38

10.3K 910 55
                                    






Typo

"Jae, kamu serius?" Tanya Tya kaget sambil membalikkan badannya menghadap Jaehyun

"Enggaklah, yakali minggu depan. Nikah juga perlu persiapan keles"

Rasanya Tya ingin sekali memukul wajah Jaehyun.

Jaehyun membalikkan lagi badan Tya pada posisi semula

"Seneng gak?"

"Enggak"

"Gigit nih?"

"Bacot"

"Kok balik galak lagi sih kemarin-kemarin jinak padahal"

"Diem lo"

"Sayang..." rengek Jaehyun sambil menggoyang-goyangkan badan Tya

"Gausah sayang-sayang lo bukan pacar gue"

Skakmat

"Maaf, tapi kan kamu calon istriku"

"Gak bilang tuh gue mau nikah sama lo, gue udah ada calon sendiri btw dikenalin sama ayah tadi, mana ganteng, kaya, baik, dan yang paling penting setia gak tukang selingkuh dan gak fuckboy"

"Gausah ngadi-ngadi, tau dari mana lo dia bukan tukang selingkuh?" Tanya Jaehyun

"Orang gue udah kenal lama sama orangnya, ayah gak salah pilih ternyata percuma gue nangis-nangis tadi sore, kalo tau modelannya kayak dia mah ngapain repot-repot, pokoknya lo jauhlah ketinggalan dibelakang dari calon yang dipilih ayah" bohong Tya, iya Tya bohong ayahnya saja pergi ke luar kota sejam yang lalu.

"Siapa Ty?" Tanya Jaehyun serius

"Gaperlu tau"

Jaehyun langsung mengeratkan pelukannya pada Tya, menenggelamkan wajahnya diceruk leher Tya.

"Kok kamu tega sih?" Tanya Jaehyun dengan nada sendu, Tya ingin sekali tertawa kencang.

"Tega apanya sih?, lo kali yang tega sama gue"

"Maaf" lirih Jaehyun

"Maaf mulu gak kenyang"

"Kan udah aku bikin kenyang sembilan bulan"

Tya mendengus "Siapa tadi yang ditelfon?" Tanya Tya

"Joy"

"Kok bisa hp lo sama dia?"

"Gatau anak gasopan tuh megang-megang barang orang"

"Jelasin"

"Besoklah, capek. Bobo sini boleh yah"

"Gak boleh, nanti ayah marah"

"Gadak orangnya juga"

Tya melepas pelukan Jaehyun lalu masuk kedalam kamar mandi, Jaehyun langsung membaringkan badannya dikasur Tya

"Siapa yah calonnya?" Gumam Jaehyun sambil menatap langit-langit kamar Tya kemudian matanya tertutup





Tya keluar dari kamar mandi

"Minum susunya ntar keburu dingin" perintah Jaehyun

Tya mengangguk lalu meminum susunya sampai habis

"Gaenak, besok aku mau rasa coklat"

Jaehyun hanya mengangguk sambil memandangi Tya yang kini sedang merapikan meja riasnya.

Sesaat Jaehyun berfikir, boleh tidak dia membawa Tya ke Kanada saja agar tidak jadi menikah? Jujur Jaehyun belum siap untuk dihadapkan pada sebuah bahtera rumah tangga. Sangat tidak tau diri.

Tya yang melihat Jaehyun melamun dari kaca riasnya menghampiri Jaehyun

"Jae" panggil Tya sambil menyentuh lengan Jehyun.

"Aku belum siap Tya" gumam Jaehyun tanpa melihat kearah Tya, bahkan tanpa sadar ucapannya melukai hati Tya. Wanita itu paham betul maksud ucapan laki-laki disebelahnya.

Tya tersenyum kecut "Jangan dipaksain, kalo kamu gak siap mending gak usah Jae, gak akan ada yang berhasil kalo semuanya terpaksa. Don't worry, if you're not ready, I'll find a replacement or" Tya menjeda ucapannya



"I'll kill him?" Ucap Tya dengan nada pelan

Plak!

Panas menyengat pipi kiri Tya, Jaehyun baru saja menamparnya. Tapi bukan pipinya yang sakit, melainkan hatinya.

Tya menyentuh pipi kirinya lalu tersenyum "Menurut kamu boleh gak kamu ngomong kayak gitu?" Tanya Tya lalu memandang wajah Jaehyun, air mata mulai membasahi pipinya

"Kamu gak berhak Jaehyun, jangan semena-mena. Hidupku bukan milik kamu, kalo kamu gak siap kita bunuh dia, dia gak perlu lahir karna kedua orangtuanya bahkan tidak menginginkan keberadaanya, bukan cuma kamu yang gak siap, aku! Bahkan aku jijik sama keberadaan anak sial ini dalam perutku!"

Tya mengusap air matanya "Setelah dia hilang masalah akan selesai, kita bisa akhiri semuanya seperti yang kamu minta di hari lalu, kita bisa jalan masing-masing, kita bisa hidup seperti biasa, bahkan kita juga bisa hidup selayaknya gak saling kenal, Bereskan?"

Jaehyun terdiam mendengar ucapan Tya, sepeti bukan wanita itu, Tya berbicara layaknya wanita iblis.

Tya terkekeh lagi "Jahat, egois, bajingan, brengsek, biadap apa lagi yang cocok buat kamu? Kamu pikir dengan ngelakuin kayak gini aku? Hidupku? Jadi punya kamu? Kamu gak lebih dari bajingan gak tau malu! Aku terlalu baik buat laki-laki brengsek kayak kamu!"

"Kamu tau gak penyesalan terbesar dalam hidupku?" Tanya Tya sambil memandang Jaehyun lekat lalu mendekatkan wajahnya pada lelaki itu

"Mengenal dan mencintai kamu"








"HAH!"

"Jae? Kenapa?" Tanya Tya, Jaehyun meneguk ludahnya kasar lalu bangkit dari baringannya, memandang Tya yang sedang memasang wajah bingung sambil memegang gelas berisi susu coklat, seperdetik Jaehyun menghela nafas lega karna warna susu yang Tya pegang.

Jaehyun mengusap wajahnya kasar, lelaki itu bernafas lega, dia hanya bermimpi. Secepat itu dan semenyeramkan itu, Jaehyun bahkan sudah mengklaim bahwa mimpinya itu adalah mimpi paling buruk selama 23 tahun hidupnya. Jaehyun tidak bisa membayangkan jika mimpinya itu nyata.

"Kamu kenapa? Bangun-bangun langsung begitu?" Tanya Tya lalu duduk disamping Jaehyun sambil menyeka keringat dipelipis Jaehyun dengan punggung tangannya.

Jaehyun memandang wajah Tya, lebih tepatnya pipi kiri wanita itu, rasanya sangat nyata ketika dia menampar pipi Tya dimimpinya tadi.

Melihat pipi wanita itu baik-baik aja, Jaehyun langsung memeluk Tya erat dan mengusap rambut wanita itu.

Tya bingung namun tangannya terulur membalas pelukan Jaehyun

"Tya kamu gak pernah nganggap anak kita anak sial kan?" Tanya Jaehyun, Tya menggeleng

"Kamu gak jijik kan dia ada dalam perut kamu?" Lagi Tya menggeleng, pertanyaan Jaehyun sangat aneh membuat Tya semakin kebingungan.



"Tya aku siap, aku siap nikahin kamu"






TBC

Hey EX! 1.0  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang