Delapan belas

1.7K 266 36
                                    

Jungkook berdiri dengan tangan bersedekap di atas dadanya. Memperhatikan kamar miliknya yang sedikit berantakan dengan pandangan datar. Sedangkan di belakangnya Leo dan Virgo hanya mampu berdiri kaku.

Leo menggerakan telunjuknya kearah telinga, mengizinkan siapa saja yang berniat berkomunikasi dengannya. Berusaha menahan raut wajahnya saat mendengar informasi yang dijelaskan entah siapa. Leo mengintrupsi kegiatan Jungkook dengan sopan.

"Pak, Nona Sooyoung termasuk dalam rencana ini." Informasi yang disampaikan Leo berhasil membuat Jungkook memutar tubuhnya. "Tuan Namjoon berusaha menghubungi anda." Lanjut Leo. Kali ini Virgo menyodorkan ponsel miliknya pada Jungkook.

Melihat nama Namjoon diatas layar, Jungkook kembali berbalik badan dan menempelkan ponsel Virgo pada telinganya.

"Jeon, tolong jangan menyentuh Sooyoung." Kalimat pembuka yang Namjoon lontarkan tak membuat raut wajah datar Jungkook berubah. "Sooyoung berhasil mengelabui anak buahku. Aku yakin Sooyoung tak bekerja sendirian." Sambung Namjoon karena Jungkook tak memberikan respon apapun.

"Dimana istriku?"

"Orangku sedang melacaknya, Sooyoung meninggalkan ponselnya disini. Semua barangnya ditinggalkan. Bahkan dompetnya juga ditinggal. Aku memerintahkan anak buahku untuk memeriksa rumah orang tuanya." Jelas Namjoon, suaranya kaku karena berharap cemas pada tanggapan Jungkook.
"Aku akan meminta bantuan Taehyung." Namjoon kembali meyakinkan.

"Jeon, tolong. Kau tau Sooyoung segalanya bagiku." Suara yang sebelumnya terdengar kaku berubah menjadi lirihan gerir. "Tolong, jangan lukai Sooyoung."

Tanpa membalas kalimat panjang Namjoon, Jungkook mengembalikan ponsel pada pemiliknya.

"Mereka menggunakan jet pribadi Pak, tujuannya belum terkonfirmasi. Tapi dapat dipastikan hanya satu jet yang lepas landas beberapa menit lalu." Leo kembali melaporkan informasi yang didapatkannya.

"Siapkan helikopter." Perintah Jungkook, lalu langkahnya dengan santai masuk kedalam walk in closet. Bajunya sedikit basah.

Dirinya sedang berada di lokasi dengan Leo, Virgo dan beberapa anak buahnya saat alarm di ponselnya berbunyi nyaring. Dengan gerakan tanggap terlatih, Jungkook mengecek cctv yang terhubung pada ponselnya. Tapi ternyata ia tak mampu berkutik selama beberapa detik melihat apa yang tersaji di layar ponselnya, kepanikan menguasainya, berlari kencang kearah mobil yang terparkir agak jauh dari lokasinya, Jungkook mengendarai mobilnya sendiri saat berhasil masuk kedalamnya. Terus mengumpat dan menghubungi orangnya yang berada di tempat lain. Sambil menyetir, tangannya mengeser-geser layar. Melihat seluruh cctv yang terpasang, memantau keadaan kacau yang terjadi dirumahnya.
Secepat ia mengendarai mobilnya, secepat itu pula orang-orang itu membawa istrinya. Dalam keadaan tak sadar, membuatnya semakin berang.

Jungkook kini berdiri di depan cermin besar yang merefleksikan keseluruhan dirinya. Memakai baju yang berbeda dengan sebelumnya, Jungkook membetulkan ujung jaket kulit yang dikenakannya. Awalnya ia mengira keributan hari ini karena tikus-tikus yang menganggunya, tapi ternyata keributan ini dilakukan sebagai ajang melarikan diri. Jungkook cukup merasa takjud dengan Sooyoung ataupun Yerim dalam memilih waktu yang tepat untuk melarikan diri. Saat semua orang sibuk dengan scandal yang muncul, mereka lengah. Bahkan dengan amat menyesal Jungkookpun mengakui dirinya lengah.

Melangkah keluar dari ruang pakaiannya, Jungkook menoleh singkat kearah tv yang masih menyala. Ia sempat memeriksa cctv dan melihat Yerim yang asik menonton tv sebelum keributan ini terjadi.

"Tujuannya sudah terkonfirmasi Pak. Tongyeong-si. Helikopter Bapak sudah siap." Selesai melapor, Leo dan Virgo mengikuti langkah Jungkook.

Langkah segerombolan pria itu melewati beberapa tubuh yang bergeletakan dilantai, berubah dari posisi awal yang sebelumnya hanya berbaring tak sadarkan diri. Kini kedelapan tubuh itu terbujur berlumuran darah. Orang-orang yang menjaga gerbang utama dan pintu rumahnya di habisi dalam sekejap oleh Jungkook.

end | Better RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang