Ini temen jurusan Kakak namanya Kak Afi dari alumni SMA sebelah," kata kating cowok bernama Chio itu. "Adek namanya siapa? Kakak baru pertama kali lihat." Ia bertanya penasaran karena name bet Kesya tertutup oleh rambut.
"Nama saya Kesya dari 12 MIPA 2, Kak," ucap Kesya memperkenalkan diri.
"Oh, Kesya."
Chio belum menyadari bahwa Kesya di sampingnya ini adalah orang yang pernah ia ejek di kantin bersama teman-temannya saat sedang membolos pelajaran tambahan. Ia masih terkagum dengan kecantikan dan wajah manis cewek itu.
Satu langkah bergeser mendekatinya, Chio terlihat mulai terang-terangan ini menempel padanya. "Kesya beneran mau kuliah di kampus kakak? Keren lho, mau ambil jurusan apa memang?"
"Statistika, Kak."
"Jauh ya dari fakultas kakak."
Siapa yang tanya? Kesya terheran dan mulai risih dengan sikap Chio. Secara sengaja, ia mulai berbicara lagi dengan Kak Afi daripada menanggapi pertanyaan dari Chio.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIETARY
Teen FictionKesya, merasa selalu dibully karena memiliki tubuh gemuk dan wajah yang tidak cantik. Setiap hari, dia dijadikan objek lelucon yang tidak pantas mengenai tubuh gemuknya. Hal itu membuat dia bertekad akan melakukan diet lagi dengan bersungguh-sungguh...