Universitas Tercinta

53 3 0
                                    

Sialnya semalam aku tidak bisa tidur lagi karena kepikiran persahabatan antara cewek dan cowok itu mustahil, membuatku hari ini kesiangan untuk ke kampus.. Sepanjang koridor kampus aku berlari karena mencari kelasku pagi ini..

"Eh mba, permisi, kelas Sosiologinya pak Agung di mana ya?" gue bertanya ke seorang cewek yang sedang berdiri membaca buku.

"Itu kelasnya di belakang kamu..." jawabnya sambil menunjuk ke arah belakangku.

"Oh, makasih ya?" dengan spontan aku membalikkan tubuhku, dan benar saja dari pintu yang ada kaca kecil bisa terlihat pak Agung sedang sibuk menjelaskan. Aku bergegas ingin menggapai gagang pintu untuk kubuka, tapi cewek yang tadi tiba-tiba menarik tasku. "Eh, kenapa?" tanyaku heran

"Kamu gak liat aku lagi berdiri di sini?" tanya cewek itu

"Liatlah..." jawabku ketus

"Itu karena aku terlambat juga dan gak diizinkan masuk" jawabannya membuatku terkejut

"Astagaaa, berarti gue juga gak bisa masuk dong?" tanyaku. Tanpa menjawab pertanyaanku, cewek itu pergi begitu saja. "Eh tunggu..." ujarku.

"Hm?" jawabnya. "Kayaknya kita pernah ketemu?" tanyaku

"Iya pernah" jawabnya

"Wah, tapi kapan ya?" tanyaku

"Barusan itu kita ketemu, iya kan? bye.." jawabnya

Aku terkejut mendengar jawabannya yang super duper ketus banget, mungkin karena jawabanku tadi ketus dengannya, makanya dia jadi marah juga. Tapi, kita pernah ketemu dimana ya? soalnya wajahnya gak asing banget di mata gue.

Lamunan terpecah ketika bel istirahat berbunyi dan dengan spontan pintu kelas terbuka.

"Rangga!!!" bentak pak Agung

"Eh bapak, hai pak, apa kabar?" jawabku

"Gak usah sok baik kamu! hari ini kamu pelanggaran karena tidak masuk kelas saya!" bentak pak Agung. Aku hanya bisa menepuk jidatku, karena sudah kena pelanggaran dari dosen.

"Wuaahhhhh...." aku tersentak ketika ada seseorang yang datang menepuk kedua bahuku. "Wah bahaya lo kagak masuk kelas pagi ini..." dan ternyata itu adalah si Adit yang menyebalkan.

"Eh ini gara-gara lo ya!!!!!!!!!!!!" bentakku kesal padanya

"Loh kenapa gue?" tanya Adit dengan wajah polos tanpa dosa

"Yaiyalah kalau lo gak pernah bilang soal itu, pasti gue bisa tidur!" jawabku ketus

"Loh gue nyampein realitaaaa bos, gue gak mengada-ada....." jawabnya

Aku hanya menatapnya dengan kesal dan pergi dari hadapannya. "Eh lo mo kemana?" tanya Adit sambil mengejarku.

---

Selesai kuliah jam pertama, aku keluar dari kelas menuju ke kelasnya Rangga untuk mengajaknya makan bareng. Baru saja sampai di depan kelas, aku sudah bertemu dengan Rangga. "Eh lo.. gue baru mau nyamperin eh malah udah ada di sini..." ujarku pada Rangga.

"Aku lagi keselll banget..." ujarnya ketus

"Loh kenapa?" tanyaku heran

"Gue gak bisa tidur lagi semalam, dan tadi gue gak ikut kelas pertama karena telat..." ujarnya kesal

"Yayayaya jangan emosi, mending kita makan nasi goreng di depan kampus..." ajakku pada Rangga

"Hm..." dia mengikuti ajakkanku, dan akhirnya kami menuju ke depan kampus untuk makan bersama.

Sesampainya di rumah makan "Serba murah" kami mengambil tempat kesukaan kami di pojok kiri yang teduh dan pemandangan yang lumayanlah untuk rumah makan yang diberi nama "Serba murah" karena memang makanan di sini semuanya serba murah, sesuai dengan kantong anak kost.

"Mba, pesan nasi goreng dua, dibanyakin timun sama telurnya setengah mateng ya? minumnya es teh tawar" aku langsung memangil pelayanan dan memesan makanan kami. Tentu saja aku langsung memesannya dengan penuh percaya diri, karena itu adalah kesukaan kami, saking persahabatan kami yang sudah begitu lama, rasanya sudah tidak ada lagi yang aku tidak tahu tentang dia, dan begitupun sebaliknya.

"Lo masih kesel?" tanyaku pada Rangga yang masih diam saja

"Dikit..." jawabnya ketus

"Yaudah, tunggu sebentar lagi ya? nasi goreng kesukaan lo datang, kan lo sukanya kek gitu.. Sekesal-kesalnya si Rangga, kalau sudah ada makanan kesukaannya pasti langsung senyum. Iya kan?" aku berusaha menjahili Rangga

"Yayayaya..." jawabnya

Tentu saja tidak menunggu terlalu lama, pesanan kami sudah sampai. "Yeayyyyy..." teriak Rangga setelah melihat makanan kesukaannya sudah ada di depan mata.

"Udah gue duga, pasti kelakuan lo kek gini hahaha" aku tertawa geli melihat tingkah sahabatku yang begitu cepat berubah ketika ada hal-hal yang dia sukai sudah di depan mata. Tentu saja tanpa menunggu lama, Rangga langsung melahap makanannya, dan akupun mengikutnya untuk melahap makananku. Jujur saja, ini nasi goreng terenak selama kami merantau di Jakarta, dan rasanya seperti masakan mamanya Rangga sewaktu kita masih di Bandung.

"Jadi keingat rumah gue..." ujarku memecahkan keheningan di antara kami, yang tadinya hanya ada bunyi piring.

"Iya ya? gue kangen nasi goreng masakan mama.." ujarnya

"Biasanya kita suka berantem karena rebutan nasi goreng terbanyak hahahaha" aku tertawa

"Eh ngomong-ngomong ini udah mau jam setengah 11, gue ada kuliah jam segitu. Ayok cepattttt...." tiba-tiba Rangga tergesa-gesa karena harus kuliah tepat di jam 10.30 pagi.

"Yaudah lo pergi aja, gue gak ada kuliah jam segitu. Setelah makan ini gue mau ke perpustakaan kerjakan tugas." ujarku

"Oke,lo yang bayar dulu ya? nanti gue ganti..." ujarnya sambil menarik tas dan berlarike arah kampus.

DARI AKU YANG TAK DICINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang