⏺⏺⏺
Perkenalanmu akan cukup singkat.
Namamu (Fullname)—atau kerap disapa (name).
Sikapmu tergantung bagaimana orang lain memandangmu, sebab kamu sendiri tidak pernah peduli pada diri sendiri.
Padahal kamu sangat peduli, dan membiarkan ocehan busuk insan bumi memasuki hatimu.
Kala rambut mu terurai, helaiannya jatuh karena pergerakan yang urakan. Derap langkahmu memenuhi indra pendengaran, namun di acuhkan sebagai bentuk pengabaian terhadap situasi saat ini.
Kamu mendengus. Padahal tadi pagi menyenangkan, bahkan ada kebahagiaan baru.
Namun seketika kamu badmood.
Biasalah, remaja labil. Masa pubertas masih gencar mengambil alih kehendak.
Hampir lupa, kamu melepas sepatu kala memasuki rumah dan menatanya. Meski terbawa emosi, kamu tentu tidak mau dimarahi karena tak menata sepatu dengan rapi.
Sehabis itu kau langsung bersih-bersih dan ganti baju, tak lupa mengambil sebuncah camilan dari kulkas.
Kamu paling benci ketika mendapati pantulan dirimu pada cermin.
Kembali mendengus, menyadari betapa realistisnya kamu itu.
Tubuhmu terbilang ideal, tinggi dan beratmu seimbang. Meski dadamu rata, kamu tidak keberatan. Wajahmu sering dibilang cantik, berterimakasihlah pada genmu untuk yang satu ini.
Kau mengakui, bahwa kamu adalah definisi lain dari kentang.
Iya, yang sering dipakai remaja zaman sekarang untuk merendah. Kamu bukan sekedar merendah, tapi aslinya memang begitu.
Wajahmu tak selalu mulus, kadang jerawatan kalau memasuki masa periode. Hobimu juga rebahan dan makan camilan, seraya menyaksikan drama atau anime dari layar ponsel.
Kepintaranmu juga biasa saja, plus mager adalah hobimu yang kesekian. Tapi kamu tetap belajar keras, supaya bisa merasa berguna di dunia dan membuat orang tuamu merasa tidak sia-sia melahirkanmu.
Kamu punya banyak kekurangan, dan itu bukan hanya kamu yang memiliki. Tapi semua orang. Kekuranganmu bukan untuk dihina, melainkan dipakai untuk tolak ukur sampai mana kamu harus belajar serta memperbaiki diri.
Kamu pernah bilang,
"Nggak ada salahnya jadi orang jelek. Toh, orang good looking juga kentut sama buang air besar. Apalagi pada akhirnya kita semua jadi tulang belulang."
Terdengar klise, tapi tulus, 'kan?
(Fullname), manusia yang overdosis anime dan shoujo romance, berharap lika-liku kehidupan nya mirip dengan apa yang ia baca.
Ya, itu kamu.
⏸⏸⏸
Aku bakal up tiap weekend,
totalnya bakal ada 20 chapter~
Wordsnya bakal dikit"
biar pada ga bosen OwOAh ya aku udh peringatin kalau ini mengandung konten yg sensitif (mental-illness), tolong bijak menyikapi. Mungkin ... akan ada di chap 15-19(?)
-naru
KAMU SEDANG MEMBACA
-ˋˏ [HQ!!] ˎˊ₊· ͟͟͞͞➳T.kei [✔]
Fanfiction[Belum revisi] Sembari menekap mata dengan telapak tangan, buliran itu perlahan mengalir, melesat melewati sela-sela jari. Pada akhirnya, semua hanya terasa seperti lelucon pahit bagi Tsukishima Kei. Ada satu hal yang terus Kei sesali, sesuatu yang...