12

12.8K 1.2K 44
                                    

Banyak Typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak Typo

Setelah pesanan mereka datang, ayah dan anak itu langsung menikmati makan siangnya setelahnya Jaehyun yang kembali bekerja dan Mark yang mewarnai buku gambarnya dengan mencontoh pada tutorial yang diputar dia ponsel ayahnya

Berbeda dengan Tya yang baru keluar dari kamar mandi setelah berusaha mengeluarkan isi perutnya namun nihil yang ada hanya cairan bening.

Sepanjang jalan menuju ruangannya Tya ditatap aneh oleh karyawan kantor dan banyak yang terang-terangan menggosipi Tya perihal kejadian di lift tadi dan yang tiba-tiba membawa anak kecil ke kantor

Tya terduduk lesu dikursinya, tak berselang lam telfon kantornya berdering

"Keruangan saya sekarang"  setelah itu sambungan terputus

Tya mengela nafas, dan beranjak menuju ruangan Jaehyun

Tya masuk kedalam ruangan Jaehyun, Mark yang menyadari eksistensi ibunya langsung keliatan takut, hati Tya teriris melihat anaknya yang ketakutan padanya, Tya menyesal telah membentak-bentak Mark tadi sampai anak itu menangis tapi Tya tidak bisa menahan amarahnya tadi sampai berimbas pada Mark

"Kunci pintunya, tirai kacanya juga" perintah Jaehyun, Tya langsung melakukannya dia tau Jaehyun tidak akan membiarkan masalah begitu saja

Setelahnya Tya langsung duduk disofa ruangan Jaehyun menyandarkan kepalanya pada punggung sofa dan memejamkan matanya sejenak tiba-tiba saja dia pusing

Mark masih memandang ibunya takut dan seperti meminta pertolongan pada ayahnya

Jaehyun beranjak dari kursi kerjanya dan ikut bergabung disofa lebih tepatnya duduk disamping Tya, memeluk Tya dan mengusap-usap punggung Tya, Jaehyun tau
Tya hanya perlu ditenangkan dan diajak bicara pelan-pelan.

"Sayang jangan begitu sama si mas, lihat dia ketakutan pas ngeliat kamu" ucap Jaehyun pelan, Tya hanya diam masih memejamkan matanya

"Kamu kalo marah sama aku cukup ke aku aja yang, jangan bawa-bawa anak kasihan dia masih kecil dia belum paham, kamu bisa ngerusak mental dia kalo sampe nyenggak-nyenggak kek tadi kamu tau sendiri dia gapernah diperlakukan seperti itu dia pasti kaget dibentak-bentak sama mamahnya" jelas Jaehyun

"Kamu kenapa hm? Gabiasanya begini, biasanya kamu lebih santai, masalah Kay aku bisa urus itu dan soal jemput Mark aku bisa jelasin, aku kejebak wartawan kalo aku nekat keluar mereka pasti ngikutin sampe sekolah, aku gamau bawa-bawa Mark kemasalah ini" Tya mengangguk dipelukan Jaehyun dia sadar dia sudah kelewatan pada Mark

Tya melepas pelukannya dari Jaehyun dan beranjak mendekati Mark, merasa ibunya mendekat Mark langsung menatap ayahnya meminta pertolongan, hati Jaehyun pedih melihat hubungan anaknya dan Tya seperti ini.

"Mas, maafin mamah yah tadi mamah marah-marah sama mas, mamah janji gak bakal bentak-bentak mas lagi, tapi mas harus janji juga kalo mama ngomong itu disautin nak, kan mas udah gede udah mau punya adek tapi mamah nanya mas diem aja nanti adeknya nyontoh masnya gimana?" Tya memegang tangan Mark sayang

Hey EX! 1.0  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang