"Coro-Nii sama Akane-San masih lama ya ngobrolnya" kata Riinu sambil menggembungkan pipinya kesal karena sudah 3 jam kakaknya dan kakak ku mengobrol di satu ruangan yang pribadi, tidak boleh dimasuki siapapun, bahkan pemilik 'rumah' itu sendiri
Memang dari luar hanya terlihat seperti tumpukan batu besar dan didalamnya terdapat tempat menaung layaknya sebuah gua, tapi ternyata itu hanya kamuflase yang dibuat oleh sihir Sakata
Aku juga masih bingung kenapa Sakata menguasai banyak sekali sihir yang berhubungan dengan bersembunyi, dia selalu bilang itu dia pelajari dari kakeknya yang juga seorang Summoner menandakan itu hanya sihir yang dipakai Summoner, tapi kenapa Riinu tidak mengetahui satu pun sihir bersembunyi milik Sakata
Apa mungkin...
"Riinu-Kun" panggil ku tanpa menoleh padanya, Riinu pun 'mendehem' membalas ku
"Kau yatim piatu sejak umur berapa tahun?" Tanya ku tetap tanpa menatap Riinu, tidak ada respon sama sekali, helaan nafas, kalimat, bentakan, tidak ada sama sekali dari Riinu seakan dia berubah menjadi patung
"Sejak umur berapa kau menjadi adik angkat Colon?" Tanya ku lagi tapi kali ini akhirnya menoleh pada Riinu, dia hanya berdiri sambil menutupi wajahnya dengan tubuh yang gemetaran
"Eh Riinu-Kun???" Tanya Colon yang baru datang, ternyata dia baru menyelesaikan obrolannya dengan Akane, Colon langsung mendatangi Riinu dan memeluknya erat sambil menatap ku dengan tatapan yang menghakimi bahwa aku membuat Riinu seperti itu
Entah kenapa... Aku tidak merasakan perasaan apa-apa.... Tidak ada rasa iba, tidak ada rasa kasihan, tidak ada apa-apa, seperti bagian dari tubuh ku yang mengandung bermacam-macam ekspresi dan perasaan hilang tidak bersisa
"Tidak usah menatap ku begitu, aku hanya bertanya sejak kapan Riinu-Kun menjadi yatim piatu" kata ku yang mulai menyibukkan diri sendiri dengan memainkan rambut Mafumafu yang sedang tertidur di sofa, baru tadi pagi Sakata kembali kesana bersama Satomi dan Shima untuk menjemput kedua keponakan ku ini
Tiba-tiba pipi ku ditampar dengan sangat kencang membuat suara yang sepertinya bisa didengar oleh semua orang
"Nande..." Tanya ku sambil mengusap pipi yang sepertinya sudah memar itu juga sambil melihat ke arah Colon
"Aku kan sudah pernah bilang untuk tidak bertanya hal yang berhubungan dengan orang tua Riinu-Kun!!" Bentak Colon sambil mengarahkan ujung salah satu anak panahnya pada ku
"Aku cuma bertanya, tidak lebih..." Balas ku dengan santai dan mengelus-elus kepala Mafumafu dan Soraru membuat mereka agar kembali tidur dengan nyaman
"Kau kan sudah janji!!!" Bentak Colon lagi sambil menendang kaki ku sangat kencang kembali membuat suara, rasanya tidak sakit sama sekali
"Colon-Chan!! Kau ini kenapa?!" Tanya Satomi mendatangi Colon dan menahan tangan Colon yang hampir menusuk ku dengan anak panahnya
"Tch!" Decih Colon kemudian menarik Riinu ke suatu tempat bersamanya, saat Riinu ditarik tangannya, aku dapat melihat dia sedang menangis ketakutan
"Jel-Kun, pipi mu tidak apa-apa?" Tanya Satomi duduk di sebelah ku dan meletakan tangannya di pundak ku
"Hmm" balas ku singkat, aku melirik ke arah Satomi dan melihat ekspresinya yang sangat kebingungan, apa yang salah pada ku? Kenapa aku tidak bisa merasakan perasaan apa-apa, semuanya terasa kosong
"Naa-Kun!!" Panggil Satomi sambil berjalan ke suatu tempat meninggalkan ku bersama Mafumafu dan Soraru yang masih tertidur lelap
.
..
...
....
....."Nee Jel-Kun, kau kenapa..?" Tanya Nanamori yang baru datang dan duduk di sebelah ku, dia juga meletakan tangannya di pundak ku
"Aku tidak apa-apa" jawab ku singkat, aku dapat merasa genggaman tangan Nanamori sedikit melemas, kurasa dia kebingungan seperti Satomi tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
RPG World! [ Sutopuri ] ❖Completed❖
Fantasía"aku...tidak ingat apa-apa..." Terbangun dengan keadaan tidak mengingat apa pun, seorang pemuda berambut orange dengan sepasang mata hijau emerald kebingungan akan banyak hal, dimanakah dia? Terlebih lagi, siapakah dia? ~~~~~~ Sebagian besar cerita...