⏸⏸⏸"Hah?! Lupa bawa catatatan? Memangnya Tsukishima bisa melakukan itu?!"
"Cih, kenyataannya dia cuma orang biasa."
Tsukishima menatap dua organisme di depannya malas, kemudian menyunggingkan seringai.
"Tanpa catatan pun, aku bisa melampaui kalian dengan mudah." ia terkekeh seperti biasa, sebagai pengiring cemoohannya.
Yamaguchi dan Yachi merasa kasihan pada duo kelas satu itu. Mereka juga tidak habis pikir, seorang Tsukishima bisa melupakan buku catatan.
"Yachi-san! Izinkan aku meminjam catatanmu, kumohon!" Hinata, bangkit dan langsung membungkuk dalam di depan Yachi. Begitupun dengan Kageyama.
"Ga-ganbatte Yacchan—!" ini Yamaguchi, mengikuti Tsukishima yang mulai melangkah pergi.
"Tsukki, apa bukumu tertinggal di rumah?" tanya Yamaguchi, dalam perjalanan pulang. Tsukishima berjengit dengan pertanyaan itu.
Termenung sebentar lalu menjawab, "Begitulah."
⏩⏩⏩
Di kamarnya selepas makan malam, Tsukishima berniat mengulas ulang materi pelajaran hari ini. 3 mapel sudah dipelajari, saatnya mapel terakhir. Ia merogoh seisi tasnya, namun tak juga menemukan catatan fisika.
Di benaknya terlintas wajah (name) yang sedang berterimakasih.
"Terimakasih! Sungguh loh, ternyata Tsukishima baik juga! Ketularan Yamaguchi nih pasti~"
Tsukishima menghantamkan wajahnya ke meja, berharap wajah bodoh (name) segera lenyap. Kenyataannya wajah dengan senyuman konyol itu terpampang makin jelas, menolak pergi dari bayangan Tsukishima.
Lagi-lagi ia menggeram, kesal karena belum bisa mendiagnosis sesuatu yang terjadi padanya. Ia tidak tahu darimana asalnya perasaan aneh itu. Saat menyelidiki gejala yang dialami, malah mengacu pada hal tak logis yang di internet disebut Cinta.
Menggelikan, pikir Tsukishima.
Belakangan ini kadang-kadang Tsukishima sulit untuk memejamkan mata, bukan karena ia sakit. Namun karena setiap malam, wajah bodoh (name) berjejalan dalam kepalanya.
Pada saat itulah berbagai pemikiran mengusiknya, membuatnya harus bolak-balik kamar mandi.
Hehe
Ia juga heran, mengapa akhir-akhir ini juga sering bertemu dengan gadis itu. Padahal sebelumnya, saling sapa saja tidak pernah.
'Apa yang dikatakan internet... benar?'
Perlahan, Tsukishima mulai memberi tempat pada perasaan asing itu.
▶️▶️▶️
–naru
KAMU SEDANG MEMBACA
-ˋˏ [HQ!!] ˎˊ₊· ͟͟͞͞➳T.kei [✔]
Fanfiction[Belum revisi] Sembari menekap mata dengan telapak tangan, buliran itu perlahan mengalir, melesat melewati sela-sela jari. Pada akhirnya, semua hanya terasa seperti lelucon pahit bagi Tsukishima Kei. Ada satu hal yang terus Kei sesali, sesuatu yang...