33. terlambat

176 36 5
                                    

hai everyone! Sebelum baca boleh minta tolong? tolong klik vote nya, graris kok hehe^^

Sama follow ig aku @agyxulipz aku up beberapa tentang chakra dan admaja.

Revisi ini yang di ubah kosa katanya, semoga kosa katanya  jauh lebih baik dan mudah di pahami ya.

jangan lupa klik vote sama komennya, boleh saran dan kritiknya.

Happy reading.

Keesokan pagi nya, arventa menjalani hari seperti biasa, bangun, mandi dan bersiap-siap untuk berangkat sekolah, tapi ada yang lebih luar biasa.

Sekarang menunjukkan pukul 07:25 dan arventa baru bangun sedangkan gerbang sekolah di tutup pukul 07:30 dirinya bangun kesiangan karena 2 hari tidak tidur, semalem ia marathon drakor sampai jam 3 dini hari.

Dengan sedikit terburu-buru arventa menyelesaikan mandi nya dan bersiap-siap, karena sudah telat dirinya memutuskan untuk membawa motor kailo saja yang ada di garasi.

Setelah selesai arventa segera berangkat, jam sudah menunjukan pukul 08:00 dirinya membawa motor dengan kecepatan tinggi, untung jalan pagi ini lumayan lenggang.

Di tengah perjalanan, ada yang menyalip motor nya dengan kecepatan tinggi juga, setelah di perhatikan ternyata itu adalah motor ilyassa.

Sesampai nya di depan sekolah ternyata benar sudah ada ilyassa di sana, arventa membuka helm nya dan membenarkan rambut nya yang berantakan "mau masuk lewat mana bang?" Ujar arventa, ilyas yang kaget langsung nengok ke sumber suara.

Saat ilyassa menengok arventa tersenyum jahil "telat juga bang" Ilyassa masih terlihat seperti berfikir atau bingung? Mybe.

"Gila, bisa bawa motor gede juga lo" Ujar ilyassa setelah mencerna apa yang terjadi.

Mendengar ucapan ilyass arventa menggulirkan bola mata nya "lo mau masuk lewat mana? Tuh gerbang depan udah di kunci"

"Belakang" Ucap ilyassa setelah itu kembali menjalankan motor nya, arventa mengikuti dari belakang.

Tak lama kemudian ilyassa menghentikan motornya di dekat tembok tinggi, dengan bingung arventa mengikuti ilyass.

"Lo mau lewat mana sih? Ga ada pintu lain dari tadi tembok terus yang gue liat"

"Tembok, lo bisa manjat kan?"

"What?! Maksud lo kita harus manjat tembok setinggi ini?" Ilyassa menganggukkan kepalanya, dan mengambil ancang-ancang untuk naik.

"Lo bisa manjat? Sini gue gendong kalo ga bisa" Ujar ilyassa, dia berjongkok dan menepuk-nepuk bahu nya mengisyaratkan untuk naik ke bahu nya.

"Ntar baju lo kotor gimana? Cari pintu lain aja emangnya ga ada apa?"

"Kaga ada lo mau naik ga? Cepet kalo mau naik, keburu nenek-nenek itu patroli"

Karena tak ada pilihan lain akhirnya arventa memberani kan diri untuk naik ke bahu ilyass dan memanjat tembok, setelah arventa sampai ujung tembok gantian ilyassa yang manjat, dengan mudah ilyassa sampai di ujung tembok.

"Gila yass, tinggi banget ini kalo gue loncat entar tulang gue patah gimana?"

"Ga patah, remuk doang"

"Yee tai lo, ini gimana turun nya gue ga berani loncat tinggi banget -" Arventa belum menyelesaikan kalimat nya, ilyassa sudah loncat ke bawah duluan.

"Tuh gue ngga kenapa-napa, udah sini loncat" Ujar ilyassa dengan tengil "gue tangkap ga bakalan lecet badan lo"

PAK CHAKRA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang