"Terima Kasih atas kehadiran dan partisipasinya Hari ini, semoga yang kita diskusikan hari ini bermanfaat. Sampai bertemu minggu depan, selamat siang." Ucap salah satu dosen paling membosankan sefakultas ini, yang menandai kalau kelas hari ini resmi berakhir. Tapi anehnya kalau kelas berakhir, ngantuk pun berakhir. Padahal tadi udah sekarat, rasanya kepengen merem terus aja. Kepintaran setan memang tiada duanya kalau urusannya menggoda manusia.
Setelah itu semua mahasiswa keluar dari ruang kelas, begitu juga dengan Jeffrey. Ia sempat melirik Mark yang sedang berdiri didepan pintu kelas, menunggu Yeri menyelesaikan kelasnya hari ini.
Setelah keluar dari ruang kelas, Jeffrey menyusuri koridor fakultas dengan jarak entah berapa meter di belakang Yeri dan Mark yang sedang berjalan berdampingan. Yang jelas Jeffrey bisa melihat dua manusia itu tanpa ada gangguan. Mereka berdua ini nggak sungkan ya pacaran di fakultas?
Namun setelah mereka sampai didepan fakultas, Mark dan Yeri berpisah. Sepertinya Mark mau ke basecamp, sedangkan Yeri terus berjalan entah kemana. Jeffrey heran, bisa-bisanya Mark dibiarin sendirian lagi, kalau dia selingkuh lagi gimana?
Kalau gue jadi Yeri, gue pepet terus si Markotob sampek sesek sekalian, biar nggak lirik kanan-kiri lagi, Batin Jeffrey.
Oke lupakan saja. Jeffrey lebih penasaran lagi kemana Yeri akan pergi setelah ini. Perempuan itu menyusuri jalan seakan-akan sekarang adalah pagi hari yang indah, padahal kenyataannya teriknya matahari ini bisa membuat kulit putih Jeffrey menjadi gosong dan berkeringat. Ia jadi khawatir kalau nantinya aura ketampanan paripurnanya hilang gara-gara bau badan.
Jeffrey jadi heran, sebenarnya fungsinya mobil itu apa? Kenapa cewek satu ini malah jalan kaki sih? Kalau begini caranya kan Jeffrey jadi kesusahan ngikutinnya.
Tapi nggak apa-apa, Jeffrey akan tetap dengan penuh kesabaran mengikuti Yeri. Dirinya sudah terlalu rindu dengan perempuan satu ini. Sejak kemarahannya di kantin fakultas, mereka berdua nggak pernah bertegur sapa. Mungkin Yeri masih marah, sedangkan Jeffrey merasa gengsi kalau harus minta maaf duluan.
Kalau dipikir-pikir, minta maaf kan juga nggak ada salahnya.
Ternyata Yeri memasuki perpustakaan. Sebuah gedung yang sangat amat dibenci Jeffrey karena penuh dengan buku-buku. Sejujurnya, hanya melihat saja sudah membuat cowok satu ini pusing, apalagi membaca, bisa-bisa Jeffrey pingsan di tempat.
"Anjir, tumben amat lu masuk perpus Jeff." Ucap Dovy ketika mengetahui sosok Jeffrey yang terlihat mustahil berkeliaran di perpustakaan pusat universitas.
Jeffrey buru-buru membekap mulut Dovy, "Sstt... jangan berisik lu Doy!"
Dovy langsung menyingkirkan tangannya Jeffrey yang penuh bakteri itu dari mulutnya, "Anjir, ngapain sih lo?!"
"Ya lu sih ngomong kenceng amat, ini tuh perpus." Ucap Jeffrey dengan berbisik-bisik sambil melirik dimana Yeri berdiri, "jangan kenceng-kenceng, ntar kita dimarahin."
Karena penasaran, kedua bola mata Dovy mengikuti arah lirikan mata Jeffrey. Tapi ia nggak tau apa yang dilirik Jeffrey, "ngumpet dari siapa sih lo?"
Jeffrey memandang Dovy sejenak, "nggak ada." Jawabnya, "udahlah lo pergi sana, jangan gangguin gue."
"Udah gila lo? Siapa juga yang mau gangguin?!" Seru Dovy, "harusnya lo tuh yang pergi, nggak guna banget lo disini. Ke GOR sana lu, ngapain amat ke perpus."
"Gue ini mahasiswa Dov, lo yang bener aja dong, masa mahasiswa nggak boleh ke perpus?!"
"Lo ini masalahnya nggak ngapa-ngapain disini, malah main umpet-umpetan. Heran deh gue."
![](https://img.wattpad.com/cover/220877800-288-k719785.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTER AKHIR; Jung Jaehyun [END]
FanficNgerjain skripsi, revisi dan berganti tambatan hati? • Jung Jaehyun • Kim Yerim • Mark Lee