Sepuluh

2.3K 326 35
                                    

Suga dan Jungkook duduk di sofa single yang saling berhadapan, sedangkan Jennie dan Kai duduk berdampingan di sofa yang bisa memuat 3 orang. Kai dan Jennie hanya terduduk kaku karena merasakan atmosfer tegang di dalam ruang kerja yang mereka tempati ini. Sejak 5 menit lalu, tak ada satupun dari mereka berempat yang berbicara. Jungkook yang sibuk dengan ponselnya, Jennie dan Kai yang hanya terdiam, sampai akhirnya Suga menutup berkas yang sejak tadi memang dibaca olehnya.

"Kau jelas tau ini konsekuensi dari kejadian 4 tahun lalu." Buka Suga, Jungkook menatap diam Suga yang kini menegakkan posisi duduknya.

"Mengaburkan ingatan Yerim dengan terapi yang kau pilih akan membuat Yerim lebih rentan Jeon, ditambah obat-obatan penunjang yang saat itu diberikan. Saat ada tekanan, Yerim akan lebih mudah terguncang. Ingatan-ingatannya akan muncul tanpa bisa diprediksi. Selama ini ingatan itu terkubur karena dia tak merasa tertekan atau takut yang mendominasi pikirannya."

"Namjoon melapor padaku, kau mau memberikan terapi lagi untuk Yerim. Jika benar, kau emang bajingan brengsek yang tak tau diri Jungkook." Jennie menahan nafas ditempatnya. Mendengar bagaimana Suga dengan santainya memaki Jungkook dengan suara yang tak kalah datarnya.

"Bawa dia ke rumah sakit. Kita lakukan CT Scan secara menyeluruh." Perintah Suga yang dibalas tatapan tajam Jungkook.

"Aku akan membawa peralatannya kesini." Suga mendengus sinis saat mendengar keputusan Jungkook.

"Terserah." Suga berdiri dari duduknya, melempar berkas milik Yerim yang sejak tadi ia letakkan di pahanya pada Kai. "Pelajari berkas itu." Kai mengangguk patuh saat tangannya dengan tanggap menangkap lemparan Suga.

"Selamat atas pernikahanmu btw, aku sibuk sekali belakang ini." Ujar Jennie saat Suga sudah sepenuhnya keluar dari ruangan. "Aku permisi kalo begitu." Jennie ikut bangkit dari duduknya, Kai mengabaikan pamitan Jennie karena kini dirinya sedang fokus mencerna informasi medis yang berada ditangannya.

Berselang 1 detik Jennie keluar dari ruangan, Virgo dan Leo menggantikannya masuk. Membungkuk hormat pada Jungkook.

"Bawa peralatan yang dibutuhkan untuk CT Scan. Selesaikan sore ini, taruh di ruang bawah dekat ruanganku. Dan ganti cctvku yang rusak." Keduanya mengangguk, Leo yang beranjak dari posisinya sedangkan Virgo tetap diam ditempatnya.

"Jeon. Kurasa lebih baik bawa dia kerumah sakit." Mengabaikan tatapan tak suka Jungkook, Kai meneruskan apa yang ingin diucapkannya. "Efek jangka panjangnya mulai muncul Jeon. Kita tau case terburuknya akan seperti apa." Menyelesaikan kalimatnya, Kai berdiri dan berpamitan keluar dari ruang kerja milik Jungkook.

"Pak." Ucap Virgo kaku. "Tuan Namjoon menanyakan kondisi Nyonya." Lapornya. Jungkook hanya mengibaskan tangannya geram. Mengusir anak buahnya itu pergi. Virgo kemudian dengan patuh meninggalkan Jungkook sendirian didalam ruangannya.

* * *

"Hai!" Jennie masuk kedalam kamar utama, dirinya melihat Suga yang terlihat berdiri bersedekap memandangi Yerim yang juga balas memandang Suga penuh tanya.

"Ini Dokter utamamu, Dokter Suga." Yerim menyerngit dalam saat nama yang terlontar dari mulut Jennie terasa familiar di telinganya. Tetapi Yerim menyerah saat menit kedua, dirinya tak menemukan ingatan tentang nama itu.

"Bisa antar aku pulang? Aku harus menemui Sooyoung eonni. Dan harusnya saat ini aku sedang pemotretan. Kenapa aku bisa disini?" Jennie mendekati Yerim, mendudukan bokongnya di pinggir ranjang.

"Sebelum itu, apa kau udah merasa sehat? Kau baru pulang dari perawatan rumah sakit beberapa hari lalu loh." Jennie bertanya lembut pada Yerim yang sudah memindahkan fokusnya dari Suga.

end | Better RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang