Aku melihat kepergian Rangga di depan mataku, rasanya aku ingin berteriak meminta pertolongan padanya untuk melepaskan aku dari cengkraman ibu tiriku.
"Ehem..." lamunanku terpecahkan dengan suara ibu yang tiba-tiba sudah berdiri di belakangku. "Sepertinya ada yang jatuh cinta pada gadis ibu yang tidak berguna ini, haha" ujar ibu. Mendengar ucapan ibu seperti itu, membuatku hatiku makin sakit dan ingin menangis, tapi aku harus menahannya. Aku hanya menatap ibu dan diam saja.
"Kamu pasti jatuh cinta kan sama cowok itu?" tanya ibu padaku. Aku tidak mampu berkata-kata, aku hanya bisa menggelengkan kepala, pertanda bahwa aku tidak mencintai cowok itu. "Bagus!" bentak ibu, "lanjutkan pekerjaanmu" lanjutnya. Tentu saja tanpa menunggu lama aku mengikuti perintah ibu untuk melanjutkan pekerjaanku, karena aku tidak ingin melakukan kesalahan yang akan membawaku pada penderitaan di ruangan bawah tanah yang gelap gulita itu.
---
Keesokkan harinya aku memberanikan diri untuk datang ke kampus dan bertemu dengan Rangga, sesuai dengan janjiku kemarin padanya. Jujur saja jantungku berdebar antara takut ketahuan ibu, karena hari ini ibu sedang tidak berada di rumah dalam satu minggu ini, maupun rasa yang ada dalam hatiku pada Rangga. Aku berdoa pada Tuhan, semoga hari-hariku tanpa kehadiran ibu akan menyenangkan, dan ketika ibu pulang nanti, aku tidak mendapatkan hukuman apa-apa.
Aku bergegas untuk bersiap-siap, tentu saja aku tidak secepat para cewek lain ketika mempersiapkan diri, karena wajah dan tubuhku penuh dengan bekas pukulan, kalau saja aku tidak menutupnya dengan baik-baik, bisa-bisa orang akan melihatku dan mempertanyakan diriku. Bukan hanya menutup bekas pukulan ini, tapi aku sulit untuk bergerak karena bekas pukulan ini masih sangat sakit untuk digunakan bergerak atau bahkan tersentuh baju sedikit aja sudah sangat membuatku kesakitan. Untung saja aku sudah terbiasa, sehingga aku bisa menutupi kesakitan ini dengan bersikap biasa saja tanpa terjadi apa-apa.
Sesampainya di kampus, tentu saja aku langsung bertemu dengan Rangga yang sudah menungguku di depan kelas. "Aku gak terlambatkan?" tanyaku pada Rangga
"Gak dong" ujar Rangga, "Oh iya kamu kemana aja? kok gak masuk kampus?" lanjut Rangga
"Aku ada acara keluarga di luar kota, tapi aku sudah izin kok ke dosen" jawabku hampir salah tingkah
"Oh gitu ya?" jawab Rangga, "Oh iya, kita ada acara wisata ke Bali loh hari sabtu ini. Lo ikut kan?" tanya Rangga, "acaranya tiga hari loh" lanjutnya
Aku berpikir sejenak, ibu tiriku pulang hari sabtu depan, pertanda bahwa aku bisa pergi acara wisata ke Bali bareng teman-temanku, "tentu saja aku ikut hehe" jawabku
"Lo mau gak bareng aku?" tanya Rangga, "Hm bolehkok" aku menjawab dengan penuh senyuman. "Yaudah kalau gitu kita kuliah yuk"ajak Rangga, kamipun masuk ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI AKU YANG TAK DICINTAI
RomanceSebuah persahabatan yang berujung pada jatuh cinta💔