"DASAR IBLIS! BIADAB!!!"
Shinobu memandang Douma dengan tubuh yang gemetar hebat. Cowok itu nampak sangat marah saat menarik tangan Shinobu keluar dari rumahnya sendiri menuju ke taman wisteria yang sepi.
Douma mendorong Shinobu kasar, membuat gadis itu tersungkur jatuh di dekat ayunan. Malam begini sudah tidak ada yang lewat. Wilayah Taman Asri memang cenderung sepi setelah di atas maghrib sejak dua tahun lalu.
"S-Shinobu gak sengaja, Douma. Shinobu juga gak mau Kak Kanae mati."
"Lo cemburu karena gue jadian sama kakak lo?"
Shinobu tersentak kecil. Gadis itu menggigit bibir bawah sambil memalingkan pandangan lalu meremas gamis hitamnya sendiri. "Douma selalu main sama Shinobu, bukan sama Kak Kane. Kenapa Douma sukanya sama Kak Kanae!?"
Kini giliran Douma yang tersentak mendengar jawaban itu. Tangannya mengepal erat dan sudah siap untuk memukul Shinobu. Namun Douma menahan dirinya sendiri. Air matanya jatuh begitu saja, Douma terisak di depan Shinobu.
"Gue gak paham!!!" teriak Douma frustasi. "Gue gak tau apa salah Kanae ke elo, Shin! Setelah ibu lo sendiri sekarang kakak lo! Sekalian aja gue lo jadiin tumbal!"
"Shinobu sayang sama Douma! Shinobu gak bakal lakuin itu!"
"Kalo lo suka sama gue caranya gak kayak gini!!"
Shinobu kembali tersentak, gadis itu merapatkan bibir tepat saat Douma terhenyak jatuh ke tanah. Cowok itu terisak hebat dengan pakaian serba hitam. Membuat Shinobu semakin sakit melihat hal itu.
"Lo iblis. Seharusnya lo yang mati, bukan..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Teh Shinobu!"
Shinobu membuka mata dengan posisi terduduk di kasur. Dahinya dibanjiri keringat dingin, nafasnya tersenggal, dan jantungnya berdebar kencang.
Mimpi ternyata.
Kanao yang melihat itu ikut terkejut. Gadis berponi rata itu menatap heran pada kakaknya yang bangun dengan kondisi kacau. "Teh Shinobu kenapa? Bunda suruh aku bangunin Teteh soalnya Teteh gak turun-turun. Ini udah mau jam enam,"
Shinobu yang masih linglung melirik ke jam dinding, lalu tersadar. Gadis itu pun melirik pada Kanao yang duduk di pinggir kasurnya dengan seragam putih abu-abu yang sudah rapi beserta dasi dan badge lokasi dan lain-lain.
Seharusnya lo yang mati, bukan Kanae.
Kanae Kocho sudah meninggal. Kini Kanao Tsuyuri ada di depannya.
Shinobu mengumpat dalam hati. Gadis itu berdecak keras lalu menyibakkan selimut sambil mendorong Kanao pelan dari kasurnya. "Minggir, gue mau mandi." ujarnya mengusir.
Kanao hanya tersenyum tipis lalu beranjak keluar. "Aku tunggu di bawah, Teh."
Shinobu menatap Kanao tajam sampai gadis itu menutup kembali pintu kamarnya. Kemudian mendengus panjang dan beranjak ke kamar mandi dalam.
Tuhan itu jahat, ya? Belum tuntas rasa bersalah Shinobu, kini Tuhan menghadirkan seseorang yang mirip dengan nama kakaknya. Bahkan sikap tenang keduanya selalu berhasil membawa Shinobu kembali ke masa lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/211899553-288-k304062.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Re-Hi | Giyushino✔️
Fiksi Penggemar[SERIES KE-4 OLIMPIADERS • SEQUEL HI, SHINOBU!] Shinobu tak pernah mengira perkara olimpiade akan membawa Giyuu Tomioka, nama yang sudah berusaha keras ia kesampingkan selama tahun terakhirnya di SMA itu, kembali ke hidupnya. Kali ini semesta kemb...