Tiga

2.4K 383 50
                                    

Yerim mengerutkan wajahnya kecut dan dengan cepat menyambar orange juicenya. Sedangkan Sooyoung malah terbahak setelah keduanya selesai terbatuk.

"Wah ini gila!" Bartender yang masih memperhatikan Yerim dan Sooyoung hanya mampu tertawa melihat keluguan dua wanita di depannya. Padahal bartender itu yakin, usia keduanya sudah di atas legal.

"Enak sekali Rim!" Tangan Sooyoung mengeluarkan dua buah sedotan yang masih bersarang di bibir gelas dan meraih gelas kecil itu sebelum akhirnya menghabiskan sisa minuman dalam sekali tegukan.

"Eonni!" Pekik Yerim yang telat menyadari tindakan nekat Sooyoung. Tawa si bartender malah mengundang pandangan ingin tahu pengunjung lain.

"Wah temanmu sedang stress berat ya?" Tanya si bartender setelah meredakan tawanya.

"Rasanya seperti boom!" Sooyoung menggerakan tangannya bagai ledakan, Yerim yang melihatnya hanya meringis.

"Dia tak akan mabuk-kan?" Yerim menolehkan kepalanya pada si bartender.

"Untuk orang yang baru pertama kali minum, temanmu hehat karena tak langsung tewas." Yerim malah mendelik marah mendengar jawaban si bartender.

Si bartender mengangkat tangannya, "Bukan salahku. Nona ini sendiri yang meminta dibuatkan minuman pereda stress."

"Eonni, ayo kita pulang aja." Yerim menyentuh lengan Sooyoung, menyadarkan wanita didepannya itu dari lamunan.

"Kurasa yang kau berikan susu coklat. Kenapa aku tak mabuk? Kenapa aku masih mengingat si brengsek itu?!" Sooyoung menunjukkan telunjuknya nyalang ke arah bartender.

"Hai." Belum juga menjawab, 2 orang pria asing datang mengelilingi Yerim dan Sooyoung.

"Ku dengar kau butuh pereda, mau kuberikan? Ini gratis." Sooyoung menengok penuh minat pada pria di samping kanannya.

"Jangan mengacau bung, dia datang bukan untuk itu." Si bartender menyela, pandangannya terlihat tak suka.

"Hey santai, apa hubungannya denganmu?" Pria asing itu malah mendudukan dirinya di bangku sebelah Sooyoung.

"Aku punya barang bagus." Yerim berusaha menarik atensi Sooyoung. "Eonni." Yerim menarik lengan Sooyoung yang langsung dihempaskan.

"Bukankah sudah kubilang tujuan mereka bukan itu. Perlu ku panggilkan penjaga?" Si bartender menahan tangan pria asing itu yang terlihat bergerak kearah kepala Sooyoung.

"Hei." Yeri menoleh kaget saat pinggangnya dirangkul dari belakang, dirinya lupa jika masih ada satu pria asing disampingnya.

"Jangan sentuh aku." Geram Yerim.

"Lepaskan mereka. Kalau kalian masih memaksa, penjaga disana akan mengusir kalian!" Si bartender masih berusaha menahan lengan Pria yang berniat kurang ajar pada Sooyoung.

"Eonni ayo pulang." Yerim berdiri dari bangku berusaha menarik Sooyoung berdiri. Tapi belum juga terjadi, Yerim malah jatuh terduduk dengan tiba-tiba.

"Brengsek! Apa yang kau masukan keminumannya!" Si bartender melompat tinggi menyebrangi meja dengan heroiknya, menahan wajah Yerim yang hampir menabrak lantai.

"Ohh Rim! Yerim!" Sooyoung ikut berjongkok diantara kesadarannya.

"Hey aku tak memberikan dia apa-a"

Bugh.

Belum juga menyelesaikan kalimatnya, pria asing yang sebelumnya menggoda Yerim jatuh tersungkur.

end | Better RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang