Bagian (9)

62.9K 1.6K 27
                                    

Niken menabrak dada bidang Davin karena perbuatan Davin Niken langsung memundurkan badannya

"emm ayo keluar"ucap Davin sambil melangkahkan kakinya Niken hanya mengekori Davin

"Apa kamu tidak lapar"tanya Davin sebenarnya dia sangat gengsi untuk menanyakan ini pada Niken

Niken masih diam Niken benar benar lelah dan Niken bingung kenapa dia harus bertemu dengan orang mesum seperti Davin

Davin yang melihat Niken masih diam pun langsung menggandeng Niken membuat Niken berjalan dengan cepat

"Apa yang bapak lakukan ini di tempat kerja"ucap Niken "lalu kenapa saya juga calon suami kamu kan"ucap Davin tanpa melihat Niken

Dan membuat Niken menghembuskan nafasnya "lebih baik sekarang kamu ikut saya"ucap Davin dingin

Davin segera memasuki lift membuat seluruh mata tertuju pada Niken dan Davin Niken segera menundukkan kepala

Pintu lift terbuka "pak saya malu" Davin langsung melihat Niken "ngapiin malu memangnya kamu telanjang" Niken yang mendengar itu pun langsung melepaskan pegangan tangan Davin

"Bapak mesum sekali"ucap Niken Davin yang mendengar itu pun langsung segera kembali mengandeng tangan Niken dengan erat

Pintu lift terbuka Davin segera menarik Niken keluar dari lift menuju parkiran kantornya dan membuat Niken bertanya tanya

Mereka sudah memasuki mobil sebelum Davin melajukan mobilnya Niken segera bertanya "bapak mau bawa saya kemana"tanya Niken membuat Davin segera memandang Niken

"Sudah diam atau saya cium"ucap Davin membuat Niken memundurkan kepalanya Davin segera meninggalkan kantornya bersama Niken dengan mobilnya

Niken memandang sisi jalanan membuat ia berfikir "apakah nantinya pak Davin akan melakukan itu padaku setelah menikah atau menunggu aku hingga siap"

Davin yang sadar pun dengan Niken yang melamun segera membuka pembicaraan nya "kamu mau makan dimana"tanya Davin yang langsung dibalas Niken

"Terserah bapak yang penting jangan mahal mahal ya pak saya sedang berhemat ini tanggal tua loh"ucap Niken dengan jujur dan menunjukkan gigi ratanya

Membuat Davin ingin tertawa tapi ia tahan karena ia terlalu gengsi pada Niken "kamu tenang saja saya yang akan bayarin kan saya yang ngajak saya juga calon suami kamu"ucap Davin langsung membuat Niken malu

"Kamu tidak usah malu sama saya nanti juga kamu tanggung jawab saya kalau kamu sudah saya nikahi"ucap Davin tanpa melihat Niken

"Tapi saya masih pengen bekerja pak nanti kalau sudah menikah"

"Kamu tidak usah kerja biar saya saja yang bekerja kamu dirumah aja lagian bekerja tugas saya sebagai suami"ucap Davin membuat Niken menoleh kepadanya

"T-tapi bapak setuju waktu saya obrolkan tentang masalah ini kemaren pak"ucap Niken membuat Davin memberhentikan mobilnya

"Kamu mau jadi istri durhaka melawan suami kamu tinggal dirumah aja Tidak usah bekerja nanti segala kebutuhan kamu biar saya yang tanggung"ucap Davin kepada Niken dengan tegas

Walaupun pernikahan ini mendadak dan tanpa sebuah hubungan tapi Davin hanya ingin istrinya kelak menjadi ibu rumah tangga mengurus dia dan juga anak anaknya walupun davin sadar entah sampai kapan Niken akan siap untuk disentuhnya

Niken yang mendengar itu pun hanya diam karena dia tidak diberikan pilihan sebenernya pernikahan impian Niken juga seperti Davin bilang Niken yang dirumah dan suaminya yang bekerja

*****
Niken dan Davin sudah sampai di restoran makanan China Davin segera turun sama dengan Niken dia segera mengekori Davin pelayan didalam restoran tersebut segera berbaris dan menundukkan kepalanya membuat Niken kebingungan

"Selamat siang tuan Davin"ucap seseorang membuat Davin tersenyum manis pada seseorang itu

Pelayan segera menyiapkan meja khusus untuk Davin dan Niken

Mereka duduk berhadapan salah satu pelayan memberikan sebuah buku menu kepada Davin untuk memesan makanannya

Davin segera memesan makanan Davin yang sekarang sudah menemukan makanan yang akan dipesan pun segera melirik Niken yang sendari tadi diam saja

"Kamu mau pesen apa"tanya Davin membuat Niken sedikit terkejut "saya samain aja kaya bapak"ucap Niken dengan senyum tipis

Pelayan itu segera pergi meninggalkan Davin dan Niken kini Davin membuka pembicaraan

"Saya minta maaf untuk kejadian di kantor hari ini saya tidak bermaksud melecehkan kamu saya benar benar minta maaf kali ini saya benar benar minta maaf"ucap Davin dengan tulus

"I-iya pak saya maaf in bapak kok T-tttapi nanti kalau kita sudah menikah apa bapak sanggup menunggu saya sampai siap"tanya Niken

"Saya insyaallah siap untuk ini tapi jangan salah kan saya jika nantinya kamu berdosa karena telah menolak suami"ucap Davin lagi

"Tapi saya benar benar belum siap pak tolong mengerti saya"
"Baik saya mengerti dan saya akan berusaha untuk menahan diri untuk tidak menyentuh kamu"Niken apa kamu sadar saya ini laki laki normal mana mungkin saya tidak punya nafsu lanjut Davin didalam hati

"Terimakasih pak sudah mengerti saya"ucap Niken dengan senyuman manisnya membuat Davin yang melihatnya terasa hangat

Pesanan mereka sudah datang pelayan melayani mereka dengan sangat baik
"Tolong bungkusan makanan untuk mama saya ya"ucap davin membuat pelaya itu mengangguk

Davin dan Niken menikmati makanan mereka masing masing

*****
Davin dan Niken sudah selesai dan Davin segera menuju kasir untuk membayar semua makanan yang dipesannya

"Kamu tunggu dimobil saya mau bayar dulu"Niken segera menuju mobil dan menunggu Davin di dalam mobil

Davin keluar dari restoran mewah tersebut dengan membawa satu kantong paper bag dan langsung menuju mobil

"Kita kerumah mama saya dulu untuk mengantarkan makanan ini"ucap Davin membuat Niken berfikir

"em pak masa bapak aja yang bawa oleh oleh kerumah orang tau bapak gimana nanti kalau kita mampir ke supermarket untuk membeli beberapa buah-buahan"usul Niken

"Terserah kamu"Niken menggukan kepalanya "terimakasih ya pak" "untuk apa" "untuk makanan nya"

Niken segera melihat kesamping nya dia sedang mencari tas nya namun tidak ada karena tertinggal di kantor

"em pak tidak usah mampir ke supermarket" "kenapa" "saya lupa bawa tas terus nanti bayarnya gimana masa iya saya ngutang"ucap Niken dengan jujur membuat Davin membuang nafasnya dengan kasar

"Tenang nanti pakai uang saya saja"membuat Niken malu sekali lagi

Davin melirik Niken yang sedang menatap jalanan yang menjelang sore dia melihat leher Niken yang banyak bercak merah sedikit kelihatan pun langsung menghentikan mobilnya membuat Niken melihat Davin

"Ini pake jas saya" "untuk apa"jawab Niken karena ia benar benar tidak tau "cepet pakai apa kamu ingin tahu kalau leher kamu banyak bekas kepemilikan"ucap Davin dengan jujur membuat Niken malu hingga pipinya seperti kepiting rebus

Niken segera memakai jas Davin dan Davin melajukan mobilnya kembali menuju supermarket

Gimana ceritanya nyambung engga si coment dong tolong aku si berharap banget kalian puas sama ceritanya aku aku juga berharap ceritanya nyambung karena aku berfikir ceritanya kaya engga nyambung

Jangan lupa untuk tinggalin jejak kalian ❤️❤️❤️

MY CEO MY HUSBAND (+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang