23. selesai ribut

207 35 0
                                    

hai everyone! Sebelum baca boleh minta tolong? tolong klik vote nya, graris kok hehe^^

Sama follow ig aku @agyxulipz aku up beberapa tentang chakra dan admaja.

Revisi ini yang di ubah kosa katanya, semoga kosa katanya  jauh lebih baik dan mudah di pahami ya.

jangan lupa klik vote sama komennya, boleh saran dan kritiknya.

Happy reading.

Jangan tanya arventa sedang berada dimana sekarang, tentu berada di kandang singa dong! Duduk berhadapan langsung dengan singa siapa yang tidak takut coba? Arventa pun takut.

Otak cerdiknya sedang berpikir bagaimana caranya keluar dari kandang singa, kabur dengan alasan apa ya? Tapi sayang sekali, kali ini otak arventa benar-benar tidak berfungsi, arventa hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Bisa jelaskan sekarang kenapa kamu bisa ada diruangan bu maya?" Ucap pak chakra membuka pembicaraan, dengan menatap seseorang yang berada di hadapan nya, tidak sedikit pun melirik yang lain.

"Saya tidak membuat masalah apapun, saya hanya menendang perut chantika, sepadan dengan apa yang dia lakukan pada saya" jawab arventa singkat dan menatap balik lawan bicaranya.

"Memang apa yang dia lakukan padamu ayundira sampai kamu menendang nya?"

"Dia yang memulai duluan dengan menjambak rambut saya, rambut yang saya rawat dengan penuh effort, salah kah jika saya melindungi diri saya sendiri? Lagipula saya hanya membantu anne yang mereka bully, karena berisik mengganggu ketenangan saya" jelas arventa yang masih menatap lawan bicaranya.

"Sudah cukup belum pak chakra?"

Bukannya menjawab, raut wajah chakra menjadi penuh ke khawatiran, yang chakra tau dari bu maya hanya arventa menendang salah satu siswi, dirinya tidak tau jika arventa juga terkena jambak.

Chakra beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri kursi arventa, berjongkok mensejajarkan dirinya "bagian mana yang tadi di jambak ayundira?" Tanya chakra sembari mengelus-elus rambut arventa.

Arventa yang mendapat perlakuan seperti itu secara mendadak tubuh arventa juga mendadak menjadi kaku.

Saat sedang berada di posisi seperti itu tiba-tiba pintu ruangan chakra terbuka "esa ini udah aku kerjain, OH YAAMPUN! maaf maaf aku ga sengaja aturan tadi aku ketok dulu" ujar clara yang tiba-tiba masuk dan melihat posisi chakra dan arventa yang seperti berpelukan? Jika dilihat dari samping.

Mendengar teriakan dari gurunya, dengan refleks arventa langsung mendorong pak chakra sampai pak chakra hampir ngejengkang kebelakang, arventa juga langsung berdiri dan keluar dari ruangan pak chakra.

~•~

Arventa berlari kearah kelasnya, saat baru saja memasuki kelas dirinya langsung dikerubungi teman-teman sekelasnya, dan dilimpahi banyak sekali pertanyaan.

"Nanya satu-satu napa woiii, pusing kepala kanjeng ratu disondorin banyak pertanyaan"

"Eh eh udah entaran aja nanya nya kasian temen gue ini palanya abis kena jambak, ven ven sini duduk dulu aduh rambut lu kaga pitak kan ini abis di jambak" ujar amora.

"Kaga pitak lah anjir gila aja kali ya, rambut gue yang gue rawat penuh effort sialan"

"Ven, lo ngga kenapa-napa kan?" Tanya syeraa yang baru saja datang entah dari mana, di ikuti dengan mingyu, arka, dan jeonel.

"Ayo kita bawa arventa ke rumah sakit" celetuk arka yang langsung dapat bogeman.

"Gue masih sehatt arkaa, buat apa lo bawa gue kerumah sakit ada aja tingkahnya heran"

"Ntaa pulangnya sama nel aja ya, sekalian ke rumah nel bang kailo belum pulang kan" tauu kann kalo udah nada begini siapaa?? Tentu saja si imut jeonell.

"Iyaa, ntar ntaa kasih tau kalo ntaa bisa pulang sama nel, udah sana lo pada balik"

"jahat neng abang diusir, padahal abang udah effort kesini buat jenguk eneng yang abis kena jambak" ucap mingyu dengan nada se menyedihkan mungkin.

"Gausahh ngedramaa gyu udah sana balik ke habitat masing-masing"

Tbc.

Jangan lupa pencet vote ya sebagai uang parkir , cukup di klik vote nya jangan lupa komennya juga hehe biar sepaket dong.

Jangan lupa juga follow ig aku @agyxulipz

See you next time!

And love you all.

PAK CHAKRA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang