Beomgyu berlari kecil dari kamarnya menuju kamar Ryujin. Ia langsung masuk setelah mengetuk pintu dan mendapat jawaban dari gadis itu.
Laki-laki itu bisa melihat Ryujin sedang fokus dengan laptopnya sembari memasang lagu dari grup KPOP kesukaannya.
"RYUJINNNNN~~~"
Ryujin menoleh dan menatap Beomgyu dengan jijik. "Idih najis manggilnya dibuat imut. Jijik."
Beomgyu duduk disamping gadis itu sembari bibirnya yang mengerucut.
"Ryu, gue mau nembak Minju."
Ketikan Ryujin yang sedari tadi berbunyi nyaring seketika berhenti. Ryujin menatap layar laptopnya dengan kosong.
Melihat Ryujin yang terbengong, Beomgyu mengarahkan telapak tangannya ke depan wajah gadis itu.
"Ryu? Lo masih hidup, 'kan?" tanya Beomgyu. Ryujin yang tersadar dari lamunannya itu mengerjapkan kedua matanya. "Hah? Tadi lo ngomong apa? Gue lagi mikirin ini kata-katanya udah baku apa belom. Hehehe..."
"Emang itu tugas apaan sih? Lo kan jurusan dance? Napa ada tugas tulis menulis gitu?"
"Oh disuruh bikin laporan sejarah salah satu tarian modern dari negara lain. Oh iya, tadi lo ngomong apa?"
Beomgyu tersenyum lebar. Ia menghadapkan tubuhnya ke sahabatnya itu. "Gue mau nembak Minju."
"Mati dong."
Karena kesal, Beomgyu menoyor jidat gadis itu. "Bukan itu maksudnya, goblok. Gue mau confess ke Minju."
"Oh. Bagus dong."
"Ada ide, gak? Bagusnya gue bawa cokelat, boneka, atau bunga?"
"Bawa tiket konsernya NCT Dream sih kata gue mah."
"Tolong ya anjing kalo ngasih saran tuh yang realistis aja."
"Loh? Minju kan fangirlnya NCT. Apalagi dia suka sama Na Jaemin NCT Dream itu."
"Iya gue tau. Tapi maksudnya, GUE GAK PUNYA DUIT SEBANYAK ITU BUAT BELI TIKET KONSER, ANJIR!"
Ryujin tertawa ngakak mendengar teriakan Beomgyu yang terdengar frustasi.
"Kebahagiaan KPOPers mah sederhana. Lo kasih album full version aja udah jingkrak-jingkrak. Apalagi tiket konser, auto nikah kali."
Beomgyu menghela napasnya dengan kesar. Ia menarik kepala Ryujin dan memitingnya di ketiaknya.
"Dibilangin, yang realistis kalo ngasih saran tuh."
"IH! IYA IYA AMPUN! Berhenti, Beomjing. Rambut gue bau ntar."
Beomgyu melepas pitingannya terhadap Ryujin. Gadis itu merapikan rambutnya yang berantakan lalu menopang dagunya. Berpikir untuk memberikan saran kepada sahabatnya itu.
"Mending yang sederhana, Gyu. Soalnya selama gue deket sama Minju, dia orangnya sederhana aja sih. Gak rempong kayak cewek-cewek lu yang sebelumnya."
"Apaan? Gue selama ini jomblo."
"Dih najis. Sok ngaku jomblo eh selingkuhan sampe ada sepuluh."
"MANA ADA!"
"Playboy mana ada yang ngaku dirinya playboy."
"Bangsat nih anak."
Ryujin tertawa lalu ia kembali mengetikkan tugas kuliahnya. Hatinya tiba-tiba terasa sesak setelah mendengar pengakuan Beomgyu yang ingin confess ke Minju.
Apa ini saatnya gue nyerah sama lo, Gyu?
"JAEMIN!!!"
Laki-laki yang baru saja mewarnai rambutnya dengan warna putih itu menolehkan kepalanya. Mendapati Ryujin mengerucutkan bibirnya dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Lu napa, bego?"
Ryujin semakin cemberut. Matanya sudah siap menumpahkan semua air mata yang sedari tadi ia tahan.
"JAEMIN!!!"
Dan, laki-laki itu terkejut saat Ryujin memeluknya erat sambil menangis.
"Eh? Ada apa sih, Ryu? Kok lo nangis?" tanya Jaemin dengan bingung. Tangan kiri Jaemin menepuk pundak Ryujin dengan pelan, sedangkan tangan kanannya masih bermain among us.
"Bangsat. Gue bukan impostor." gumam Jaemin sembari mengetikkannya dengan tangan kanan.
Mendengar itu, Ryujin melepas pelukannya pada Jaemin dan memukul paha kiri laki-laki itu dengan kencang.
"Gue lagi sedih, lu malah main Among Us. ADA AKHLAK LU KEK GITU, HAH?!"
Jaemin menyengir sebentar lalu kembali bermain pada ponselnya.
Ryujin menatap Jaemin dengan kesal. Tatapannya seakan ingin melahap Jaemin sekarang.
BUNUH TEMEN SENDIRI TUH DOSA GAK SIH?!
"Halo, Bunda Sana? Jaemin nih dari kemarin main game terus, Bu---"
Ponsel Ryujin direbut langsung oleh Jaemin. Laki-laki itu menatap ponsel Ryujin yang sama sekali tidak ada melakukan panggilan dengan bundanya.
"Sialan. Kena prank gue."
"HAHAHAHAHA..." Ryujin tertawa kencang sambil memukul-mukul punggung laki-laki itu.
Jaemin menghela napasnya kasar. Lalu ia mematikan ponselnya. Ryujin kalo lagi sedih emang suka ngeselin.
"Lo kenapa tadi kok nangis?"
Tawa Ryujin langsung berhenti. Ia menatap Jaemin dengan sedih. "Beomgyu mau nembak Minju."
Jaemin mengerutkan keningnya. "Udah sejauh itu pendekatan mereka?"
Ryujin mengangkat bahunya. Ia memeluk Jaemin. Memang, sejak kejadian di mall saat Beomgyu mengaku jika laki-laki itu menyukai Minju, Ryujin menjadi lebih dekat dengan Jaemin.
Berangkat dan pulang kuliah sama Jaemin. Makan diluar sama Jaemin. Ngerjain tugas di perpustakaan kota sama Jaemin. Lagi sedih sama Jaemin. Lagi dapet uang bulanan lebih dari Mami Eunbi, traktir Jaemin. Semua serba sama Jaemin.
Walau kadang, Jaemin juga berduaan dengan Minju. Tapi, hubungan Jaemin dan Ryujin lebih intens.
"Gue sedih, Jae. Apa gue nyerah aja?"
Jaemin menggelengkan kepalanya. Ia menyentil kening Ryujin dengan gemas. "Lu jangan bego. Perjuangan lu selama ini masa mau sia-sia kayak gini? Nyerah? Apa seorang Ryujin saat ini gampang nyerah?"
Gadis itu melepas pelukannya lalu menundukkan kepalanya. "Enggak."
"Yaudah. Jangan nyerah. Gue yakin nanti Beomgyu bakalan lebih milih lu ketimbang sama Minju. Percaya sama gue, Ryu. Feeling gue mah gak pernah salah."
Ryujin mengangkat pandangannya. Menatap Jaemin dengan mata yang berbinar-binar.
"Bener?"
Jaemin mengangguk. Lalu ia beranjak dari posisi duduknya.
"Mending sekarang kita nonton serial Netflix di home-theater. Daripada lo sedih-sedih terus."
Ryujin melebarkan senyumnya. Ia ikut beranjak, melingkarkan tangan kanannya di tangan kiri Jaemin.
"AYO!"
Kemudian, keduanya berjalan menuju home-theater untuk menghabiskan waktu berdua. Tanpa disadari, ada satu hati yang patah melihat keduanya sejak tadi.
"Kenapa gue iri sama Ryujin?"
UEUEUEUE NGAPA JADI DRAMA BEGINI YALA😭😭😭😭😭😭😭
MOGA GAK CRINGE YA PAS KALIAN BACANYA.😭
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] H O M E S T A Y
FanficRumah mewah✔ Fasilitas lengkap✔ Pemilik rumah baik✔ Penghuninya berakhlak❌ □□□ 『❝ꜱᴛᴀʏ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ, ᴄᴀᴜꜱᴇ ʏᴏᴜ'ʀᴇ ᴍʏ ʜᴏᴍᴇ.❞』 Homestay membuat mereka mengerti apa arti dari persahabatan yang sesungguhnya. ○○○ | WARNING⚠ | 1. Banyak kata-kata kasar & non-ba...