Bagian (23)

49.7K 1K 10
                                    

Mereka pun sampai di mall untuk berbelanja Niken memilih semua bahan dan barang yang dibutuhkan sedangkan Davin hanya diam dibelakang Niken

Troli mereka sudah setengah terisi belanjaan mereka Niken yang ingin ke kamar mandi pun segera meminta izin pada Davin

"Mas aku izin ke toilet dulu ya mas tunggu disini terus jaga belanjaan kita"ucap Niken dan langsung pergi karena dia sudah kebelet

Niken segera masuk ke dalam toilet setelah Niken keluar Niken segera mencuci tangannya

Sekarang Niken berjalan menuju keluar toilet Niken mendengar suara tangisan seorang anak kecil ia pun segera mencari keberadaan anak kecil tersebut

Niken sudah menemukan keberadaan anak kecil tersebut dan segera menghampirinya

"Hay sayang kenapa nangis"tanya Niken dengan menghapus air mata anak laki laki tersebut namun anak tersebut hanya menggelengkan kepalanya

"Hay nama kamu siapa nama Tante Niken"ucap Niken ramah sambil mengulurkan tangannya

Nampaknya Davin sudah menunggu Niken terlalu lama hingga ia memutuskan untuk menghampiri Niken

Davin segera berjalan menuju toilet dan melihat Niken yang sedang bersama anak kecil membuat nya langsung mematung

"Nama aku vino"ucap anak kecil itu dan membalas uluran tangan Niken
"Wah namanya bagus banget orang tua kamu kemana vino"tanya Niken sambil melihat kesana kemari

"Engga tau tadi vino disuruh nunggu disini tapi mama engga Dateng Dateng"ucap vino dan kembali menangis lagi

"Jangan nangis ya vino mau engga ikut Tante kita beli es krim Vino mau"tanya Niken dengan ramah

Vino pun langsung mengangguk dan Niken segera mengandeng tangan Niken
Niken berjalan bersama vino dan seseorang menarik tangan Niken dari belakang

Membuat Niken kaget Niken orang tersebut pun langsung berhadapan dengan Niken

"Mas Davin bikin aku jantungan aja"ucap Niken dengan mengelus dadanya
"Itu anak siapa"tanya Davin dengan memandang vino

"Oh ini namanya vino mas"
"Vino kenalin ini suaminya Tante namanya om Davin"ucap Niken pada vino

Vino pun langsung mengulurkan tangannya dan Davin pun segera membalas uluran tangan vino "hallo om nama aku vino"ucap vino dengan lucu nya

Davin hanya tersenyum "mas kamu udah bayar belanjaan nya"tanya Niken dengan melirik kantong plastik yang dibawa Davin

"Iya kamu kelamaan"ucap Davin datar
"Maaf ya mas aku mau beliin vino es krim sama baju boleh kan mas"tanya Niken dengan penuh permohonan

"Terserah kamu"akhirnya Niken langsung mengandeng tangan vino dan Davin dengan posisi ia ana di tengah tengah

Sesampainya di penjual es krim Niken segera memesan es krim nya "mas mau juga"tanya Niken ramah pada Davin

Namun Davin menolaknya "udah kamu aja sama vino"ucap Davin

Akhirnya Niken memesan dua es krim dan segera membayarnya nya namun sayang Davin sudah lebih dulu mengulurkan uang

"Mas kan aku ada kartu dari mas kenapa mas bayarin lagi"tanya Niken lagi "udah kamu bisa diem engga sih"ucap Davin datar

Mereka menuju toko baju untuk membelikan vino baju Davin hanya duduk dan melihat Niken ke sana kemari karena memilih baju yang bagus untuk vino

Entah mengapa sekarang rasanya Davin terus ingin berada didekat Niken terus
Niken yang sudah selesai dengan semuanya dan memutuskan untuk menuju parkiran

Niken dan Davin masih menunggu orang tua vino hingga mall akan tutup namun sayangnya orang tua vino tidak kunjung datang

Vino sudah tertidur dipangkuan Niken akhirnya Niken memutuskan membawa vino pulang "mas gimana kalau kita bawa vino pulang sementara mas"usul Niken

"Kamu gila"ucap Davin sedikit meninggi "tapi mas orang tuanya engga Dateng Dateng kasihan mas"ucap Niken dengan mengelus puncak kepala vino

"Terserah kamu tapi kamu janji jaga dia jangan bikin rusuh dirumah"ucap Davin dan langsung melajukan mobilnya untuk pulang

"Makasih mas aku janji kok mas"ucap Niken dengan rasa kebahagiaan
Davin yang melihat Niken bahagia pun tanpa sadar hatinya terasa hangat

Karena Davin tidak pernah melihat Niken sebahagia ini.

Vino Pratama

Seorang anak kecil ber umur lima tahun yang sebenarnya dibuang oleh ibunya karena vino adalah anak Hamil diluar nikah ibunya membuangnya di mall dan berharap ditemukan oleh orang bertanggung jawab

Dan bersyukur lah vino ditemukan oleh Niken wanita baik dan juga cantik

Akhirnya Niken dan Davin sampai di rumahnya sampai dirumah nya Davin segera menggendong vino dan niken membawakan belanjaan nya

"Mas vino taruh dikamar aku aja"ucap Niken dan Davin langsung menuju kamar Niken

Niken langsung menuju dapur untuk menaruh belanjaannya

Dan Davin segera merebahkan vino di kasur Niken

Niken membereskan belanjaannya menatanya dengan rapih lagi pula ia sangat seneng dengan kehadiran vino dirumah ini

Pasalnya Niken tidak akan merasa kesepian disaat Davin kerja nanti sekarang ini kehadiran vino benar benar membuatnya sangat bahagia

Sekarang jam menunjukkan pukul sembilan malam dan Niken masih saja menata dan membersihkan dapurnya ini

Davin segera keluar dari kamar Niken kamar Niken benar benar sangat nyaman dengan aroma lavender yang membukakan Indra penciuman Davin

Davin yang melihat Niken masih didapur segera menghampiri nya

"Sudah malam kamu engga tidur"ucap Davin datar

"Nanti dulu ya mas makasih mas udah izinin aku bawa vino ke rumah kita aku bener bener seneng banget mas jadi aku engga kesepian lagi kalau misalnya mas lagi kerja"ucap Niken dengan menampilkan wajah bahagianya

"Sama sama saya tidur dulu"ucap Davin dan langsung pergi menuju kamar nya

Niken yang sudah selesai dengan kegiatan nya dan langsung menuju kamar yang untuk beristirahat dan membersihkan tubuhnya

Niken benar benar merasa bahagia karena kehadiran vino

Niken memutuskan untuk tidur menghadap vino karena ia benar benar sayang pada vino

Davin kini sedang tiduran diatas kasurnya karena ia benar benar tidak bisa tidur malam ini

Entah mengapa tubuhnya ingin sekali menyentuh tubuh sexy Niken dan membuat Niken mendesah dibawah kendalinya













Hay aku kembali aku kembali dengan membawakan cerita semoga kalian suka terimakasih untuk 3k pembaca

Jangan lupa untuk tinggalin jejak sayang ❤️

MY CEO MY HUSBAND (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang