Abaikan mic
Jimin memalingkan wajahnya malu ketika berhadapan langsung dengan Jungkook. Apa yang harus dilakukannya? Jungkook melihatnya sedang errr- Tapi itu bukan maunya Jimin! Dia dipaksa!
"Kenapa? Sedih karna ga bisa merasakannya pertama kali hmm? Ahh btw spoiler nih, bibir Jimin lembut bang-
Bugh!
"Jungkook!"
Jungkook memukuli wajah Natan tanpa ampun lagi, wajahnya tampak memerah karena emosi setelah melihat bagaimana Natan memaksa benda kotor itu masuk kedalam bibir Jimin!
Bugh
"Brengsek" Dengan sekuat tenaga yang dimilikinya Jungkook memukuli Natan hingga lawannya tak bisa menepis pukulan cepat dan kuat itu.
"Arkgghh!"
Bamm!
Jungkook melempar Natan ke arah tong tong kosong yang berjejer itu. Jimin terkejut, Natan sudah sangat sekarat saat ini karena pukulan Jungkook.
Dilihatnya Jungkook yang berjalan mengambil balok kayu yang ada dipojok ruangan itu.
Anjing Jungkook mau bunuh anak orang?!
"J-jung" panggilan kecil Jimin tak dihiraukan Jungkook yang emosinya sudah tak bisa dia kendalikan lagi.
Apa yang harus Jimin lakukan? ikatan dasi ditangannya saja tak bisa dia lepas.
"Lo keterlaluan banget ya!" Gumam Jungkook yang masih menatap Natan nyalang dari jauh.
"Gua kira lo ga bakal senekat ini sampe nyuruh Jimin ngemut penis lo! Tapi karna gua bukan orang yang sabar, jadi katakan selamat tinggal dunia" Jungkook mengangkat Balok itu dan berjalan ke arah Natan yang sudah menutup matanya pasrah.
"Jangan! Jungkook!!"
Jungkook berhenti berjalan ketika Jimin yang tiba tiba ada didepannya.
Kepala Jimin yang bersandar didadanya dengan wajah memelas, dan kedua tangannya yang masih terikat oleh dasi. Fuck! Jimin kenapa lo hot banget tai.
"j-jung, ayo pulang"
Jungkook kalah.
Ya! Katakan Jungkook lemah karena tidak bisa melihat wajah memelas Jimin saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated //Completed
Cerita Pendek"sorry i choose her" "jadi kenapa lo nyium gua?"