27. Marahnya jeonel

185 31 1
                                    

Hai everyone!

Sebelum baca boleh klik vote dan komen nya.

maaf apabila ada kesalahan kata atau typo.

Semoga kalian mudah memahami kata-kata yang aku pakai.

Happy reading.

Tante horeen yang mendengar suara ribut-ribut dari ruang tamu segara bergegas mengecek, takut terjadi apa-apa, sesampainya di ruang tamu, ia melihat anak dan keponakan nya sedang berdebat, dengan segara tante horeen memisahkan keduanya.

"Eh aduhh abangg adek ini kenapa ribut-ribut kaya gini, udah udah" ujar tante horeen menengahi keduanya.

Bukan mendengarkan mamah nya jeonel justru terus menarik arventa untuk duduk disofa dan menghalang agar arventa tidak kabur dengan alasan apapun.

"Abang adeknya jangan digeret-geret aduhh mamah pusing nih kalo kalian berdua kaya gini" tante horeen duduk dihadapan jeonel dan arventa "sekarang jelasin kenapa kalian berdua kaya gini"

"Arventa abis ke makam bang jay mah" ucap jeonel to the point ke inti masalah mereka dan langsung mendapatkan cubitan dari arventa, tante horeen yang mendengar ucapan jeonel langsung menatap arventa.

"Benar itu adek? Adek ke makam jay kenapa tidak bilang terlebih dahulu? Adek ke makam jay sama siapa?"

"Iya tante, venta ke makam ka jay, sama temen sekelas venta sepupu nya ka jay, venta juga ga tau kalo mau di bawa ke makam ka jay"

"Abang tau temen sekelas yang bawa arventa?"

"Tau mah"

Tante horeen menghela nafas sambil menatap tidak tega keponakan nya ini "tante ga marah kamu ke makam jay, tante cuma khawatir sama kamu dek, tante khawatir kamu seperti satu tahun yang lalu, bukan nya tante melarang kamu untuk berkunjung ke makam jay tapi coba ditahan dulu ya" ujar tante horeen penuh pengertian.

Dengan patuh arventa mengiyakan ucapan tante horeen, setelah selesai semuanya arventa beranjak meninggalkan ruang tamu, menuju kamar yang biasa ia tempati ketika menginap.

Melihat arventa yang sudah pergi, jeonel juga beranjak mengambil kunci motornya dan pergi keluar, tante horeen yang melihat anaknya ingin pergi ntah kemana langsung menghadang.

"Abang mau pergi kemana lagi?" Tanya tante horeen kepada anaknya.

"Ke rumah mingyu mah" jawabnya, dan langsung berjalan menuju pintu, jeonel berbohong akan hal itu ia tidak ingin ke rumah mingyu tapi ingin menemui seseorang.

~•~

Jeonel telah sampai ke tempat yang ia tuju, sebuah gang sempit yang hanya muat satu motor saja, diujung jalan gang tersebut ada satu bangunan yang tampak luarnya seperti rumah pada umum nya.

Saat ingin masuk ke dalam rumah tersebut jeonel di hadang satu orang pemuda mungkin sepantaran dirinya "gua kesini mau ketemu samudra, suruh dia keluar" ujar jeonel tanpa basa basi.

"Siapa lo? Buat apa lo ketemu samudra?" Tanya orang tersebut yang membuat jeonel tambah geram.

"Ga usah banyak bacot cepet panggilin" pemuda itu kembali lagi masuk ke dalam dan tak lama keluar lagi bersama satu orang tidak lain tidak bukan itu adalah samudra.

Saat samudra sudah berada di hadapan nya jeonel langsung melayang kan satu buah bogeman ke pipi samudra "brengsek" umpat jeonel.

Melihat teman nya di hajar secara tiba-tiba lantas pemuda tadi ingin menghajar balik jeonel, namun langsung di tahan oleh samudra.

"Ada apa lo ke sini?" Tanya samudra.

"Sialan, apa maksud lo bawa sepupu gua ke makam bang jay? Lo bawa dia tanpa se izin gua"

"Sorry gua bawa arventa tanpa se izin lo, gua bawa dia ga ada maksud apa-apa, sorry"

"Jangan lagi bawa dia ke makam bang jay, lo ga tau apa yang terjadi selama ini, gua cuma ga mau sepupu gua kenapa-napa lagi" setelah mengucapkan hal tersebut jeonel langsung pergi dari tempat itu

Mendengar ucapan jeonel membuat samudra juga bingung serta rasa bersalah, sebenarnya apa yang terjadi selama satu tahun belakangan ini? Setelah kepergian jay ternyata masih banyak yang terluka sampai saat ini.

~•~

Disisi lain, arventa sedang berada di kamar kaka nya jeonel yang bernama 'lysandra smith" mereka berdua tentu saja sedang bergosip.

"Ih tumben banget ka kamu ada di rumah jam segini, biasanya kerja" ujar arventa, dirinya tau lysandra ini 11 12 dengan abang nya gila kerja.

"Lagi ngambil cuti, aku juga manusia kali ven, bisa jenuh sama kertas, kangen juga aku sama ini kasur, jangan samain aku kaya kailo ya!" jawab lysandra bersenda gurau.

"Abang mah udah parah banget, kertas terus yang dia urusin, pacaran nya sama kertas terus" mendengar penuturan arventa, lysandra tertawa keras.

"Bilangin ya, kailo kapan nikah udah tua tuh" ujar lysandra yang masih tertawa.

"Kamu juga ka, kapan nikah nya, aku kepengen gendong keponakan aku nih" ucap arventa, tawa lysandra langsung terhenti.

"Aku juga sebenarnya pengen nikah, tapi ya gimana ya, cowo nya aja ga ada, masa nikah sama sapi, kamu aja gih yang nikah"

"Ih enak aja aku masih sekolah ya! Lulus aja belum ini nikah, aku mah mau jadi independent woman" ujar arventa dengan rasa bangga lysandra yang melihat nya langsung kembali tertawa.

"Gimana sama chakra? Ganteng ga? Baik ga? Ngejagain kamu banget kan!"

"LOH KOK KAMU TAU PAK CHAKRA?!"

"Tau dong! Kailo nitipin kamu ke chakra kan, sebelum itu kailo kesini dulu kok minta pendapat aku sama mamah, aku si setuju banget sih"

Arventa tercengang atas penuturan yang lysandra ucapkan "Kok kaka bisa kenal dan tau pak chakra sih?"

"Kenal lah, dia temen kuliah aku waktu di aussie, kalo ga salah dia juga temen SMA nya kailo deh, rumahnya di samping blok komplek kamu kan?"

"IH BENERR!"

"Gimana dia ganteng kan? Kamu sama dia aja, cocok tau, aku dukung banget"

"Pak chakra kan udah sama bu clara ka, emang kamu ga tau? Mereka couple goals banget di sekolah"

"Loh, iyakah? Clara masih suka nempel-nempel sama chakra?"

"Iyaa ka, aku juga belum tau, disini masih terisi satu nama" ujar arventa menunjuk dada nya "Aku takut, takut menyakiti hati seseorang, aku belum sepenuhnya bisa ngelupain ka jay"

"I know ven, maafin aku ya" lysandra memeluk badan adek sepupu nya, ia tau bagaimana perasaan arventa kepada alm jay.

TBC

Jangan lupa pencet vote ya sebagai uang parkir , cukup di klik vote nya jangan lupa komennya juga hehe biar sepaket dong.

Jangan lupa juga follow ig aku @agyxulipz

See you next time!

PAK CHAKRA (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang