Citt citt
Selamat pagi semesta, dimana hari ini bakal dimulainya hari sial lainnya.
Jimin mematikan alarm disampingnya yang menunjukan jam '05:00'
Masih terlalu dini untuk bersiap siap dan berangkat kesekolah. Apa yang harus dilakukannya hari ini? Rasanya hidup nya hanya berhenti sampai dimana Jungkook menolaknya 4 bulan yang lalu. Bukan kah waktu berjalan begitu cepat?
"No! Gua ga boleh nangis. Jim lo udah janji sama diri lo sendiri kan?"
Mencoba bangkit dan menikmati sinar matahari hangat yang menerpa wajah cantiknya.
Mengapa cuaca hari ini berbanding terbalik dengan situasi hatinya? Apakah semesta juga ikut dalam memusuhi perasaannya?
⊙.☉
Jimin berjalan memasuki wilayah sekolah dengan tampang yang tak bisa diartikan.
Bisakah dia melalui hari ini tanpa menangis?
"Jimin!" Panggil Hoseok dari kejauhan dan berlari menuju Jimin yang sedang berdiam diri.
Hoseok tersenyum miris dengan keadaan Jimin saat ini. Bukankah ini keterlaluan?
Dimana aura ceria sahabatnya saat ini? Dia merindukan nya. Dua merindukan curhatan gila Jimin, dia merindukan energi besar Jimin. Bukankah Jimin terlihat berbeda 4 bulan terakhir ini?
Bisakah sahabat nya kembali?
"Jii, yuk kelas bar-"
"Eittsss mau kemana manisss" Segerombolan teman teman Namjoon dan Suho datang kehadapan mereka berdua.
Hoseok memutar bola matanya letih dengan orang orang kelebihan energi ini.
"Jimin udah 4 bulan lo keliatan bete ih, udahan kalii. Senyum yuk, kangen sama senyum lo" celetuk Deka sambil menarik bibirnya sendiri untuk memperagakan bagaimana cara tersenyum didepan Jimin.
Jimin tersenyum, tapi bukan senyum itu yang mereka harapkan! Mereka ingin senyum tulus Jimin bukan senyum paksaan itu.
"Pengen ngejailin Jimin lagi, tapi Jimin udah ga pernah keganggu sama gua" sindir Yugyeom didepan Jimin sambil memalingkan wajahnya berpura pura merajuk.
"Apaan sih gyeom, lo ga ada jahilin gua tuh" Yugyeom membelalakan matanya seakan tak percaya.
Dia bahkan 24/7 dalam menjahili Jimin akhir akhir ini supaya mulut cerewet Jimin dapat menyumpah serapah dirinya.
" Ngapain rame rame nih " Saat itu juga orang yang membuat Jimin berubah 4 bulan ini ikut dalam percakapan mereka.
Jimin tak ingin lihat. Dia berusaha untuk menoleh kearah lain, kearah manapun asal jangan ke Jungkook yang sedang digandeng oleh Yerin.
"Waduh makin hari makin asik aja nih hubungan kiw kiwwwww" Atensi Yugyeom teralihkan dengan Yerin dan Jungkook yang berdiri disampingnya.
Bukan hanya atensi Yugyeom, semua orang memperhatikan pasangan viral sekolah saat ini. JungYerin.
Serasi.
Perlahan Jimin pergi tanpa diketahui siapapun kecuali Hoseok yang ikut pergi dengannya.
Ahh dan Juga Jungkook yang menatap punggung kecil itu menjauh.
Dia tak bodoh, dia tau persis. Ini kesalahannya. Tapi bagaimana membuat Jimin kembali?
Bisakah?
⊙.☉
Tak disangka Hujan deras mengguyur kota mereka saat ini. Kaca kelas satu persatu mulai berembun dan membuat murid menjadi mengantuk dengan suara hujan yang merdu ditelinga.
Baiklah anak anak, pelajaran sampai disini saja. Jika ada yang-
Jimin mengemas bukunya dan memasukan kedalam tasnya tanpa mendengar kalimat yang sudah sering dilantunkan guru guru hingga dia hapal betul.
"Siaang buuu"
Satu persatu anak murid disekolah mulai keluar dari kelas. Ada yang mengerjakan piket kelas dan ada yang masih ingin menunggu didalam kelas.
"Jii, pulang sama kita ga?" Tanya Yoongi ke Jimin yang masih setia melihat hujan.
"Gua sendiri aja" kembali lagi Yoongi juga merindukan sahabat nya itu. Raga nya benar benar ada saat ini, tapi dimana jiwa sahabat nya?
Mengucapkan salam dan pamit, akhirnya kelaspun kosong. Cuma ada Jimin saat ini. Jimin dan Hujan.
Haruskah dia pulang sekarang? Sepertinya hujan sudah sedikit redah.
Jimin mengambil tasnya dan pergi berjalan keluar kelas. Berjalan dilorong sekolah yang sepi, namun sesekali orang lewat dan menyapanya.
Zrashhh
Jimin merutuk Hujan yang tiba tiba menjadi sangat deras. Memang tak ada hari tanpa kesialan dihidupnya.
Haha kesialan apa lagi yang dia lihat saat ini?
Bukankah itu Jungkook dan Yerin yang sedang berteduh dibawah pohon dengan jaket Jungkook di tubuh Yerin?
Haha
Kaki Jimin melangkah satu persatu menembus hujan dengan langkah yang perlahan.
Tak apa sakit raga, dari pada harus melihat sepasang kekasih yang menyakitinya?
Melewati Jungkook dan Yerin tepat didepan mereka tanpa melihat sedikitpun.
Biarlah mereka dengan dunia mereka dan Jimin dengan kesakitannya.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated //Completed
Short Story"sorry i choose her" "jadi kenapa lo nyium gua?"