7. menyebalkan

313 36 3
                                    

Sebelum baca boleh minta tolong? Tolong di klik ya tombol vote nya, gratis kok hehe ^^

Sama follow ig aku @agyxulipz

Revisi ini yang diubah kosa katanya, mudah - mudahan kosa katannya lebih baik, dan mudah dipahami.

Klik vote sm komennya juga ya!

Komennya jangan lupa ya, boleh dikasih saran dan kritik nya

Happy reading

Selesai ngegym arventa mampir sebentar ke supermarket karena tadi pagi ia lihat bahan' masakan sudah mau habis.

Saat ini arventa hanya menggunakan celana legging yang cukup ketat dan bagian atasnya di tutupi dengan hoodie crop top dirinya sangat malas kalau harus pulang dulu ke rumah untuk ganti baju.

Saat sedang asik memilih sayuran tiba tiba ada yang menyapanya dan itu membuat nya cukup terkejut.

"Eh ada nak arventa disini lagi belanja juga yaa" sapa seorang perempuan yang notabe nya adalah gurunya bu clara dan disamping bu clara ada pak chakra yang terus melihatnya dengan tatapan tajam.

"Eh iya bu ini lagi belanja" ujar arventa dengan nada canggung.

"Rajin banget kamu, yaudah saya duluan ya arventa kamu kalau sudah selesai pulangnya hati hati ayo chak" arventa hanya mengangguk' saja dirinya tak fokus karena terus menerus di tatap oleh pak chakra.

Setelah bu clara menjauh tiba tiba pak chakra mendekati nya dan "lain kali jangan pakai pakaian yang seperti ini saya tidak suka dan saya marah ayundira" bisiknya tepat di telinga arventa.

Mendengar bisikan itu seketika badan arventa menenggang, apa yang barusan gurunya itu bilang, kenapa juga harus marah dan tidak suka tapi entah kenapa arventa juga takut dan ingin menurut saja rasanya.

Tapi setelah mengingat pak chakra pergi dengan siapa dirinya mendadak kesal, ada hubungan apa bu clara dengan pak chakra, apa mereka berpacaran? Entahlah memikirkan nya sangat malas dan kesal.

Membayar belanjaan dan balik dengan rasa kesal karena otaknya terus saja memikirkan ada hubungan apa antara dua gurunya itu, mengapa dia harus kepo sih.

~•~

Rencana arventa kepantai sore ini gagal karena mood nya tak kunjung membaik, memilih untuk berdiam diri saja di rumah tapi lama kelamaan juga bosan, abangnya bilang akan pulang pukul 8 malam sekarang masih pukul 6 sore.

Arventa memutuskan untuk berjalan' di sekitar komplek, dan di sebrang kompleks perumahan nya ada berbagai jenis tukang jajanan arventa memutuskan akan ke situ juga.

Menghirup udara sore dengan tenang, menghampiri abang tukang batagor "mang batagornya satu porsi di bungkus ga pedes ya" ucapnya lalu duduk menunggu batagornya jadi.

Sambil menunggu arventa sibuk memperhatikan jalan melihat kendaraan lalu lalang "neng ini pesanan nya udah jadi" ucap tukang batagor.

"Oh iya jadi berapa mang?"

"Punten neng gausah bayar udah di bayar sama aden yang di sana" ujar tukang batagor membuat arventa keheranan, menengok arah yang ditunjuk.

Dari tampak belakang seperti seorang laki laki, bahu yang tegap dan gagah, mengenakan pakaian casual dan serba hitam, tapi arventa seperti mengenali postur tubuh laki laki itu.

PAK CHAKRA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang