Malam ini tiba-tiba hujan deras, dan kami sedang berada di taman hijau gemilau. Terpaksa kami harus berlari kembali ke rumah, meskipun basah kuyup. Sepanjang perjalanan kami tertawa terbahak-bahak karena kami bisa basah-basahan bersama. Sesampainya di depan toko roti enak, kami disinari oleh cahaya lampu. Tiba-tiba aku melihat ada memar di wajah dan lengannya Bunga.
"Ini kenapa memar?" aku bertanya sambil memegang wajahnya.
"Gpp." jawab Bunga
"Jujur sama aku, siapa yang ngelakuin ini?" ujarku tegas
"Gpp" lagi-lagi dia masih belum bisa terbuka
"Aku gak akan pulang, sebelum kamu cerita semuanya" aku memaksanya untuk cerita. Tiba-tiba dia menundukkan kepalanya, dan mulai menceritakan semuanya.
"Sebenarnya ini ulah ibu tiriku, dan kenapa aku sering terlambat ke kampus itu karena aku tidak diizinkan ibu tiriku untuk kuliah. Dan ketika aku tidak masuk kampus selama beberapa hari, itu karena aku habis dihukum ibuku di ruang bawah tanah yang begitu gelap, setelah itu aku diberistirahat untuk menyembuhkan sakit dari semua luka dari tubuhku ini" ujarnya dengan air mata. Tanpa berkata-kata lagi, aku langsung memeluknya erat, "Aku janji bakal jagain kamu. Aku bakal datang ke ibu tirimu dan meminta izin untuk damping kamu, dan aku akan menyerahkan diriku untuk bekerja di toko roti ini" ujarku
"Tapi, pasti ibuku bakal sangat marah" ujarnya
"Stttt...kamu diam aja" ujarku sambil memeluknya semakin erat. "aku tidak akan meninggalkan kamu, aku sangat mencintaimu Bunga" ujarkudalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI AKU YANG TAK DICINTAI
RomanceSebuah persahabatan yang berujung pada jatuh cinta💔