29. Masa Lalu

151 34 28
                                    

! Cringe Alert !

•°•°•°•

Third Person's POV

"Hah... Hah... Hah..." Jel masih berusaha mengambil nafas karena dia sudah kelelahan melawan ibunya sendiri

"Jel-Kun awas!!!" Teriak Akane ketika dia melihat ibunya akan mengeluarkan sihirnya yang sangat mematikan dan diarahkan ke arah Jel yang masih diam di tempat mengambil nafas

"Sayonara~" kata ibu mereka dan mengeluarkan semacam laser berwarna putih, laser yang bisa memotong apa saja dengan mudah, Jel yang sudah kelelahan hanya menutup matanya sudah menerima nasibnya jika dia akan mati sekarang

Akane langsung berlari ke arah Jel dan mendorong Jel menjauh dari jangkauan sihir ibunya, jika saja dia sedikit lebih cepat pasti mereka berdua tidak akan terkena sama sekali

"AKH-" tapi sayang malah Akane yang terkena dan sihir itu langsung 'memotong' tubuhnya menjadi dua

"Nee-Chan?!?" Jel yang kaget langsung mendatangi kakaknya yang sudah sangat sekarat dan beberapa detik lagi bisa kehilangan nyawanya

"Kenapa Nee-Chan mendorong ku?!" Tanya Jel yang sudah bisa merasakan air matanya mengalir langsung dengan deras melihat kakaknya itu sekarat dan sekarang bahkan kehilangan bagian bawah dari tubuhnya

"Je-Jel-Kun... Jangan mati ya..." kata Akane pada Jel dengan suara yang sangat kecil dan serak sambil memaksakan senyumnya sebisa mungkin

"Harusnya kan aku yang mati, bukan Nee-Chan!!!" Omel Jel sementara Akane hanya memasang senyumannya, senyuman terakhirnya sebelum dia meninggalkan dunia untuk selamanya

"Nee-Chan...Hik- Jangan tinggalin Jel..." Gumam Jel sambil berusaha mengusap air matanya yang mengalir deras tidak berhenti, ibunya yang melihat hanya mengabaikannya dan memberi waktu untuk Jel 'berduka'

.
..
...
....
.....

"Mafu-Kun, ayo sarapannya habisin dulu!!" Panggil Riken mengitari rumah mencari Mafumafu yang entah sekarang bersembunyi dimana

"BAAA!!!" Teriak Mafumafu yang langsung muncul dari belakang sofa berniat membuat Riken kaget

"..."

"Yah Riken-Nii engga kaget" gerutu Mafumafu menggembungkan pipinya kesal karena ide isengnya itu gagal

"Udah udah ayo lanjut makan sarapannya, Sora-Kun udah mau habis loh" kata Riken menuntun Mafumafu kembali ke meja makan untuk melanjutkan sarapannya

"Riken-Nii, Kaa-San sama Oji-San bentar lagi pulang kan??" Tanya Mafumafu yang sudah duduk di kursinya dan siap untuk lanjut memakan sarapannya sementara Soraru tenang di kursinya memakan sarapannya sambil memeluk bonekanya

"Nanti liat aja ya, bisa aja mereka lebih sibuk lagi jadi agak lama" kata Riken membersihkan mulut Soraru yang sedikit belepotan

Deg!

Soraru langsung menjatuhkan sendok yang dia pegang ke lantai dan langsung merinding ketakutan membuat Riken dan Mafumafu kebingungan

"Kaa-San...mati..." Gumam Soraru memeluk bonekanya dengan erat dan hampir meneteskan air matanya

"Ehh??? Kaa-San beneran mati?!?" Tanya Mafumafu tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar, Soraru hanya mengangguk lemas membuat Mafumafu juga hampir menangis

"Mama kalian kan kuat, ga mungkin kan dia mati sekarang" kata Riken yang masih sedikit bingung dengan apa yang barusan dia dengar

"Soraru engga bisa ngerasain detak jantung Kaa-San lagi..." Kata Soraru mengalirkan air matanya deras tidak berhenti, begitu juga dengan Mafumafu yang sudah menangis sangat kencang membuat Riken semakin bingung dengan apa yang harus dia lakukan

RPG World! [ Sutopuri ] ❖Completed❖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang