10. Rumor

299 30 1
                                    

Sebelum baca boleh minta tolong? Tolong di klik ya tombol vote nya, gratis kok hehe ^^

Sama follow ig aku @agyxulipz

Revisi ini yang diubah kosa katanya, mudah - mudahan kosa katannya lebih baik, dan mudah dipahami.

Klik vote sm komennya juga ya!

Komennya jangan lupa ya, boleh dikasih saran dan kritik nya.

Happy reading

Arventa mengejar pak chakra yang sudah jalan duluan ke arah mobil, tidak banyak cincong arventa langsung masuk kedalam mobil yang sudah ada chakra yang menunggu.

"Kok bapak tau saya ada disini?" tanya arventa dengan bingung sebab kemarin dirinya hanya bilang tidak bisa pergi karena sudah ada janji saja tidak menyebutkan akan ketemu siapa, lokasinya dimana.

"Saya bukan bapak kamu ayundira" 

"ck! bapak kan guru saya masa saya manggil nama ga sopan dong!" 

"Ada panggilan lain yang lebih baik dari pada bapak ayundira" 

"Iya mas chakra, udah kenapa bapak tau saya ada disini?" tanya arventa sekali lagi.

"Saya tidak akan menjawab kalo kamu masih terus terusan manggil saya bapak"

"Astaga iya mas chakra kenapa bisa tau saya ada disini? pake ngaku ngaku calon suami saya lagi! saya masih kecil belom mau nikah ya!" ujar arventa dengan kesal.

"Teman saya yang punya restoran ini, jadi saya diundang untuk datang waktu saya masuk saya ngeliat kamu ternyata disini juga ya sudah saya tunggu kamu sekalian" jelas pak chakra dengan detail "Saya cemburu ayundira" lanjutnya lagi, membuat arventa bingung.

"Loh cemburu kenapa? perasaan saya ga ngapa ngapain" ucap arventa dengan heran.

"Laki laki tadi bisa meluk kamu sedangkan saya tidak bisa tentu tidak boleh sama kamu" ujar pak chakra, tadi arventa sempat dipeluk nando ketika berpamitan itu saja nando yang memaksanya ternyata gurunya ini melihat.

Arventa hanya mengangguk angguk aja, pak chakra yang melihat respon arventa menjadi tambah kesal, rasa cemburu memenuhi dirinya, ingin langsung menonjok laki laki tadi saja berani beraninya memeluk punya nya.

Selama diperjalanan terjadi keheningan, arventa sibuk memainkan ponselnya sedangkan chakra sibuk menyetir, tidak ada percakapan antara mereka berdua.

"Kamu mau mampir kemana dulu ga?" tanya pak chakra memecahkan keheningan, arventa hanya menggelengkan kepala saja sebagai jawaban dan masih fokus ke layar ponselnya.

chakra yang melihat respon arventa menghela napas sejenak menetralkan rasa kesalnya.

"Kamu yakin gamau mampir kemana dulu gitu, siapa tau ada yang kamu ingin beli" ujar pak chakra dan lagi lagi hanya mendapatkan respon gelengan dari arventa.

"Oke kita langsung pulang" 

Setelah menempuh perjalan beberapa puluh menit akhirnya mobil chakra sampai didepan rumah arventa, arventa langsung bergegas turun tanpa mengucapkan apapun yang membuat chakra menjadi bingung, ada apa dengan perempuan yang menjabat jadi muridnya itu?

Dirinya membuat kesalahan kah? tapi seingatnya dirinya tak membuat kesalahan apapun, perempuan memang seperti itukah? chakra menghela napas kembali pusing memikirkan sifat perempuan dan memikirkan letak kesalahannya dimana.

~•~

Sebenarnya entah kenapa arventa jadi kesal sendiri karena saat dirinya membuka ponsel lambe turah sekolah dan grup grup sekolah sangat ramai membincangkan rumor bu clara dan pak chakra memiliki hubungan.

Karena lambe turah memposting poto pak chakra dan bu clara sedang makan bersama direstoran yang arventa kunjungi tadi, dan banyak juga yang mendukung karena banyak yang melihat bu clara dan pak chakra seperti couple goals, bu clara cantik dan pak chakra ganteng perpaduan yang pas.

Arventa jadi bingung dengan dirinya sendiri mengapa dirinya merasa jengkel, kesal, ga suka, perasaan ini sangat aneh, tidak mungkin kan dirinya suka dengan gurunya sendiri, itu tidak boleh terjadi dan sangat mustahil juga, mencoba untuk mengabaikan, sebaiknya dirinya membersihkan diri agar perasaan aneh ini hilang.

Setelah selesai membersihkan diri arventa turun kebawah yang ternyata ada abangnya diruang keluarga sedang main ps, arventa memilih duduk disebelah abangnya melihat permainan yang sedang dimainkan.

"Kenapa sih dek masih sore mukanya udah galau aja" ujar kailo melirik adeknya yang sedari tadi diam.

"Siapa yang galau si bang, adek dari tadi diam aja" elak arventa.

"Justru itu ga biasanya kamu diam aja, ada apa dek? cerita sama abang"  

"Ngga kenapa napa abang, gimana kerjaan abang? tumben santai begini biasa sibuk sama kertas" sindir arventa.

kailo terkekeh mendengar sindiran adeknya "Abang juga manusia dek, ada capeknya butuh hiburan juga emang kamu doang yang butuh apa tuh healinh healing" ujar kailo membuat arventa juga ikut terkekeh.

"Ya udah nanti kita healing bareng ya abang" ucap arventa yang di iyakan kailo.

Tbc

Jangan lupa pencet vote ya sebagai uang parkir , cukup di klik vote nya jangan lupa komennya juga hehe biar sepaket dong.

Jangan lupa juga follow ig aku @agyxulipz

See you next time!

And love you all.

PAK CHAKRA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang