17. Ajakan

206 36 21
                                    

Satomi's POV

"Sudah pernah ku bilang kan, jangan jadi orang yang selalu saja positif, ada saatnya kau harus curiga tentang sesuatu" kataku pada Nanamori yang terduduk di sofa sambil menunduk lesu

"Hal yang mirip sudah berkali-kali terjadi dan kau masih saja seperti ini" kataku sambil memijit pelipis kanan ku sendiri karena sudah pusing dengan sikap Nanamori yang terlalu mudah percaya dengan orang juga selalu positif terhadap semua hal

"Aku tau itu salah ku" kata Nanamori dengan suara yang terdengar 'pecah' sambil memalingkan wajahnya kesamping dan air mata mengalir dari matanya yang tertutup oleh rambutnya

"Satomi-Kun, sudahlah, kau sudah memarahi Naa-Kun selama lebih dari 15 menit" kata Riinu menarik ujung baju ku dengan wajah yang sedih, aku menghela nafas panjang dan mengusap-usap kepala Riinu

"Naa-Kun, Gomen'ne..." kata ku duduk di sebelah Nanamori dan memeluknya, aku dapat merasa tubuhnya sedikit gemetaran juga air mata yang jatuh dari matanya ke tangan ku

"Ayo kita istirahat dulu malam ini dan memikirkan cara menyelamatkan Jel-Kun besok" kata ku mengusap air mata Nanamori, Nanamori hanya mengangguk lemas dan mulai berjalan ke kamarnya

"Kalian juga ayo istirahat, pasti lelah kan?" Kata ku menyuruh ketiga orang warna-warni ini, ketika mereka bertiga sudah naik aku berjalan keluar rumah dan pergi ke tempat favorit ku untuk menenangkan diri, yaitu atap rumah

"Hmm, pohon yang termakan hujan cairan asam waktu itu masih saja ada" kata ku melihat pohon yang terlihat seperti dimakani oleh hama atau parasit padahal aslinya terkena cairan asam dari hujan asam saat itu

"Hah... Kakak ku itu memang tidak pernah belajar dari kesalahannya yang sebenarnya baik itu" kata ku melihat bintang-bintang dilangit yang menghiasi gelapnya langit malam

"Dasar, dari kita dulu selalu saja positif setiap saat..." Aku hanya terkekeh mengingat momen-momen berbahaya dimana itu semua sering kali karena sikap Nanamori yang terlalu mudah percaya dengan orang dan juga terlalu positif bahwa semuanya akan baik-baik saja

Tiba-tiba aku mendengar suara seperti jendela yang terbuka, aku menoleh ke belakang dan melihat Nanamori yang berjalan ke sebelahku

"Engga bisa tidur?" Tanya ku dan dibalas anggukan olehnya

"Satomi-Kun, apa kau benar-benar yakin untuk merahasiakan hubungan kita?" Tanya Nanamori pada ku

"Biarkan saja mereka tidak tau, kita rahasiakan saja hubungan kakak adik kita" kata ku sambil mengangkat tangan ku ke arah seperti menangkap salah satu bintang itu

"Jadi ingat waktu Okaa-San dan Otou-San pergi ke panti asuhan karena aku maksa buat minta adik" kata Nanamori sambil menggaruk pipinya dan menatap ke arah bintang-bintang di langit

"Anak-anak yang lain mencoba sebisa mungkin buat deket sama aku, cuma Satomi-Kun yang diem di pojok sendirian" aku yang jadi ikut mengingat saat itu pun hanya tertawa kecil

"Pas ku datengin Satomi-Kun malah menjauh kayak aku tuh orang jahat, makan waktu hampir 2 jam cuma buat bisa ngobrol sama Satomi-Kun www" aku pun ikut tertawa ketika mendengar Nanamori tertawa

"Aku jadi kangen pas Satomi-Kun masih manggil make 'Mori-Nii'" kata Nanamori menyenderkan kepalanya di bahu ku, tangannya juga menggenggam tangan kanan ku

"Mori-Nii harus tidur sekarang www" kata ku sengaja menggunakan panggilan itu sambil bernostalgia mengingat masa lalu

"Langsung deh dipake panggilannya ww, Satomi-Kun juga tidur, jangan main di atap terus, udara malam tuh dingin, nanti masuk angin" kata Nanamori membalas ku sambil mengusap-usap kepalaku hingga rambut ku berantakan

RPG World! [ Sutopuri ] ❖Completed❖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang