"AKHH!!" Sebuah pedang menembus tubuhku membuat ku memuntahkan darah untuk kesekian kalinya, orang yang menusuk ku tidak lain dan tidak bukan merupakan Nanamori
"Jel-Kun, hontouni gomenasai..." Kata Akane sambil menangis mendekati ku dan menyembuhkan luka ku juga memeluk ku yang sedang terikat di sebuah kursi, tubuh ku sangat lemas dan sakit
"Kau yang memilih cara kasar, padahal aku bisa tinggal menggunakan cara mudah untuk mendapat darah mu" kata seorang perempuan yang kata Akane merupakan ibu ku, ku pikir dia sudah mati, tapi ternyata Akane lah yang memalsukan cerita kematiannya pada ku
"Hmm... Mungkin beberapa kali lagi, aku butuh darah mu lebih banyak dari ini untuk membuat potion yang tepat" katanya dan sekali lagi pedang yang ada di genggaman Nanamori menembus tubuh ku membuat ku sekali lagi memuntahkan darah lebih banyak dari yang sebelum-sebelumnya
"Kaa-San!! Kasihan Jel-Kun!! Dia sudah di tusuk 7 kali!!" Kata Akane sambil menyembuhkan luka ku lagi kemudian berdiri di depan ku menghalangi Nanamori yang sudah siap menusuk diriku lagi
"Ayolah satu tusukan lagi~ Biar genap 8 kali" kata perempuan itu dengan tampang yang sangat ceria
"Yang Kaa-San butuhkan sudah terpenuhi kan! Jadi lepaskan Jel-Kun!!" Kata Akane masih berdiri di depan ku, perempuan itu terlihat kecewa dan kesal tapi akhirnya melepaskan ku kemudian pergi membawa Nanamori bersamanya
"Jel-Kun, maafin Nee-Chan ya... Maaf Nee-Chan ga bisa ngelakuin apa-apa..." Kata Akane melepas ikatan ku dan memeluk tubuhku dengan cepat sebelum aku jatuh karena terlalu lemas
"Jel-Kun istirahat aja ya sekarang, biar Nee-Chan anter ke kamar" kata Akane menggendongku di pundaknya dan dengan cepat aku langsung tertidur
.
..
...
....
....."Umhnn..." Aku membuka mataku perlahan dan langsung disambut oleh suara senang Mafumafu dan Soraru, aku bangun dari posisi tidur ku mencoba memfokuskan pandangan ku
"Oji-San! Tolongin Kaa-San!!" Lanjut Mafumafu dengan air mata yang mengalir sambil menggoyang-goyangkan tubuh ku lumayan kencang membuat ku pusing
Aku menahan tangan Mafumafu agar berhenti menggoyangkan tubuh ku dan mencoba menghilangkan rasa pusing kepala ku
Setelah hampir satu menit akhirnya aku bisa menenangkan diri ku dan bertanya apa yang terjadi pada mereka berdua karena keduanya sedang menangis
"Kaa-San... Hik... Di ruang tengah- Hiks... Colon-Kun..." Beberapa kata-kata dari mulut membuat ku malah semakin bingung, aku memeluk keduanya mencoba menenangkan mereka agar mereka bisa bercerita dengan jelas
"Nah sekarang coba cerita yang jelas ya" kata ku mengelus kepala keduanya kemudian Mafumafu dan Soraru mengangguk
"Kaa-San..." Kata Soraru dengan suara pelan dan hampir menangis lagi sedangkan Mafumafu malah kembali menangis
BOOMMM!!!!
Tiba-tiba ada suara ledakan dari lantai bawah sampai seisi kastil bergetar, bahkan kaca besar yang ada di kamar ku pecah dan kacanya mengenai tangan membuat luka kecil
"Ledakan apa itu...?" Tanya ku sambil mengulurkan sedikit darah pada luka di tangan ku sementara Mafumafu dan Soraru memeluk ku erat ketakutan
"Aku harus mengecek ke bawah, kalian berdua diam di kamar kalian ya" kata ku menggendong keduanya dan berjalan keluar kamar kemudian berjalan ke kamar mereka berdua
Sepanjang jalan banyak sekali kekacauan, lukisan yang dipasang di tembok jatuh, hiasan pecah dan berserakan di lantai, lampu gantung pun juga jatuh dan lumayan menghalangi jalan, setelah sampai di kamar Mafumafu dan Soraru, aku membiarkan mereka berdua disana dan mengunci pintunya dari luar
KAMU SEDANG MEMBACA
RPG World! [ Sutopuri ] ❖Completed❖
Fantasía"aku...tidak ingat apa-apa..." Terbangun dengan keadaan tidak mengingat apa pun, seorang pemuda berambut orange dengan sepasang mata hijau emerald kebingungan akan banyak hal, dimanakah dia? Terlebih lagi, siapakah dia? ~~~~~~ Sebagian besar cerita...