Part 43: Fire

11.2K 980 40
                                    

Baca judulnya aja pasti langsung paham, para dedek gemes silahkan melipir karena chapter ini khusus 21+, Strong Explicit content warning!



All the pretty girls in the world

But I'm in this space with you

Colored out the lines

I came to find, my fire was fate with you

- Kehlani, Honey



Author's note: Part ini nyambung sama part kemarin, so I strongly suggest you to be patient, dan ngulang baca dari part kemarin dulu biar feel nya dapet. Happy reading 😊

Still on Flashback mode

[ETHAN]

Bertahun – tahun jadi player dan meniduri sekian banyak wanita ternyata gak bikin gue jadi imun sama perasaan ini. Perasaan berdebar yang bikin semua adrenalin gue mengalir deras ke satu titik dibawah sana. Biasanya perasaan ini lebih ke nafsu yang menggebu – gebu, tapi kali ini lebih dahsyat. Karena permintaan Bintang untuk 'memimpin permainan' malam ini berhasil bikin gue gemetar. Kenapa? Well, isn't it obvious. Gue, Ethan Marra, selalu jadi pihak yang dominan. Selalu gue yang berhasil membuat wanita manapun menjerit puas. Jadi dengan gue yang ada di bawah Bintang tanpa bisa melakukan apapun bener – bener bikin gue frustasi.

Yep, Bintang berhasil bikin gue berjanji untuk TIDAK melakukan apapun selama dia 'memimpin'. Dan demi menghormati niatnya untuk mencoba melupakan bayang – bayang kelam Putra di kepalanya, jadilah gue cuma bisa diam sambil menatap dia penuh antisipasi. Damn you, Putra!

Gue tau butuh banyak usaha bagi Bintang untuk mau mencoba kembali, but for fuck sake, I've been waiting for this night for so long. Ini adalah malam pertama gue bercinta tanpa pengaman, dan melakukannya sama perempuan yang gue cinta dan berhasil mengikat gue dalam lembaga pernikahan. Demi apa, gue udah punya jutaan skenario di kepala gue tentang cara bikin Bintang puas. Gak ada satupun dari skenario gue yang kayak gini.

Holy crap! gue menarik napas tertahan saat merasakan Bintang mulai menciumi dada gue, dia menggigit puting gue pelan dan gue gak bisa menahan untuk gak mendesah. Gerakan Bintang terasa ragu dan tidak yakin, tapi justru gerakan dia yang amatir itu berhasil bikin gue meremang dari ujung rambut sampe ujung kaki.

Bintang mendongak dan menatap gue ragu.

"Keep on going, wifey, you did good." Ucap gue tercekat.

Bintang kembali menunduk dan melanjutkan menciumi.. shit! she did not just do that. My dearest wife just kiss my junior down there dan gue gak bisa menahan untuk memegangi kepalanya. Please God, please let her do that again.

"Than, kamu udah janji.." bisik Bintang sambil menarik lepas tangan gue dari kepalanya.

"Sayang, aku bisa mati.." balas gue parau. Itu beneran guys, gue pecinta quicky and hard sex. Dan bercinta pelan – pelan model begini jarang banget terjadi sama gue, gak pernah bahkan. Dan ternyata, rasanya bikin gue mau mati. Enak banget dan jelas kasih sensasi yang beda sama semua pengalaman gue sebelum ini. Fakta bahwa gue bahkan gak bisa ngapa – ngapain itu yang malah bikin gue jadi berasa dikutuk sama mantan cewek – cewek yang pernah gue tidurin. Sialan!

Bintang tersenyum sambil merayap naik ke tubuh gue, dia duduk tepat diatas paha gue dan bergerak turun dengan ragu. Gue menahan napas waktu akhirnya merasakan kejantanan gue perlahan – lahan melesak masuk ke dalam liang hangat Bintang. Reaksi Bintang saat itu bener – bener bikin gue gak bisa mengalihkan pandangan dari dia. I want to remember this moment forever. Dia tampak ragu, bingung, dan tiba – tiba membelalak kaget dan berusaha menarik diri dari gue.

"Than.. sakit.."

"Tahan sayang.." bisik gue sambil menahan punggungnya, membelai Bintang disana sambil perlahan menggerakkan pinggul gak kentara biar junior gue bisa semakin masuk ke dalam ke tubuh Bintang.

"Than.. aku.. gak jadi aja ya.." rengek Bintang saat gue merasakan Junior gue menabrak dinding selaput daranya.

Gue menatap Bintang dalam diam. Mulai menarik junior gue keluar namun saat Bintang kembali menatap gue, gue tau selain ragu dia juga penasaran. Disaat itulah gue mengambil kesempatan. Gue menerobos masuk kedalam dirinya dengan satu sentakan kuat bikin Bintang menjeritkan nama gue saking kagetnya dan kemudian menatap gue dengan mata berkaca – kaca.

"Sorry.. maafin aku Bin.." bisik gue sambil mengelusi wajah cantiknya, kemudian mengecup bibirnya lama. Membiarkan Bintang terbiasa dengan diri gue di dalamnya dan juga membiarkan diri gue terbiasa dengan rasa yang baru ini. In case you forgot, ini pertama kalinya gue bercinta tanpa pengaman, and it felt.. crazy good! Gue bahkan bisa merasakan kejantanan gue berdenyut – denyut senang didalam Bintang.

Saat Bintang akhirnya mulai menggerakkan dirinya ragu beberapa saat kemudian, gue gak bisa menahan senyuman. Gerakannya benar – benar canggung, ketahuan banget ini yang pertama buat dia, tapi gerakan canggung itu beberapa kali berhasil menjepit gue erat dan bikin gue mendesah nikmat. Jujur aja, gue butuh pengendalian diri yang luar biasa untuk gak klimaks saat itu juga.

"Eughh.. Ethan, mmhhh..." desah Bintang ditengah kegiatan kita, dan desahan Bintang yang polos itu malah bikin gue beneran ga tahan, rasanya gue bisa meledak saat ini juga. Junior gue berdenyut kuat dan gue beneran takut ga bisa tahan. Biar gimana, ini pengalaman pertama Bintang, gue pengen dia selesai duluan, tapi kalo dia terus begini gue tau gue akan segera sampai. Maka gue melanggar janji gue ke Bintang dan mulai menggerakkan pinggul gue dengan cepat dan keras, gue gak mau klimaks duluan.

"Ethan.. stop.." pekiknya waktu sadar kalo gue bergerak buas dibawahnya. "Stop.. ah.. aku mau.. ahh.."

Gue menatap Bintang, pandangannya mulai ga fokus dan gue tau dia akan segera sampai. "Let it out sayang, come for me.." bisik gue parau. Gue menatap lurus ke matanya dan menyaksikan saat dia klimaks beberapa saat kemudian sambil menjeritkan nama gue. Menyaksikan Bintang klimaks sambil menjeritkan nama gue is the most erotic things I've been my entire life. Dia bikin gue 100x lebih bernafsu saat gue menggila beberapa saat kemudian, gue gak bisa nahan untuk gak bergerak lebih cepat dan lebih keras, dan gak butuh waktu lama buat gue untuk mencapai klimaks gue. Dari tadi juga gue tau gue udah dekat. Maka dengan dua sodokan terakhir, gue akhirnya berhasil mengosongkan diri gue di dalam Bintang.

My God! Yang halal emang ternyata jauh lebih enak.

Bintang roboh diatas tubuh gue. Rambutnya basah karena keringat dan bokongnya terasa kencang di tangan gue yang sedang memeluk dia. Bini gue seksi banget ya ampun.

Dan seperti sepakat dengan pikiran gue, gue bahkan kembali merasakan kejantanan gue perlahan bangun. Cukup dengan berpelukan sama istri gue, semudah itu.

Gue mengecup rambut Bintang sambil membalik tubuhnya. Kali ini gue yang ada diatas dia.

"Ethan?" tanya Bintang bingung. Kabut nafsu terlihat mulai surut dari matanya, tapi justru kabut itu berpendar di mata gue.

"Are you okay?" tanya gue pelan.

Bintang mengangguk lemas dan anggukannya bikin gue kembali semangat. Biar gimana, gue gak mau lanjut kalo dia gak siap.

"Now, please let me lead" bisik gue sambil mengecup dada Bintang.

"Again?" tanya Bintang kaget.

Gue tersenyum. My wife has no idea how maniac her husband is.

Baby, I will keep my promise. I will make you scream my name, again and again.

---

Published on 17 Oct'20

Dia yang berbuat, gue yang tepar. Hahaha... Yaolo Than... jadi dapet berapa ronde sama Bintang?

Pantes lo kzl ya kedatengan Oli. Wkwkwk..

Udah kirim pulang aja buruan si Oli, pintu rumah mamak author terbuka lebar untuk Oliver #eh

OBSESSEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang