Lima belas

1.7K 265 21
                                    

Pelayan wanita berwajah cantik tapi datar itu-Jung Chaeyeon mempersilahkan Yerim dan Sooyoung untuk makan siang. Jennie pulang lebih dulu karena Kai menjemputnya beberapa saat lalu.

"Ini untuk kita?" Sooyoung memandang Yerim ragu, di pandanginya Yerim yang menganggukan kepala.

"Kita berdua?" Tanyanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita berdua?" Tanyanya lagi. "Hidup sendiri membuatku aneh melihat dish makanan lengkap." Keluh Sooyoung. Matanya kembali mengabsen makanan yang tersaji dihadapannya.

"Rim tteokbokki yang aku bawa tadi?" Tanya Sooyoung, Yerim menjawab dengan ahh panjang ditambah senyuman yang kelewat senang. "Aku siapkan dulu. Sepertinya di pindahkan ke dapur." Sooyoung mengangguk.

Yerim melangkah kakinya memasuki dapur, disana hanya ada satu pelayan paruh baya yang terlihat sedang membersihkan peralatan memasak.

"Bibi..." pelayan itu menengok kaget, sontak membungkuk hormat saat tau yang memanggilnya ialah Yerim. "Ya Nyonya? Nyonya membutuhkan sesuatu?"

"Aku sedang mencari kresek hitam yang tadi kuletakkan di meja makan, apa bibi melihatnya?" Si pelayan bergerak gesit mengambil kresek didekat kompor. Menyerahkannya pada Yerim. "Boleh beritahu aku dimana letak piring?" Si pelayan kembali bergerak mengambilkan apa yang dibutuhkan Yerim.

"Maaf merepotkan, terima kasih. Tapi bibi hanya perlu memberi tahuku letaknya." Membungkukkan juga badannya singkat, Yerim berlalu dengan piring dan kresek hitam ditangannya.

"Aku taukan kesukaanmu?" Bangga Sooyoung saat melihat wajah Yerim yang berseri-seri. "Eonni memang yang terbaik." Seru Yerim.

"Ayo makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo makan. Ingat Yerim, kau harus makan nasinya juga!" Ujar Sooyoung saat Yerim sibuk menyuapkan tteokbokki ke dalam mulutnya.

"Jadi bagaimana rencananya?" Sooyoung bertanya dengan suara amat pelan, di samarkan dengan kunyahan di mulutnya. Dibantu dengan posisi duduk mereka yang bersebelahan, Sooyoung tak perlu melirik kearah Yerim.

"Aku sudah memeriksa cctv di kamar yang kutempati. Jumlahnya 6." Balas Yerim, tangannya masih sibuk menyumpit kue beras berwarna merah menyala itu. "Di kamar mandi dan ruang baju belum aku periksa. Aku takut ketahuan." Sama seperti Sooyoung, saat menjawab Yerim juga mengunyah guna menyamarkan ucapannya.

end | Better RunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang