30. mancing mania

195 33 7
                                    

Hai everyone!

Sebelum baca boleh klik vote dan komen nya.

maaf apabila ada kesalahan kata atau typo.

Semoga kalian mudah memahami kata-kata yang aku pakai.

Happy reading.

Setelah satu jam lebih beristirahat di penginapan, pukul 00:15 pak chakra dan arventa berjalan menuju kapal mereka, sebentar lagi mereka akan berangkat menuju tempat pemancingan.

Mereka tidak berangkat berdua saja, ada enam orang dalam satu kapal, warga lokal dua orang dan dua orang lain nya rombongan lain yang akan mancing juga.

Untung nya salah satu dari tiga orang rombongan lain itu ada satu  perempuan, jadi arventa lega bukan diri nya seorang saja, perjalanan dari dermaga ke tempat pemancingan butuh waktu kurang lebih 25 menit.

Sebelum berangkat mereka semua berdoa bersama-sama terlebih dahulu, setelah selesai berdoa kapal mulai berjalan menjauhi dermaga, karena malam hari jadi arventa tidak bisa melihat apapun, dan angin laut yang cukup besar membuat arventa sedikit kedinginan padahal dirinya sudah berganti memakai hoodie.

Sejujurnya arventa ada sedikit rasa takut, karena ia pertama kali menaiki kapal seperti ini terlebih malam hari, chakra yang melihat arventa tampak gelisah segara meraih tangan arventa dan menggenggam nya, sedikit memberikan elusan yang membuat arventa sedikit lebih tenang.

"Tenang, ada saya kamu pasti aman ayundira" Ujar chakra mengelus-elus kembali tangan arventa, tentu saja akan aman karena diri nya tidak akan membiarkan siapapun menyentuh dan menyakiti gadis nya.

Arventa yang mendengar penuturan guru nya hanya melihat sekilas setelah itu kembali menatap laut yang gelap, diri nya sebenar nya masih bingung, kenapa pak chakra tiba-tiba mengajak nya? Dari mana pak chakra tau ini wishlist nya? Terakhir ketemu pak chakra juga waktu masalah diri nya dengan trio wek wek kan, setelah itu tidak pernah bertemu lagi.

Telalu fokus berpikir tanpa sadar kedua alis dan dahi arventa mengkerut "kamu lagi mikirin apa ayundira?" Ucap chakra mengelus dahi arventa yang mengkerut.

"Ah saya ga mikirin apa-apa pak, by the way bapak kenapa tiba-tiba ngajak saya?" Tanya arventa, karena diri nya penasaran.

"Saya pengen menghabiskan waktu sama kamu walaupun sebentar, mungkin beberapa hari kedepan saya tidak bisa melihat kamu, karena kesibukan saya"

Sibuk ya? Tapi kayanya dari kemarin sama bu clara terus -

Arventa yang mendengar jawaban chakra diam, tidak bergeming lagi hanya suara ombak dan hembusan angin yang terdengar, kesunyian itu berlangsung cukup lama, baik pak chakra dan arventa tidak ada yang bergeming.

"Hai, boleh kenalan ga?" Ujar seseorang mendekati arventa dan juga chakra "kenalin sama aku ana, kamu cantik banget ih" Orang tersebut mengulur kan tangan ke arah arventa dengan tersenyum.

Arventa sedikit bingung tapi ia membalas uluran tangan orang yang ada di hadapan nya ini "aku arventa, makasih kamu juga cantik ana" Ujar arventa dengan tersenyum.

Setelah melepas jabatan tangan, ana melirik ke arah chakra, arventa yang menyadari itu segara memperkenalkan chakra juga kepada ana "ah kenalin ini chakra ana" Arventa menyenggol lengan pak chakra dengan sedikit kuat.

"Chakra" Ucap pak chakra dengan singkat.

"Oh hai chakra nice to meet you, waktu ngeliat kamu arventa aku seneng banget! Karena jarang banget aku ngeliat cewe yang main-main di laut, apa lagi mancing gini tengah malam" Ujar ana dengan sangat semangat, arventa yang mendengar melontarkan senyuman.

"Aku juga senang bertemu dengan kamu ana, oh ya kamu udah sering mancing gini ya?"

"Iya, aku sering ya karena hobi sih mungkin -" Baru saja ana ingin melanjutkan ucapan nya, tiba-tiba datang seseorang lagi.

"Naa, ayo prepare kapal bentar lagi sandar" ujar seseorang yang menghampiri mereka.

"Apa sih kamu vin ganggu aja, aku lagi kenalan sama temen baru aku"

"Iya, aku salah maaf ya"

"Arventa aku balik ke tempat ku dulu ya, udah mau sampai harus prepare barang lagi" Ujar ana yang di iya kan oleh arventa.

Tak selang lama kemudian kapal mereka mulai menepi, setelah itu mereka di perbolehkan turun, chakra yang turun paling pertama, dan dengan sigap chakra membantu arventa untuk turun, bahkan mengangkat tubuh arventa seperti di gendong.

Arventa yang tubuh nya di angkat tiba-tiba sedikit terkejut, pelaku nya hanya senyum-senyum saja, sekarang sudah pukul 02:00 pagi, mereka berempat di tinggal, kapal akan balik lagi menjemput mereka besok pagi.

Setelah arventa amati sekitar ternyata bukan mereka berempat doang, ada beberapa orang yang sudah mulai memancing, arventa melihat ke arah chakra yang seding memasang kail pancing berserta umpan nya.

Arventa ingin membantu tetapi arventa tidak tahu bagaimana caranya, takut salah pasang bikin kerjaan dua kali jadi arventa bantu doa saja supaya cepat terpasang.

Tak selang lama kemudian chakra datang menghampiri dirinya, dan memberi satu pancingan yang sudah terpasang dengan umpan "ini tinggal kamu pakai saja" ujar chakra.

"Ini tinggal saya lempar pak?"

"Iya, tapi jangan di lempar sama pancingan nya, kail nya aja"

"Saya juga tau kali pak!" Ujar arventa dengan jengkel, kemudian berjalan ketepi Bersiap-siap untuk melempar kail pancingan nya, saat ingin melempar ada yang memeluk tubuh arventa dari belakang.

"Saya ajarkan cara melempar nya" Ucap chakra berdiri di belakang arventa dan ikut memegangi pancingan arventa, kebayang kan posisi nya kaya gimana? Seperti memeluk dari belakang.

Arventa tidak mengeluarkan suara apapun, pandangan nya fokus ke depan tetapi pikiran nya melayang kemana-mana, rasa canggung dan rasa yang tidak bisa di jelaskan  menyelimuti tubuh arventa.

Setelah melemparkan kail nya chakra beralih berdiri di samping arventa "tinggal kamu tunggu nanti kalo ada gerak-gerak panggil saya, saya mau pasang umpan di pancingan saya" Ujar chakra, meninggal arventa yang sedang menunggu umpan nya di makan.

Arventa sudah menunggu kurang lebih 10 menit, saat sedang asik melihat lihat sekitar arventa merasa pancingan nya bergerak, segara diri nya memanggil pak chakra.

"Bapak! Pak chakra ini kail saya bergerak, ini gimana pakk ikan nya gerak-gerak" Arventa berusaha menarik ulur kail nya, tetapi semakin ditarik semakin berat, bahkan pancingan arventa sampai bengkok saking kuat nya.

Chakra yang sedang mengobrol dengan salah satu pemancing langsung bergegas setelah mendengar suara arventa, melihat arventa yang sedang ke susahan menarik kail nya, chakra langsung mengambil alih pancingan arventa.

Ternyata bukan ikan yang arventa dapat melainkan cumi-cumi besar, chakra menyuruh arventa menjauh karena ketika ingin di angkat, cumi-cumi tersebut menyemburkan tintanya, arventa yang melihat itu tersenyum girang, hasil pancingan nya tidak main-main.

TBC

Haii everyone!!

Maaf ya aku baru sempat up ehehe..

Oh yaa aku buat akun instagram pak chakra, di akun itu khusus untuk up tentang cerita pak chakra, karena di sini ga bisa up vidio jadi aku memutuskan untuk bikin akun tersebut.

https://www.instagram.com/storychakra?igsh=MTltZ2N4ejMxOTA0aw==

Kalo ngga bisa nanti aku taro di bio atau ga di papan postingan aku ya.

Jangan lupa vote sama komen nya..

See you.

PAK CHAKRA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang