Niken Ariyani
Seorang karyawati biasa ber umur 25 tahun berwajah cantik tinggi ramah dan bertubuh sexy juga mandiri yang harus menghidupi dirinya sendiri sedangkan kedua orang tua nya sudah lebih dulu meninggalkan dirinya sendiri dan membiarkan dirinya menghadapi kerasnya kehidupan dan harus hidup sebatang kara.
kedua orang tua nya meninggalkan dia ketika dia duduk di bangku SMP kelas 3 sejak itu Niken menjadi yatim piatu dan hidup dari harta warisan kedua orang tua nya yang hanya cukup menanggung hidupnya sampai dia lulus SMA
Sejak lulus SMA kini Niken harus hidup mandiri dan bekerja sendiri kini Niken bekerja di perusahaan yang cukup terkenal namun jabatan Niken hanya karyawati biasa
Namun Niken bersyukur karena masih bisa hidup dengan mandiri dan pastinya tidak merugikan dan menyusahkan orang lain toh Niken juga sadar dia hidup sebatang kara dan mau tidak mau harus mandiri
sekarang ini Niken sedang berjalan menuju lift dengan tumpukan lembaran kertas yang menutupi wajahnya Niken sungguh kerepotan namun ini resikonya
Ketika pintu lift terbuka Niken segera masuk kedalam namun dengan tidak sengaja Niken menabrak dada bidang seseorang dan mengakibatkan lembaran kertas itu berhamburan Kemana kemana
"aduh maaf pak saya tidak lihat" ucap Niken dengan rasa bersalahnya dan langsung memungut lembaran kertas yang berhamburan Kemana mana
Kini pria itu hanya menatap Niken yang sendari tadi merapikan tumpukan lembaran kertas itu pria itu hanya diam dan mematung melihat Niken
Niken berdiri dan menundukkan kepalanya "maaf pak saya benar benar tidak lihat" ucap Niken pada pria tersebut namun pria itu hanya berlalu tanpa memperdulikan niken yang sendari tadi menunduk
Niken segera membawa tumpukan lembaran kertas tersebut dan masuk kedalam lift
Didalam lift Niken menggerutu " dih orang itu kenapa si diajak ngomong juga diem aja emang dia anggap aku apa? Patung Pancoran apa ya" gerutu Niken
Niken sudah keluar dari lift dan segera menuju ke mejanya dan merapikan lagi lembaran kertas itu kini Niken sedang sibuk dan masih merapikan lembaran kertas itu
"Woy sibuk banget lo engga inget apa udah jam makan siang ini gua laper banget yuk ke kantin" tanya Rita sahabat niken dengan mengejutkan dan memegangi pundak niken
"Apaan si ta bikin gua kaget aja" tanya Niken dengan raut wajah yang masih terkejut karena ulah sahabat laknatnya ini "lagian lo gua liatin dari tadi disini kayaknya sibuk banget makanya jiwa jail gue meronta-ronta" jawab Rita sambil terkekeh pelan
Niken melirik Rita yang masih saja terkekeh "lama lama gue jitak pala lu itu" jawab Niken juga sambil menyentil jidat Rita "awss sakit bego ah"ringis Rita sambil memegangi jidatnya yang masih agak sakit
"Jadi gimana mau ke kantin engga" tanya Rita kembali kepada Niken yang masih setia duduk "iya bawel"jawab Niken sambil menyeret tangan Rita menuju kantin
Saat mereka sedang menunggu pintu lift yang masih aja belum terbuka tiba tiba seorang pria dengan tampilan tampan namun sayang ketampanan nya tertutup oleh raut wajahnya yang dingin datang dengan 1 pria dan 1 wanita di belakang nya.
Saat pintu lift mulai terbuka Niken berniat akan memasuki lift tersebut namun tangannya ditahan oleh Rita "kenapa"tanya Niken pada Rita dengan raut wajah bingung namun Rita hanya menggeleng.
Disamping itu pria disampingnya dan kedua orang tersebut juga mengekori pria tersebut dengan cepat wanita yang mengekori pria tersebut memencet tombol untuk menuju tujuannya
Pria itu menatap Niken dengan tatapan tajam dan raut wajah dingin namun Niken tidak sadar kalau dia sedang ditatap seperti itu pintu lift segera tertutup dan menghilangkan padangan pria itu terhadap Niken
Niken masih binggung dengan tingkah sahabatnya ini "Lo kenapa tadi. Lo kenapa narik tangan gua"tanya Niken "Lo tau engga si dia itu pemilik perusahaan kita kerja o'on"jawab Rita sambil menyentil telinga Niken
"Aws lo seriusan dia pemilik perusahaan kita kerja"tanya Niken dengan raut wajah tidak percaya.
Maklumlah Niken hanya pegawai biasa mana bisa ketemu pemilik perusahaan secara langsung
Rita menggukan kepalanya satu kali " iya udah lah ayo kita ke kantin cacing didalam perut gue udah pada demo ni"jawab Rita dengan memegangi perutnya itu yang minta diisi
Sebaliknya dengan Niken dia masih terkejut dengan kejadian tadi Niken teringat kejadian tadi pagi dimana ia menabrak seseorang dan seseorang tersebut adalah pemilik perusahaan dia bekerja.
Mereka menuju lift selanjutnya dan menuju kantin untuk makan siang keadaan kantin memang rame setiap hari dan memaksa beberapa orang harus menunggu giliran untuk duduk
"Ken kita duduk dimana udah penuh semua"tanya Rita pada Niken yang seperti nya memang sudah sangat lapar "kita ngantri beli makan dulu deh sambil nunggu meja kosong" jawab niken santai sambil menarik tangan Rita
Kini mereka sudah duduk dan memakan makan mereka masing masing Niken memecahkan keheningan "ta" panggil Niken pada Rita yang sendari tadi masih sibukk dengan makanan nya
"Hm" jawab Rita bergumam karena ada sisa makan yang belum Rita telan. "Apaan si Lo ta ditelen dulu dong makanannya kebiasaan Lo mah" "lagian lo main manggil manggil aja" jawab Rita dan menelan makanannya "tadi bener pemilik perusahaan kita" tanya Niken pada Rita tanpa mengalihkan pandangannya pada makanan yang ada di depannya
"Bener ngapiin si gua bohong sama lo engga berfaedah banget sumpah"jawab Rita sambil memasukkan makanannya kedalam mulutnya.
Niken masih sibuk dengan pikirannya yang masih memikirkan kejadian tadi pagi
Lagian aku aja udah minta maaf kenapa aku trs kepikiran sih gerutunya dalam hati
"Lo kenapa si"tanya Rita pada Niken yang dari tadi hanya diam saja "gue engga papa" jawab Niken yang sedang memakan makanannya
Niken dan Rita memakan makanannya dengan cepet karena jam makan siang akan segera selesai.
Ayo mau dilanjuti engga ni ceritanya jangan lupa tinggalkan jejak iya jangan lupa vote sama coment maaf ya kalo banyak typo nya see u❤️
Aku sayang kalian ✨
Luvv u❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO MY HUSBAND (+)
RomanceYUK BUDAYAKAN SEBELUM BACA FOLLOW DULU YAH🤗 JANGAN LUPA JUGA COMENT SAMA VOTE🌹 TERIMAKASIH ✨ ketika seorang karyawati biasa masuk kedalam kehidupan bos yang tampan dingin dan juga galak disitulah kehidupan seorang Niken Ariyani yang sebenarnya sed...