Tiga hari kemudian

25 2 0
                                    

"Rangga, lo tega ya? gue gak nyangka !" ujarku pada Rangga kesal

"Maksud lo apa sih Dit?" tanya Rangga kesal

"Lo tau gak, Anyas di mana sekarang?" tanyaku

"Anyas? emang dia kenapa?" tanya Rangga dengan tatapan tidak tahu apa-apa mengenai Anyas

"Waktu Bunga gak masuk kampus, lo kek orang yang hilang pengharapan seperti orang yang kehilangan banget, sekarang sahabat lo sendiri gak masuk kampus, apa lo peduli hah?" bentakku

"Masih ada Anyas gak dipikiran lo?" tanyaku makin kesal, "Gak ada kan? lo bucin Ngga, sampe gak ingat sahabat lo sendiri. Asal lo tau ya? dia udah 4 hari gak masuk kampus!!! Nomornya gak bisa dihubungi, dan lo juga gak bisa dihubungi! Terlalu bucin lo, buta banget sama cinta. Makan tu Bunga, ikat dan simpan baik-baik, biar gak lari kemana-mana!" bentakku dan pergi meninggalkan Rangga.

Aku sangat kesal pada Rangga, sejak dia dekat dengan Bunga, dia melupakan Anyas yang udah temani dia dari nol sebagai sahabat yang setia di sisinya. Dan sekarang sahabatnya tiba-tiba menghilang tanpa ada kabar apapun, dan bahkan nomornya tidak bisa dihubungi. Sedangkan Rangga memikirkan Anyas aja udah gk ada lagi dipikirannya.

Hari ini aku memutuskan untuk bolos dari kampus untuk ke tempat kostnya Anyas, aku tidak peduli akan diizinkan masuk atau tidak, yang pastinya aku harus memastikan Anyas baik-baik saja. Sepanjang perjalanan aku terus menelepon nomornya Anyas, dan lagi-lagi nomornya masih belum bisa dihubungi.

Sesampainya di depan gerbang kost Anyas, aku bertemu dengan seorang pak satpam yang bertugas menjaga gebrang kost para cewek. "Permisi pak" sapaku

"Ada perlu apa ya?" tanyanya

"Perkenalkan nama saya Adit, pak. Saya teman sekelasnya Anyas. Ngomong-ngomong Anyasnya ada gak pak?" tanyaku

"Sebentar" ujar bapak itu dan pergi meninggalkanku. Aku menunggu sekitar 10 menit di depan gerbang sebelum akhirnya aku diizinkan untuk masuk. "Sebenarnya Anyas lagi ada masalah, dia sudah pesan ke saya untuk tidak memberitahukan kepada siapapun kalau dia ada di kamarnya, makanya tadi saya pergi minta izin ke anyas sendiri, dan saya bersyukur dia mengizinkan untuk kamu masuk bertemu dengannya." ujar pak satpam sambil mempersilahkan aku masuk.

Aku masuk ke tempat kost wanita, sebenarnya deg deg an, karena baru pertama kali masuk ke tempat perkumpulan para wanita. Tiba-tiba Anyas sudah membuka pintu kamarnya dan menyambutku di depan kamarnya.

"Kita ngobrol di taman aja ya?" ujarnya

"Oke" Aku mengiyakan permintaannya. Setelah itu dia masuk ke kamarnya, aku menunggu sekitar 5 menit. Setelah itu dia keluar lagi dengan menggunakan pakaian yang tertutup, "Kamu ngapain pake jaket begituan?" tanyaku heran

"Biar gak ada yang kenal gue selain lo" ujar Anyas, "Ayok kita jalan ke taman" ajak Anyas

Sepanjang perjalanan Anyas tidak mengeluarkan sepatah katapun padaku, membuatku takut jangan-jangan dia depresi atau gimana. Tidak membutuhkan waktu yang lama, kami sudah tiba di taman hijau gemilau.

"Kita duduk di pojokkan sana" ajak Anyas, aku hanya mengiyakan permintaannya.

"Lo kenapa?" tanyaku

"Gue hancur Dit, gua gak nyangka bakal jatuh di jurang cinta" ujarnya

"Maksud lo apa?" tanyaku heran

"Gue jatuh cinta sama Rangga, dit" ujarnya dengan meneteskan air mata

"Lo serius?" aku terkejut

"Iya gue serius, disaat gue jatuh cinta, dia juga sedang jatuh cinta sama Bunga" ujarnya tersendat, "dan besok dia bakal tembak Bunga pas di Bali" lanjut Anyas, dan lagi-lagi air matanya mengalir.

"Gpp, mending lo nangis aja, gak usah ditahan-tahan" kalimatku membuat Anyas tidak bisa menahan air matanya lagi. Saat ini aku hanya bisa menunggunya sampai dia selesai menangis. Karena aku sadar, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menemani dan menunggunya. Dalam jeda beberapa menit, diantara kami hanya terdengar isakkan tangis Anyas, tidak ada yang berkata-kata.

"Adit?" aku tiba-tiba mendengar suara Rangga memanggilku, tanpa menunggu lama Anyas berdiri dan berlari entah kemana. "Anyas?" spontan aku memangil namanya.

"ItuAnyas?" tanya Rangga, "Anyas, tunggu" lanjut Rangga sambil mengejar Anyas.

DARI AKU YANG TAK DICINTAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang