"Selamat siang bu, mau nitip roti ke kak Rangga..." ujarku pada ibu kost.
"Oh iya nak, kamu gak masuk dulu?" tanyanya
"Gak bu, saya mau langsung pulang aja" jawabku
"Yaudah hati-hati di jalan ya nak?" ujarnya sambil melambaikan tangan padaku.
Aku kembali ke tempat kost ku sambil memikirkan apa yang dikatakan oleh seorang wanita cantik di toko roti tadi. Apa aku sesayang itu ke Rangga? sampai aku rela membelikannya roti isi cokelat kacang terus? padahal aku juga butuh uang itu untuk mencukupkan diriku di tempat ini. Tapi kenapa aku selalu memperhatikan dia seperti ini? dianya belakang ini tidak memperhatikanku seperti dulu. Selalu anterin aku makanan dan ajak aku makan di tempat kesukaan kita.
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 siang, sesampainya di kamar, aku membersihkan tubuhku dan berbaring di tempat tidur, rasanya mata ini begitu berat dan gak mampu lagi aku membukanya.
"Anyass?" baru saja aku tertidur, tiba-tiba ada yang memanggilku. Aku membuka mataku dan melihat di sekelilingku sudah berada di kampung halaman.
"Loh, kok aku ada di sini?" aku terkejut
"Hahahaha Rangga sini, kejar aku kalau bisa....." aku melihat Anyas kecil yang begitu ceria sedang berlari dengan begitu kencang, yang diikuti oleh si Rangga kecil. "Tunggu aku anyasss....." teriak Rangga kecil. Tidak lama kemudian Anyas kecil tiba-tiba terjatuh dan menangis, "Rangga tolong aku.." ujar Anyas. "Astagaa.. Mama, anyas jatohh. kakinya berdarah" teriak Rangga kecil pada ibunya.
Aku bisa melihat tante Nita berlari dengan khawatir menuju ke arah Anyas kecil, dan menggendongnya sampai ke rumah. "Terima kasih tante Nita, sudah anterin Anyas sampe ke rumah..." ujar Anyas kecil. "Anyas, nanti kalau Rangga udah besar, Rangga yang bakal gendong Anyas kalau jatoh lagi.. Tunggu Rangga besar ya? Rangga mau makan banyak, biar cepat besar" ujar Rangga kecil dengan penuh percaya diri seperti seorang pahlawan bertopeng yang selalu siap sedia untuk menolong si Anyas kecil.
tutt tutt tutt tutt ... Getaran handphone membuatku terbangun dari mimpi indah itu. Aku melihat layar handphone, ternyata ada pesan dari Mangga busuk di whatsapp. Aku membukanya dan melihat apa yang dikirim si Mangga busuk ini. "Terima kasih roti cokelat kacangnya Anyass" itulah isi pesannya dan aku hanya membacanya saja dan kembali tidur, karena mataku masih sangat berat.
tutt tutt tutt tutt.... Baru saja aku tertidur, tiba-tiba handphone bergetar lagi. "Aih apalagi sih Mangga busuk ini..." ujarku kesal. Kali ini bukan pesan lagi, tapi kini dia menelponku.
"Apa?" sapaku pada si Mangga busuk
"Halo kek" jawabnya ketus
"Iya halo Rangga, selamat sore? Ada yang perlu dibantu?" jawabku
"Nah gitu kek...gue pengen cerita nih." jawabnya
"Cerita aja, gak usah pake pendahuluan kek gitu" ujarku ketus
"Gue kesel sama temen kelas aku, dia suka banget jailin aku loh.." ujarnya
"Cewek apa cowok?" tanyaku
"Cewek gila" ujarnya kesal
"Yaudah mungkin dia suka sama lo..." jawabku
"Ih amit-amit!!!!!!!!" ujarnya
"Hati-hati lo jatuh cinta juga sama tu cewek hahaha" balasku
"Aihhhh gak mau gue, gak suka sama cewek gila kek gitu" ujarnya kesal
"Loh seharusnya lo tu hati-hati kalau kesel begini. Lama lama jadi cinta loh..." jawabku
"Terserah ah, cerita sama lo bukan dikasi solusi malah ikutan ngejek gue kek cewek gila itu" jawabnya kesal
"Hahaha iya iya iya, maaf denggggg..." ujarku
"Udah ah aku ngambek, mo tidur." jawabnya
"Yaudahtidur gih, gue juga m tidur lagi. Jangan ganggu ya? bye..." jawabku sambilmematikan telpon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI AKU YANG TAK DICINTAI
RomansaSebuah persahabatan yang berujung pada jatuh cinta💔