Lima

2.4K 383 88
                                    

Jungkook menggebrak mejanya kencang saat mendengar penuturan Leo. "Ikuti dia, jangan sampai fotonya menyebar." Geram Jungkook, lagi-lagi gadis kecilnya itu membuatnya marah, bagaimana bisa orang-orangnya terlambat mengetahui?

Virgo menghampiri Jungkook dengan ipad ditangannya, menyerahkannya pada Jungkook yang masih saja memandanginya tajam dan lurus.

Rahangnya mengetat saat matanya melihat foto yang terpampang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rahangnya mengetat saat matanya melihat foto yang terpampang.

Saat telunjuknya menggesernya ke arah kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat telunjuknya menggesernya ke arah kiri. Naas bagi si Ipad karna menghantam pintu dengan kencang.

"Suruh mereka menghapus foto itu." Jungkook melangkah geram meninggalkan ruangannya, Leo dan Virgo dengan cepat mengikuti.

"Tambah orang untuk mengikuti Yerim. Dia ingin bermain-main denganku."

Sampai di depan lift, debuman kencang dan berulang-ulang lalu terdengar. Itu semua karena Jungkook yang menendang pintu kotak besi dengan tenaga yang tak main-main.

"Tampak kan seperti dia memang diikuti. Buat sejelas mungkin." Ujarnya setelah puas menyalurkan kemarahannya.

Virgo mengangguk kaku, menekan alat komunikasi di telinganya. Sedangkan Leo menekan tombol lift yang langsung terbuka. Jungkook masuk lebih dulu, diikuti Virgo juga Leo.

"Bagaimana rumahku?" Jungkook menyandarkan tubuhnya pada dinding lift, rahangnya kembali mengetat mengingat bagaimana isi laporan Seulgi siang tadi. Orangnya terlambat menemukan keberadaan Yerim, yang menyebabkan hal seperti ini terjadi. Entah sudah berapa ribu orang yang melihat gadisnya dalam keadaan seperti itu.

Bukan lagi kakinya yang menghantam kotak besi, kini berganti dengan kepalan tangannya. Jungkook menyalurkan amarahnya yang tersulut tajam berulang kali, menghantam dinding besi itu bagai samsak tinju sambil terus menggeram kasar.

Ting.

Pintu lift yang terbuka menghentikannya, dengan cepat langkahnya dibawa menuju mobil yang sudah menunggunya di lobby.

"Nyonya baru saja naik ke dalam bus." Virgo kembali melaporkan.

"Berapa orang yang ada disana?"

end | Better RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang